harapanrakyat.com,– Warga Banjarwangi, Kabupaten garut, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan seorang pria yang tewas di dalam rumahnya dalam posisi tergantung, Sabtu (24/12/2022).
Diketahui identitas korban berinisial E (39) tahun warga Kampung Cibangkong,Desa Talagasari, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.
Jenazah pertama kali ditemukan oleh putri korban, AN (10), yang hendak mengantarkan sarapan untuk ayahnya tersebut sekira pukul 07.00 WIB. Saat itu, AN kesulitan untuk memasuki rumah yang ditinggali korban karena semua pintu dalam keadaan terkunci.
“Saat AN mengintip melalui celah kamar belakang, terlihat korban dalam keadaan tergantung,” kata Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif.
Baca Juga: Bejat! Seorang Ayah di Garut Tega Cabuli Anak Kandungnya Berulang Kali
Melihat hal tersebut, AN kemudian bergegas memberitahukan apa yang ia lihat pada warga Kampung Cibangkong lainnya bernama Oom (41) dan Ajun (51).
Keduanya kemudian mencoba masuk dengan mencongkel pintu bagian rumah dan menyingkapkan tirai penutup kamar belakang.
“Para saksi kemudian melaporkan temuan mereka ke tetangga dan melapor pada aparat kepolisian sekira pukul 09.30 WIB. Kami kemudian ke TKP untuk melakukan pengecekan, dibantu oleh dokter dari Puskesmas Banjarwangi,” ujarnya.
Iptu Amirudin Latif menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, korban dipastikan sudah tak bernyawa saat ditemukan tergantung dengan menggunakan selendang. Berdasarkan tanda dan ciri pada jenazah, kasus ini murni karena korban berusaha mengakhiri hidupnya.
“Tidak ditemukan tanda kekerasan, pada jenazah mengeluarkan kotoran dari anus dan sedikit darah dari telinga, sehingga diduga kuat almarhum mengakhiri hidupnya berdasarkan tanda fisik tersebut,” terangnya.
Warga Banjarwangi Garut Mengakhiri Hidup karena Depresi
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari para saksi, E diduga mengalami depresi. E rupanya putus asa karena ditinggal pergi oleh istrinya selama 4 bulan. Kerabat almarhum pun menyatakan, mereka menerima kejadian tersebut.
“Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi, atau pengusutan proses hukum atas meninggalnya almarhum,” jelas Iptu Amirudin.
Aparat kepolisian pun mengamankan benda yang digunakan E untuk mengakhiri hidup, berupa tali dari kain selendang. Kuat dugaan, sebelum bunuh diri E memotong kain selendang ini terlebih dahulu menjadi simpul mati.
“Kami mengimbau kepada seluruh tokoh agama di wilayah Kecamatan Banjarwangi khususnya, untuk mengulas hukum mengakhiri hidup seperti kasus ini di setiap ceramahnya. Terutama dalam khotbah Jumat dan pengajuan di Majelis Taklim. Agar dibahas, mengingat peristiwa ini cukup sering terjadi di Banjarwangi,” pungkasnya. (Puti Nanda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)