Asteroid 2010 XC15 menghebohkan publik. Hal ini lantaran terdengar kabar bahwa asteroid bernama 2010 XC15 bergerak menuju Bumi. Tak sedikit yang khawatir bahwa pergerakan asteroid tersebut akan berakhir tabrakan.
Baca Juga: Asteroid Pembunuh Planet Berukuran 1,5 KM Akhirnya Ditemukan
Objek Asteroid 2010 XC15 Menuju Bumi
Belum lama ini NASA membeberkan informasi mengejutkan mengenai asteroid. Objek luar angkasa 2010 XC15 bergerak melesat menuju Bumi pada 27 Desember 2022 kemarin.
Hingga kini pergerakan asteroid tersebut masih ilmuwan pantau sebagai antisipasi terkait risiko hantaman.
Apabila lolos dari pantauan, dikhawatirkan asteroid akan terus bergerak dan menabrak Bumi. Sebagaimana yang kita tahu bahwa tabrakan asteroid dan planet bisa menimbulkan berbagai kerugian bahkan korban jiwa. Sampai saat ini publik masih risau mengenai kemungkinan buruk tersebut.
Fakta 2010 XC15
Masih berbicara mengenai objek antariksa ini, tak kalah penting untuk Anda pahami seputar beragam faktanya. Dari segi fisik, asteroid 2010 XC15 ini memiliki ukuran sepanjang 570 kaki. Asteroid tersebut menghampiri bumi dengan jarak 7.72.317 kilometer.
Dalam pergerakan tersebut, terungkap bahwa 2010 XC15 memiliki kecepatan hampir mencapai 36.358 kilometer per jam. Kecepatan tersebut lebih kencang daripada kecepatan yang ada pada rudal balistik hipersonik.
Tak heran apabila setiap pergerakan asteroid ini selalu mengundang perhatian ilmuwan untuk menelitinya lebih lanjut. Pada dasarnya, sebagian besar waktu 2010 XC15 habis di orbit bumi. Hal inilah yang membuat kedua benda luar angkasa tersebut selalu bergerak berdampingan.
Baca Juga: Asteroid Phaethon Dekati Bumi 2028, Ilmuwan Siapkan Ini!
Pelacakan dengan HAARP
Batuan luar angkasa ini berhasil terlacak berkat bantuan HAARP. Dalam melacaknya, HAARP menggunakan lebih dari 9,6 juta gelombang radio. Gelombang radio tersebut akan ilmuwan tembakkan ke asteroid 2010 XC15 ini.
Langkah tersebut peneliti ambil bukan tanpa tujuan. Ilmuwan yang memiliki tujuan untuk melihat sekaligus menyelidiki ukuran, bentuk, sampai dengan lintasan asteroid. Selain itu, peneliti juga mempunyai tujuan untuk mengetahui ionosfer.
Tujuan lain dari pelacakan ini ternyata ilmuwan juga ingin menyelidiki potensi pengembangan terhadap teknologi peningkatan ionosfer. Hal ini tak lain demi menunjang komunikasi radio untuk pengawasan.
Asteroid 2010 XC15 ini sendiri pertama kali ditemukan pada tanggal 5 Desember 2010. Penemuan tersebut bermula dari Catalina Sky Survey di magnitudo terlihat 17,5 dengan Schmidt 0,68 meter atau setara 27 in. Sejak awal ditemukan, asteroid ini sudah menjadi perhatian.
Baca Juga: Pesawat NASA Tabrak Asteroid Dimorphos Jadi Misi Bersejarah
Pada tahun 2013 silam, batuan luar angkasa ini kembali jadi bahan perbincangan. Kala itu 2010 XC15 membuat periode ketidakpastian. Saat ini asteroid tersebut juga tak kalah mengundang rasa penasaran publik karena lajunya yang menghampiri Bumi.
Tak bisa kita pungkiri bahwa pergerakan asteroid 2010 XC15 jadi trending saat ini. Namun Anda tak perlu khawatir karena ilmuwan pastinya melancarkan segala cara agar Bumi terlindung dari ancaman bahaya tabrakan tersebut. Asteroid ini pun menjadi salah satu dari sekian banyak objek luar angkasa dekat Bumi yang tak lepas dari pantauan ilmuwan. (R10/HR-Online)