Indonesia pernah ikut Piala Dunia? Saat itu negara Indonesia sendiri belum lahir. Namun wilayah yang kala itu dikenal dengan sebutan Hindia Belanda berhasil mengirim tim sepak bola berlaga di Piala Dunia tahun 1938.
Wilayah Hindia Belanda atau wilayah jajahan Belanda itu kini jadi wilayah negara Indonesia.
Ajang perhelatan Piala Dunia sendiri merupakan kompetisi sepak bola internasional yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
Turnamen yang diselenggarakan oleh FIFA (Federation Internationale de Football Association) ini diikuti lebih dari 30 negara di dunia.
Baca Juga: Tragedi Metromini Maut 1994, 33 Penumpang Tewas karena Sopir Ugal-ugalan
Untuk menentukan siapa tim yang akan ikut serta dalam kompetisi ini, biasanya FIFA akan menyelenggarakan seleksi kurang lebih 3 tahun sebelum perhelatan ini diselenggarakan.
Proses seleksi yang ketat dan diikuti oleh negara-negara dengan tim sepak bola terbaik di dunia membuat ajang Piala Dunia merupakan salah satu ajang yang bergengsi.
Indonesia sendiri ternyata pernah menjadi salah satu tim sepak bola yang berpartisipasi dalam Piala Dunia.
Meskipun status Indonesia waktu itu masih bernama Hindia Belanda. Piala dunia yang digelar waktu itu adalah Piala Dunia tahun 1938
Berikut sejarah sepak bola zaman Hindia Belanda yang pernah lolos piala dunia tahun 1938.
Sejarah Sepak Bola di Indonesia, Pernah Ikut Piala Dunia
Sepak bola mulai dikenal di Indonesia (Hindia Belanda) seiring dengan penjajahan Belanda. Sepak bola pun mulai masuk ke Hindia Belanda pada tahun 1914.
Permainan ini pada awalnya hanya dimainkan oleh orang-orang Belanda terutama di kota-kota besar.
Meskipun pada awalnya hanya dimainkan oleh orang-orang Belanda, seiring perkembangannya olahraga ini menyebar ke orang-orang pribumi, terutama di sekolah-sekolah.
Melihat perkembangan sepak bola yang semakin pesat, maka berdirilah organisasi sepak bola pertama kala itu yakni Nederland Indische Voetbal Bond (NIVB).
Baca Juga: Profil Nunung Selowati, Atlet yang Dijuluki Si Mujair Kolam Renang
Sekitar tahun 1972, NIVB berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Uni atau NIVU.
Anda dapat menemukan kutipan ini dalam buku karya Ferry Wibowo yang berjudul, “Asal-Usul Permainan Olahraga Bola Besar” (2022:29).
Tim Sepak Bola Zaman Hindia Belanda
Memasuki tahun 1920 hingga 1930 berdirilah klub-klub sepak bola yang didirikan oleh pribumi. Salah satunya adalah Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) yang menjadi cikal bakal Persis Solo.
Ada juga Bandoengsche Indonesische Voetbalbond (BIVB) yang men jadi cikal bakal klub Persib Bandung.
Meskipun pada zaman tersebut sepak bola identik dengan permainan orang Eropa, golongan pribumi secara perlahan menjadikan sepak bola sebagai bentuk perlawanan.
Tepat pada 19 April 1930 dibentuklah Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI). Sebuah organisasi yang menjadi cikal bakal organisasi yang menaungi sepak bola di Indonesia hari ini.
Soeratin Sosrosoegondo dalam buku “Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepak Bola Kebangsaan” (2014), mengatakan, tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menentang diskriminasi yang dilakukan oleh NIVB.
Tepat satu tahun setelah pembentukannya diadakanlah sebuah kompetisi sepak bola yang bernama Studenwerk I dengan tujuh klub Bumiputera anggota awal PSSI sebagai pesertanya.
Hindia Belanda Ikut Serta dalam Piala Dunia
Sejarah lain yang patut dibanggakan dalam perjalanan sepak bola di Indonesia adalah ketika Indonesia (Hindia Belanda) ikut serta pada Piala Dunia FIFA pada tahun 1938 di Prancis.
Hindia Belanda lolos ke Piala Dunia tanpa bermain di babak kualifikasi. Seharusnya Hindia Belanda melawan Jepang pada babak kualifikasi tersebut. Namun, Jepang kala itu mengundurkan diri, sehingga Indonesia otomatis lolos ke Piala Dunia.
Menurut Muhammad Supriyadi dalam buku “Kajian Sepakbola” (2022), pertandingan itu disaksikan oleh sekitar 10.000 penonton.
Sudah jadi kebiasaan, lagu kebangsaan masing-masing Timnas akan diperdengarkan. Saat itu, lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus diperdengarkan kala Timnas Hindia Belanda akan bertanding.
Walikota Reims menuturkan dalam pertandingan itu seolah-olah atlet Hungaria sedang dikerubungi oleh 11 kurcaci karena perbedaan tinggi badan yang mencolok.
Beberapa pemain yang kala itu terlibat antara lain, Sutan Anwar, Tan Djien, Frans Meeng, Jack Sanniels, A. Nawir, Tan Mo Heng, Henks Sommers, Suvarte Soedarmadji, Tjaak Pattiwael, Frans Hu Kom, dan Hans Taihuttu.
Baca Juga: Abdi Dalem Kretek, Petani Tembakau Kudus Ikhlas Diupah Rp 25
Meskipun, waktu itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda, Namun FIFA memutuskan bahwa Indonesia merupakan tim penerus dari Hindia Belanda.
Menurut FIFA, Indonesia waktu itu tercatat sebagai negara Asia pertama yang berlaga dalam Piala Dunia.
Pada Piala Dunia tahun 1938, Hindia Belanda harus berhadapan dengan Hungaria dan kalah dengan skor 6-0.
Pertandingan ini menerapkan sistem gugur, sehingga Hindia Belanda hanya melakukan satu kali pertandingan.
Dengan demikian Hindia Belanda menjadi satu-satunya negara dengan pertandingan paling sedikit ketika Piala Dunia 1938, yaitu sebanyak 1 pertandingan dan menjadi negara dengan gol paling sedikit yaitu 0 gol selama Piala Dunia.
Setelah Indonesia merdeka, hingga hari ini Indonesia masih belum mampu untuk terlibat dalam ajang Piala Dunia yang digelar FIFA. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)