Ada beberapa hal yang menjadi tanda kamu punya pikiran toksik. Jika selama ini kamu sibuk menganalisa siapa saja orang-orang toksik yang berada di dalam circle-mu, maka perhatikanlah diri sendiri.
Karena cara kita memandang segala sesuatu adalah buah dari hasil pemikiran, sehingga berpengaruh pada kualitas hidup.
Melansir laman Psychologist World, lingkungan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter dan pemikiran seseorang.
Cara berpikirmu saat ini adalah hasil dari interaksi dengan orang-orang di sekitar, terlepas dari menyukainya atau tidak. Oleh karena itu, setiap orang kemungkinan punya pemikiran yang bersifat toksik atau tidak membawa kemajuan.
Baca Juga: Love Language Pasangan LDR Bisa Tersampaikan dengan Cara Ini
Apabila kamu merasa sulit untuk bahagia, bisa jadi pikiranmu sudah terkontaminasi oleh hal-hal negatif.
Memutus hubungan dengan orang-orang yang tidak membawa dampak positif adalah sebuah pilihan. Namun, ada baiknya kenali terlebih dulu tanda kamu punya pikiran toksik dan cara memperbaikinya.
Kenali Tanda Kamu Punya Pikiran Toksik
Memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri adalah langkah awal untuk berkembang. Jika kamu berada di fase ini, yuk simak poin-poin berikut.
Terjebak dalam Kondisi Stagnan
Berada dalam kondisi stagnan terlalu lama bisa menjadi tanda kamu punya pikiran toksik. Contohnya merasa nyaman dalam lingkungan yang itu-itu saja, meski tidak membawa perkembangan dalam hidupmu.
Pemikiran stagran juga cenderung membuat seseorang pasrah pada keadaan daripada berusaha mengubahnya.
Untuk keluar dari kondisi stagnan, pahami setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Fokus pada apa yang bisa kamu kerjakan atau tingkatkan dalam hidup.
Berusaha mencapai tujuan kecil setiap harinya akan jauh lebih baik, ketimbang mengejar tujuan besar tapi tak kunjung terlaksana.
Selalu Merasa Pesimis
Jika selalu memandang segala sesuatu dari sisi terburuk, maka itu adalah tanda kamu punya pikiran toksik. Apabila segalanya dipandang dari sisi terburuknya saja, maka akan lebih sulit untuk berpikir jernih. Akibatnya kamu bisa kehilangan kesempatan ketika hendak meraih sesuatu.
Agar tidak terjebak dalam pemikiran toksik, cobalah melihat segalanya dari dua sisi, mau itu baik dan buruk.
Cobalah berdiskusi dengan orang-orang sukses untuk melihat dari sudut pandang mereka. Dengan cara ini, kamu bisa jadi lebih optimis dan percaya diri untuk bertumbuh.
Tidak Berkesadaran
Mindful atau berkesadaran adalah suatu kondisi dimana kamu benar-benar hadir dalam setiap momen dalam hidupmu. Seperti menyimpan hp ketika makan bersama keluarga, atau mendengarkan pasangan tanpa bermain gim merupakan contoh sikap berkesadaran.
Kebiasaan melakukan hal-hal lain dalam satu waktu bisa menjadi tanda kamu punya pikiran toksik.
Sadari bahwa momen-momen berharga dalam hidupmu layak untuk dinikmati secara penuh. Menjalani setiap momen dengan berkesadaran dapat meningkatkan kualitas hubungan jenis apa pun. Kalau tidak menyudahi kebiasaan ini, kamu pun tidak sadar momen berharga sudah berlalu.
Tidak Melihat Potensi Diri Sendiri
Setiap orang punya potensi untuk berkembang. Sayangnya jika kamu terjebak di circle orang-orang negatif, kamu menjadi terbelenggu dan melewatkan banyak kesempatan.
Akibatnya kamu terus berada dalam kondisi yang sama sepanjang waktu, padahal peluang untuk berkembang terbuka lebar.
Apabila berada di fase ini, mulailah mengenali kelebihan dan kekurangan untuk mengembangkan potensi diri. Ambil kelas pengembangan diri atau pelatihan untuk mengasah keterampilan. Setelah memulainya, kamu pun akan terkejut dengan potensi yang ada.
Baca Juga: Manfaat Solo Traveling, Sesekali Harus Coba
Kurangnya Rasa Syukur
Mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini adalah kunci untuk hidup bahagia. Ketika seseorang lupa bersyukur, ia cenderung merasa selalu kurang dan tidak pernah cukup. Ini pun bisa menjadi tanda kamu punya pikiran toksik dan sulit meraih kebahagiaan.
Untuk menanamkan rasa syukur, kamu bisa mulai meditasi dan menulis jurnal setiap hari. Tuliskan apa saja yang kamu miliki dan bagaimana cara menggunakannya sebaik mungkin.
Dengan menjalani hidup penuh rasa syukur, kamu pun jadi lebih mudah untuk merasa bahagia.
Mengenali tanda kamu punya pikiran toksik sama pentingnya dengan mengeliminasi orang-orang yang tidak membawa dampak positif. Namun, memutus hubungan bukan berarti bermusuhan atau pernyataan perang, melainkan strategi untuk melepaskan diri agar tidak terlalu melekat pada mereka. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)