Saham emiten konglomerat hanya dimiliki oleh orang terkaya di Indonesia. Orang terkaya atau para konglomerat memiliki saham dengan emiten terbaik. Dengan keahlian dan kepiawaian mereka, orang terkaya tersebut mampu membangun grup konglomerasi yang fokus pada multi sektor.
Orang terkaya di Indonesia tercatat memiliki porsi dari kepemilikan saham dalam taraf tertentu. Bahkan mengendalikan emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Cara Menghindari Pompom Saham, Investor Wajib Tahu!
Saham Emiten Konglomerat Terlihat Prospektif
Setiap negara memiliki daftar orang terkaya di negaranya. Hal ini juga terjadi di Indonesia, ada beberapa perubahan daftar orang yang masuk sebagai seorang konglomerat.
Di tahun ini daftar orang terkaya di Indonesia mengalami perubahan. Jika awalnya duo bos Grup Djarum menjadi yang pertama, kini telah tergeser oleh beberapa nama baru. Salah satunya yaitu Low Tuck Kwong.
Kekayaan Low terus melesat dengan adanya kenaikan harga saham BYAN. Harga saham BYAN tertutup pada level Rp 20.575 per saham. Dari informasi ini dapat disimpulkan jika saham emiten orang terkaya masih terlihat prospektif.
Apalagi ada pergeseran nama dari orang terkaya pertama yang digantikan dengan posisi baru. Sehingga saham konglomerat tampak semakin solid di tahun 2022. Berikut ini ada beberapa daftar orang terkaya yang memiliki saham konglomerat yaitu:
Baca Juga: Rekomendasi Saham MAPI Mengalami Kenaikan di Kuartal ke 4
Keluarga Hartono dan Widjaja
Sebenarnya Hartono bersaudara adalah orang terkaya di Indonesia pengendali Grup Djarum yang menguasai saham emiten konglomerat. Mulai dari emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Pada tahun 2021 lalu Duo Hartono memiliki kekayaan bersih mencapai USD 42,6 miliar. Setelah beberapa tahun masuk dalam daftar orang pertama, kini Hartono bersaudara mulai tergeser di tahun 2022.
Sebenarnya selain keluarga Hartono, konglomerat yang lain masih banyak. Salah satu yang cukup terkenal dengan kekayaannya yaitu keluarga Widjaja.
Konglomerat yang satu ini memiliki bisnis cukup menarik dari bisnis Sinar Mas bergerak pada bidang industri. Diketahui keluarga Widjaja ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 9,7 miliar di tahun 2021.
Baca Juga: Saham Bank Amar Kembali Diborong oleh Tolaram Group
Low Tuck Kwong
Sedangkan untuk penggeser saham Grup Djarum yang kini menjadi orang pertama terkaya di Indonesia yaitu Low Tuck Kwong. Saham emiten konglomerat ini memiliki prospek yang cukup baik.
Low Tuck Kwong adaah pemilik PT Bayan Resource Tbk (BYAN). Perusahaan telah menjual saham sebanyak 80.000 pada tanggal 23 Desember 2022. Harganya jauh di bawah dari harga pasar sehingga nilai transaksi sebesar Rp 1,04 miliar.
Jumlah kekayan Low Tuck Kwong mencapai US$ 30,9 miliar. Jauh di atas Budi Hartono dan Michael Hartono (Duo Hartono), pendiri Grup Djarum. Pada penutupan terakhir saham emiten batubara ini tertutup pada harga Rp 22.500 atau melesat jauh 9,36%.
Saham emiten konglomerat masih memiliki prospek yang bagus hingga akhir tahun 2022. Hanya saja untuk daftar orang terkaya tahun ini pemegangnya oleh pemilik saham batubara Low Tuck Kwong. (R10/HR-Online)