Kisah kelahiran Fatimah Az Zahra akan kita bahas berikut ini. Fatimah Az Zahra adalah putri Rasulullah yang memiliki kisah kelahiran menarik. Sejarah Islam tersebut akan kita bahas secara lengkap mulai dari kelahiran hingga wafatnya.
Fatimah Az Zahra adalah putri bungsu Rasulullah bersama Siti Khadijah. Ia merupakan wanita yang paling mulia kedudukannya daripada wanita lainnya.
Fatimah pun termasuk salah satu dari lima manusia istimewa yang masuk dalam Ashabul Kisa’.
Ashabul Khisa’ sendiri merupakan gelar yang diberikan kepada 5 manusia suci. Kelimanya yaitu Nabi Muhammad SAW, Imam bin Abi Thalib, Imam Hasan, Imam Husain, dan Fatimah.
Ashabul Khisa’ pun menjadi Asbabun Nuzul turunnya surah Al-Ahzab ayat 33 yang kita kenal sebagai ayat Tathir.
Baca Juga: Kisah Rabiah bin Kaab, Tolak Menikah Demi Melayani Rasulullah
Kisah Kelahiran Fatimah Az Zahra hingga Wafatnya
Fatimah Az Zahra merupakan wanita yang paling mulia bahkan sejak menjelang kelahirannya. Saat kelahirannya pun mendapat bantuan dari 4 wanita yang suci. Fatimah lahir pada tanggal 20 Jumadil Akhir di kota Mekkah.
Tentang kelahiran Fatimah, Rasulullah bersabda bahwa malaikat Jibril datang dan membawa sebuah apel dari surga. Rasulullah pun memakannya kemudian berhubungan dengan Khadijah. Kemudian Khadijah pun mengandung Fatimah Az Zahra.
Khadijah menyatakan bahwa ia hamil Fatimah dengan kandungan yang ringan. Ketika Rasulullah keluar rumah, janin dalam kandungannya pun mengajaknya bicara.
Hal tersebut tentu saja sudah memberikan tanda keistimewaan dan kemuliaan Fatimah.
Kemudian ketika hendak melahirkan, Khadijah meminta perempuan-perempuan Quraisy untuk membantunya dalam melahirkan.
Namun mereka mengatakan tidak mau datang dan membantu istri Rasulullah. Hal tersebut tentu membuat Khadijah bingung ingin meminta tolong pada siapa.
Kisah Kelahiran Fatimah Az Zahra selanjutnya, Khadijah melihat kedatangan empat wanita berwajah cantik dan bercahaya.
Mereka mendekati Khadijah dan salah satunya berkata bahwa ia adalah Hawa. Kemudian satu lagi berkata bahwa ia adalah Aisyah binti Muzahim.
Selanjutnya yang lain berkata bahwa ia adalah Kaltsum saudara perempuan dari Musa. Lalu yang terakhir berkata bahwa ia merupakan ibunda Isa, Maryam binti Imran.
Mereka mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk membantu Khadijah dalam melahirkan Fatimah.
Kemudian Khadijah berkata bahwa Fatimah lahir dalam keadaan sujud. Jari-jarinya terangkat seperti orang yang sedang berdoa. Kelahiran Fatimah bersama 4 wanita suci tersebut tentu mengisyaratkan bahwa Fatimah adalah wanita yang mulia.
Baca Juga: Kisah Rasulullah di Gua Hira, Tempat Mendapatkan Perintah Membaca
Menggantikan Peran Ibunya
Terlepas dari kisah kelahiran Fatimah Az Zahra pada usia menjelang 5 tahun, ia ditinggal wafat ibundanya, Khadijah. Ia pun harus menggantikan posisi ibunya untuk berkhidmat dan membantu Rasulullah SAW. Karena itu, Fatimah Az Zahra mendapat gelar Ummu Abiha atau ibu dari ayahnya.
Ketika orang kafir Quraisy menyakiti Nabi Muhammad, Fatimah pun tak jarang melihatnya. Ia pun menangis melihat ayahnya menghadapi ujian berat karena perilaku buruk orang kafir Quraisy.
Bahkan Fatimah pernah membersihkan kotoran di kepala ayahnya saat orang Quraisy melemparinya dengan kotoran.
Pernikahan Fatimah dan Ali
Setelah membahas kisah kelahiran Fatimah Az Zahra selanjutnya kita akan membahas kisah pernikahannya. Banyak orang yang melamar Fatimah Az Zahra. Namun dari semua lamaran tersebut Rasulullah SAW menolaknya.
Kemudian Ali bin Abi Thalib yang menyaksikan karakteristik akhlak dan agama Fatimah lantas ingin meminangnya. Namun ia tidak memperkenankan dirinya sendiri untuk meminang Fatimah. Sa’ad bin Mu’adz pun menyampaikan masalah tersebut pada Rasulullah.
Rasulullah pun menyetujui lamarannya hingga akhirnya Ali dan Fatimah pun menikah. Fatimah pun sangat mencintai Ali dalam kondisi apapun. Mereka pun memiliki 4 keturunan yaitu Imam Hasan, Imam Husain, Zainab, dan Ummu Kultsum.
Baca Juga: Kisah Wafatnya Fatimah Az Zahra, Kesedihan Ditinggal Ayahnya
Wafat
Beberapa bulan pada akhir kehidupan Fatimah terjadi peristiwa yang menyakitkan. Ia wafat setelah menahan sakit akibat derita yang ia alami dalam suatu peristiwa setelah wafatnya Rasulullah. Tepatnya ia wafat pada tahun 11 H.
Sebelum wafat, Fatimah pun berwasiat agar pemakamannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Ali pun benar-benar menuruti wasiat dari sang istri.
Karena pemakamannya yang secara sembunyi-sembunyi akhirnya pun makam Fatimah Az Zahra dirahasiakan dan tidak pernah terungkap.
Demikianlah kisah kelahiran Fatimah Az Zahra, mulai pernikahan hingga wafatnya. Semoga dari kisah ini kita bisa meneladani sifat-sifat mulianya. (R10/HR-Online)