harapanrakyat.com,- Kasus kekerasan seksual dan pencabulan terhadap anak di bawah umur meningkatkan pada tahun 2022, di Kota Banjar, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo, dalam konferensi pers pengungkapan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur pada Selasa (22/11/2022) kemarin.
“Selama tahun 2022 ini kita sudah ada 7 kasus untuk kekerasan seksual dan ada 7 kasus terkait dengan kasus pencabulan. Jadi kasus yang ada ini meningkat dua kasus dibandingkan tahun 2021,” kata Bayu Catur Prabowo.
Ia menjelaskan, meningkatnya kasus kekerasan seksual di Kota Banjar harus menjadi sebuah kewaspadaan bagi semua orang. Terutama untuk orang tua agar bisa lebih waspada.
“Terutama kepada para orang tua supaya lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya. Dari kejadian ini jangan hanya menyalahkan pelaku saja. Tetapi sebagai korban pun kita perlu mengawasi karena untuk kasus ini korban mengenal pelaku dari media sosial,” jelasnya.
Baca Juga: Polres Banjar Ungkap Motif Pelaku Rudapaksa terhadap Adik Ipar
Cegah Kasus Kekerasan Seksual, Polres Banjar Kerjasama dengan Dinsos P3A Kota Banjar
Saat ini, lanjut Bayu, upaya yang dilakukan dalam mencegah peristiwa serupa pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Sosial P3A Kota Banjar. Tujuannya untuk melaksanakan sosialisasi ke sekolah yang ada di wilayah Kota Banjar.
“Kegiatan sosialisasi ini sudah dimulai dari beberapa waktu yang lalu, dan kegiatan ini tidak hanya untuk jenjang SMA saja tetapi di jenjang SMP pun kami akan melakukan sosialisasi,” terangnya.
Kemudian selain itu, pihaknya juga akan membuat suatu wadah untuk merespon dengan cepat jika ada kejadian tersebut.
“Dimana setiap ada kejadian terkait dengan kekerasan terhadap anak ini bisa ditangani di dalam satu tim baik dari sisi penegakan hukum, kemudian dari sisi psikologis ataupun dari sisi medisnya,” paparnya.
Bayu menambahkan, dengan adanya tim tersebut diharapkan kendala yang terjadi di Kota Banjar ini dapat teratasi.
“Dengan harapan kendala yang ada di Banjar ini bisa kita minimalisir. Karena perlu diketahui bahwa kemarin kita untuk saksi ahli psikologis ini masih ke wilayah Jawa Tengah. Namun informasi di Banjar akan ada untuk hal itu,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)