Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Gereja Katedral, Tempat Ibadah Katolik Pertama di Indonesia sejak 1880

Sejarah Gereja Katedral, Tempat Ibadah Katolik Pertama di Indonesia sejak 1880

Sejarah Gereja Katedral Jakarta memiliki catatan cukup panjang. Apalagi, dalam sejarah Indonesia Gereja Katolik ini keberadaannya konon sudah ada sejak awal abad ke-19. 

Pada tahun 1808 terdapat dua utusan Katolik dari Belanda datang ke Batavia. Di sana mereka berdua menjadi pelayan Katolik bersama imam (pemimpin) prefek apostolik bernama R. D. Jacobus Nelissen. 

Karena keterbatasan tempat tinggal, dua utusan Belanda (R. D. Jacobus Nelissen dan Lambertus Prinsen.,Pr) kemudian bertempat tinggal di sebuah rumah sederhana milik dr. Assmus, Kepala Dinas Kesehatan Kolonial sekaligus seorang Katolik yang taat. 

Namun beberapa bulan kemudian mereka pindah rumah. Kali ini lebih sengsara karena Jacob dan Lambertus menghuni rumah bantuan pemerintah kolonial yang terbuat dari anyaman bambu. 

Baca juga: Profil Kyai Sadrach, Penginjil Mantan Santri Zaman Belanda

Selain sebagai rumah tinggal, bangunan anyaman bambu tersebut jadi tempat berkegiatan agama Katolik di Batavia. Mereka melantunkan doa-doa dan menjalankan sakramen. 

Sebagian pastur dalam laporan kolonial menyebut tempat ini merupakan cikal-bakal berdirinya Gereja Agung Katedral. 

Berikut merupakan salah satu bukti Katedral sebagai bangunan Katolik tertua yang sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda pada awal abad ke-19. 

Mengungkap Sejarah Gereja Katedral

Menurut R. Kurris, SJ dalam buku berjudul, “Sejarah Seputar Katedral Jakarta” (1992), gereja Katedral sebagai tempat ibadah Agung umat Katolik di Indonesia ternyata berasal dari sebuah bangunan gereja darurat. 

Mengapa “Gereja Darurat”? Sebetulnya sebutan ini karena tidak ada lagi gereja Katolik di Batavia. Belanda baru bangkit dari kehancuran VOC pada tahun 1800-an.

Oleh sebab itu belum ada dana yang memadai untuk pembangunan tempat ibadah Katolik. Sehingga gereja mereka terbuat dari bahan-bahan seadanya.

Setelah sepuluh tahun berlalu, bangunan gereja sungguhan mulai berjalan. Peristiwa ini terjadi ketika pemimpin Hindia Belanda Sir Thomas Raffles. 

Peletakan batu pertama pembangunan oleh seorang pastur pro-vikaris bernama, Carolus Wenneker.

Baru pada tahun 1810 pewaris Katolik di Hindia Belanda meresmikan pembangunan Katedral. Letaknya berada di pusat kota Batavia. 

Saat ini Katedral menjadi salah satu tempat bersejarah yang ikonik. Selain itu gereja tua Katolik pertama di Indonesia tersebut kini menjadi lambang toleransi beragama karena posisinya yang berdekatan dengan masjid Istiqlal. 

Pernah Kebakaran Tahun 1826

Belum genap berusia 20 tahun, berdasarkan catatan sejarah, Gereja Katedral pernah mengalami musibah kebakaran. Semua barang-barang neo-gotik hancur dan ludes terbakar. 

Selain gereja, ada beberapa rumah yang ikut hangus karena peristiwa tersebut. Laporan kolonial mencatat ada 180 rumah warga sekitar yang hancur akibat kejadian malang ini. 

Tidak ada yang mengetahui pasti apa penyebab kejadian ini. Yang jelas tidak ada indikasi yang berasal dari kejahatan sabotase. 

Gereja Katedral pun menjadi bangunan kolonial yang mengalami pembangunan kembali. Musibah tampaknya selalu menimpa gereja tersebut. Sebab Katedral kembali mengalami kehancuran karena gempa bumi pada tahun 1890.

Gereja Katolik Agung pertama di Indonesia ini kemudian tidak ada kabar yang menginformasikan musibah. Zaman Belanda pada abad ke-20 awal sampai akhir Katedral aman-aman saja. 

Selain menambah hubungan harmonis sesama agama lain, Katedral juga jadi tempat menampung orang-orang pemikir dan kreatif. 

Menjelang Natal para jemaat Katedral membuat agenda-agenda pertunjukan drama. Selain menjadi hiburan masyarakat sekitar, hal ini juga sebagian dari cara umat Katolik mengimani jejak perjalanan sang Yesus Kristus. 

Oleh sebab itu seorang pemikir (Filsuf) dan kreatif (Seniman) sering menjadi orang-orang terdekat Katedral zaman Belanda hingga awal abad ke-21.

Ketika keadaan sosial-ekonomi di Indonesia mulai stabil dari persoalan Orde Baru, Katedral kembali menjadi sasaran musibah. 

Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 2000 Gereja Katedral ini menjadi sasaran bom oleh terorisme. Akibatnya pihak pengurus Katedral menutup kegiatan sementara di Katedral. 

Arsitektur Katedral dari Prancis

Menurut laporan kolonial arsitek Gereja Katedral dari berasal Prancis. Uniknya arsitek tersebut juga berprofesi menjadi Pastor. 

Jadi selain melayani jemaat, arsitek pastur bernama Antonius Dijkmans, SJ juga memprakarsai pembangunan gereja Katedral di Hindia Belanda. 

Selain meng arsitektur Gereja Katedral, Pastor Antonius Dijkmans pernah mempelopori pembangunan Kapel Susteran di Jalan Pos 2, Jakarta pada tahun 1891. 

Pembangunan hasil arsitek Antonius mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kolonial. Bahkan Antonius pernah memperoleh penghargaan bergengsi. 

Hampir setiap bangunan yang berkaitan dengan Kristen mesti Antonius kepala proyeknya. 

Pemerintah kolonial mempercayai arsitek Prancis tersebut karena ia merupakan alumni kursus bangunan gereja dari Violetle-Duc: Sekolah Arsitektur Terkenal di Prancis. 

Ia juga terkenal pintar dalam memanajemen dana pembangunan gereja Katolik Katedral. 

Saat itu pemerintah kolonial sedang mengalami malaise (kesulitan ekonomi). Tetapi, sejarah mengungkapkan lantaran pengetahuan arsitekturnya yang luas dan tinggi, pembangunan Gereja Katedral tetap berjalan sampai dengan berdiri megah hingga saat ini. (Erik/R6/HR-Online)

Kunjungan wisata ke Pangandaran

Gempa Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata ke Pangandaran

harapanrakyat.com - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4.1 yang mengguncang Pangandaran, Jawa Barat pada Rabu (2/4/2025), tidak berdampak pada kunjungan wisata. Titik Gempa ini berada di  90...
Ternyata Ini Penyebab Mobil Pemudik Tiba-Tiba Terbakar di Kota Banjar

Ternyata Ini Penyebab Mobil Pemudik Tiba-Tiba Terbakar di Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sebuah mobil merek Timor dengan nomor polisi D 1596 OS milik Hendrawan, pemudik asal Tasikmalaya tiba-tiba terbakar di Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu...
dua wisatawan hilang terseret arus Pantai Pangandaran

Dua Wisatawan Hilang Terseret Arus Pantai Pangandaran

harapanrakyat.com - Dua wisatawan dinyatakan hilang terseret arus Pantai Pangandaran, dalam dua hari terakhir. Menurut Kasatpolairud Polres Pangandaran Iptu Anang Tri Sodikin korban pertama...
Hari Ketiga Lebaran, Jalur Selatan Garut Semakin Padat

Hari Ketiga Lebaran, Jalur Selatan Garut Semakin Padat

harapanrakyat.com,- Jalur selatan Garut, Jawa Barat, semakin padat pada Rabu (2/4/2025) siang atau lebaran hari ketiga. Kemacetan didominasi oleh kendaraan roda 2 yang hendak...
Libur Lebaran, Ribuan Warga Padati Pantai Sindangkerta Tasikmalaya

Libur Lebaran, Ribuan Warga Padati Pantai Sindangkerta Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Memasuki libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, ribuan warga berlibur di Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (2/4/2025). Mereka memenuhi Pantai...
Mobil pemudik yang terbakar di Kota Banjar

Terdengar Suara Percikan, Mobil Pemudik di Kota Banjar Ludes Terbakar

harapanrakyat.com,- Satu unit mobil milik pemudik ludes terbakar di Jalan Raya Cimaragas, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (2/4/2025). Peristiwa itu...