harapanrakyat.com,- Sejumlah tokoh pondok pesantren (Ponpes) di Garut, Jawa Barat, mendesak dan menuntut agar DPRD mengambil sikap pengawasan terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Garut yang makin marak.
Hal itu diungkapkan Aliansi Umat Islam (AUI) Garut, saat menggelat audiensi ke kantor DPRD Garut, Senin (12/12/2022).
AUI menyatakan kaum LGBT di Garut sesuai pendataan di lapangan, mencatat ada 3000 orang. Bahkan komunitas tersebut sudah tak malu-malu melakukan kegiatan di muka umum atau publik.
“Kita fokus ke LGBT-nya. Karena kawan-kawan di lapangan sudah mendeteksi ada 3000 orang,” kata Kordinator AUI Garut, Ustad Ceng Aam, Senin (12/12/2022).
Baca Juga: Antisipasi LGBT, Disdikpora Pangandaran Ajak Sekolah Perkuat Kegiatan Keagamaan
“Bahkan di media-media sosial seperti Facebook, LGBT di Garut makin marak lebih dari 3000 orang,” imbuhnya.
Wawan Sutiawan, salah seorang anggota DPRD Garut Komisi 4 yang menerima audensi para tokoh Ponpes ini, berjanji akan melakukan langkah lanjutan bersama pimpinan dan komisi lain.
Wawan juga mengakui bahwa di media sosial sudah jelas ada ribuan grup LGBT Garut. “Jangan sampai bencana gara-gara LGBT semua terkena azabnya,” ujar Wawan.
Baca Juga: Unjuk Rasa di DPRD, GMBI Ciamis Desak Delik Perzinahan pada RUU KUHP Jerat LGBT
Intinya, sambung Wawan, pihaknya mengusulkan agar Perda Anti Maksiat, berperan dan mengusulkan imbauan atau spanduk penolakan LGBT sampai ke kampung-kampung.
Perkara komunitas kaum LGBT di Garut yang makin marak dalam beberapa tahun terakhir ini, memang bukan kasus baru.
Meski begitu, para tokoh Ponpes di Garut mendesak agar pihak terkait mengambil langkah serius untuk mencegah berkembangnya komunitas yang tak lazim dalam norma dan agama ini. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor-Adi)