Jenis zat aditif sebenarnya banyak kita jumpai dalam sehari-hari. Aditif merupakan suatu jenis zat yang ditambahkan ke dalam suatu produk makanan atau minuman. Jadi zat aditif ini sudah sering masyarakat gunakan dalam kehidupan sehari-harinya.
Penggunaan zat ini sebagian besar memang untuk makanan dan juga minuman. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan penampilan, sifat, serta menjaga kualitas makanan.
Adapun contoh zat aditif antara lain seperti mempercantik warna, menguatkan rasa, memperpanjang umur penyimpanan produk, mengatur keasaman, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Baca Juga: Pengertian Fasa Zat, Apa Saja Jenis-jenisnya? Ini Dia Penjelasannya!
Mengenal Jenis Zat Aditif
Zat aditif yang paling banyak masyarakat gunakan antara lain yaitu garam, gula, cuka, dan juga rempah-rempah. Berbagai macam jenis zat tersebut banyak kita kenal dengan sebutan bumbu dapur.
Jika kita lihat dari jenisnya, sebenarnya zat aditif terbagi menjadi 2 macam, antara lain yaitu zat aditif alami dan juga zat aditif buatan atau sintetis.
Perlu Anda tahu, zat aditif alami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya, maka dari itu manusia lebih banyak menggunakan zat aditif buatan.
Adapun jenis zat aditif yang perlu Anda tahu antara lain seperti berikut ini:
MSG (Monosodium Glutamat)
Monosodium Glutamat atau yang banyak dikenal dengan sebutan MSG termasuk salah satu zat aditif yang pada umumnya sering kita jumpai. Di Indonesia sendiri, banyak orang yang lebih mengenal zat ini dengan sebutan micin atau penyedap.
Zat aditif ini memang memiliki fungsi untuk memperkaya rasa, antara lain yaitu untuk meningkatkan rasa gurih dan sedap pada makanan.
Nah, salah satu makanan yang sering kita makan dan mengandung zat aditif ini antara lain adalah mie instan. Tak heran jika mie instan memiliki cita rasa yang gurih dan nikmat.
Baca Juga: Pengertian Zat Tunggal Dalam Kimia yang Terdiri dari Unsur dan Senyawa
Pewarna Makanan Buatan
Jenis zat aditif selanjutnya yaitu pewarna makanan. Makanan yang mempunyai warna yang cantik pastinya akan lebih memikat dan juga lebih menggugah selera.
Salah satu zat aditif yang sering orang tambahkan pada makanan yaitu pewarna makanan buatan.
Zat aditif ini fungsinya adalah untuk pewarna makanan buatan. Berbeda dengan jenis pewarna para produk tekstil, pewarna makanan ini aman apabila kita konsumsi. Asalkan tidak dalam takaran yang berlebihan.
Sebenarnya pewarna makanan bisa menggunakan bahan alami seperti daun pandan hijau, merah dari bit, buah naga merah, kuning dari kunyit, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bahan Pengawet Makanan
Penggunaan bahan pengawet makanan yaitu untuk memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Semua itu karena bahan makanan tentu lama-kelamaan akan mengalami pembusukan.
Nah, terjadinya pembusukan ini penyebabnya bisa karena berbagai macam hal. Mulai dari adanya bakteri dan jamur, serangan tikus, atau disebabkan zat lain dalam makanan tersebut.
Pemanis Rasa
Pemanis rasa memang tercipta untuk memberikan rasa manis pada makanan atau minuman. Adapun jenis bahan yang termasuk pemanis alami antara lain seperti gula tebu, gula aren atau gula kelapa, hingga gula merah.
Gula menjadi memiliki rasa yang manis karena di dalamnya ada senyawa sukrosa yang bisa memiliki efek memberikan rasa manis ketika menyentuh lidah.
Meski demikian, gula alami terdapat kandungan kalori yang tinggi dan tidak bisa dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit diabetes melitus.
Dengan demikian, saat ini terciptalah gula sintetis yang rendah kalori yang aman untuk para penderita diabetes. Gula sintetis itu antara lain aspartam, sakarin, atau banyak kita kenal dengan nama siklamat.
Pemanis buatan ini juga termasuk jenis zat aditif yang kerap kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pengertian Fase Terdispersi Koloid Kimia, Ini Jenis-Jenisnya!
Efek Zat Aditif bagi Tubuh
Zat aditif memang kerap kita konsumsi, namun jika berlebihan akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Sebab, berlebihan mengonsumsi zat ini bisa menimbulkan seseorang terkena penyakit kanker, diabetes, alergi, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya.
Meskipun jenis zat aditif sering kali kita konsumsi dalam berbagai macam jenis makanan dan minuman, namun sebaiknya kita bisa membatasinya. Jangan sampai kita mengonsumsi jenis zat ini secara berlebihan hingga membuat tubuh kita menjadi rusak. (R10/HR-Online)