Investasi obligasi domestik sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat luas. Terutama bagi investor, tentu obligasi domestik menjadi investasi dengan banyak keuntungan. Sebenarnya obligasi berbeda dengan saham.
Sehingga jangan sampai Anda salah dalam membedakan antara saham dan obligasi. lantas apa sebenarnya obligasi tersebut? Mari kita simak ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Investasi Rumah Subsidi Bisa Dilakukan Tanpa KPR Subsidi
Investasi Obligasi Domestik Dinilai Masih Menarik
Industri pasar obligasi mengalami peningkatan kekhawatiran terhadap resesi Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi global. Secara umum kelas aset obligasi akan menghadapi banyak tantangan di tengah periode kenaikan suku bunga dan inflasi.
Sesuai dengan prinsipnya bahwa suku bunga dan harga obligasi berbanding terbalik. Meski demikian, fundamental makro ekonomi Indonesia lebih baik dan siap dalam menghadapi adanya perketat antara kebijakan moneter global.
Harapannya dapat memberikan dukungan pergerakan pasar obligasi domestik. Ada beberapa faktor positif yang akan mempengaruhi investasi obligasi. Sehingga membantu investasi ini masih tetap memiliki peluang di industri pasar.
Baca Juga: Investasi Fixed Income Memiliki Jenis dan Keuntungan Tetap
Faktor yang Mempengaruhi Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang penerbitnya oleh pihak yang berpiutang. Penerbit obligasi bisa disebut dengan debitur. Obligasi pun bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang perdagangannya melalui pasar modal selain saham.
Ada beberapa faktor positif mendukung pasar obligasi domestik. Beberapa faktor tersebut mulai dari kebijakan pemerintah untuk bisa menjaga beberapa harga barang yang membuat inflasi meningkat dan terkendali. Basis investor lebih terdiversifikasi naiknya partisipasi investor domestik.
Penurunan kepemilikan investor asing berkontribusi pada stabilitas pergerakan dari pasar obligasi domestik.
Kementerian keuangan menurunkan target pembiayaan dengan cara lelang, yakni sebesar Rp 147 triliun. Dalam setiap lelang maka target penerbitan turun dari Rp 20 triliun menjadi Rp 5 triliun.
Peran penting BI terhadap sentimen investor global atas pasar global Indonesia. Dalam jangka menengah ada perlakuan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun kembali ke kisaran 6,5%-7,0%.
Baca Juga: Investasi untuk Freelancer yang Tepat, Pastikan Tahu Tipsnya
Keuntungan Investasi Obligasi
Investasi obligasi domestik memang masih cukup menjanjikan hingga tahun ini. Ada keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari investasi obligasi.
Setiap memilih instrumen investasi tentu ada keuntungan dan kerugian yang bisa Anda dapatkan.
Investasi obligasi bisa mendapatkan capital gain saat menjual obligasi pada investor umum di pasar sekunder. Obligasi pasti akan dibayarkan kembali dengan tambahan kupon. Keuntungan lain dari investasi ini yaitu dapat dijadikan jaminan atau agunan.
Dengan investasi obligasi terdapat juga kupon atau bunga secara berkala. Bahkan bisa setiap setiap bulan, 3 bulan atau justru 6 bulan sekali.
Kupon yang investor peroleh tersebut terbagi menjadi dua yaitu kupon fixed atau tetap dan kupon floating atau tidak tetap.
Sebenarnya untuk menjalankan investasi harus bisa sesuai dengan kemampuan investor itu sendiri. Bahkan termasuk investasi obligasi yang memiliki banyak keuntungan. Tidak ada salahnya jika investasi obligasi domestik masih memiliki peluang bagus di Indonesia. (R10/HR-Online)