Rekomendasi saham semen Indonesia mulai kembali menawarkan obligasi. Saham semen Indonesia korporasi, ini rekomendasinya. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp 828,76 miliar.
Catatan tersebut tampak di enam bulan pertama di tahun 2022. Kenaikan laba bersih dari perusahaan sebesar 4,36% dari semester pertama tahun lalu. Aksi korporasi apa yang dilakukan perusahaan? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Rekomendasi Saham MYOR, Margin Cenderung Alami Kenaikan
Intip Rekomendasi Saham Semen Indonesia 2022
Kenaikan catatan laba bersih yang diberikan oleh saham SMGR telah membuktikan jika prospek perusahaan cukup bagus. Hal ini membantu saham SMGR semakin memimpin pasar industri semen nasional.
Posisi saham semen ini semakin unggul dari pesaing terberatnya yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Di mana saham INTP memiliki pangsa pasar sebesar 24,6%.
Tingginya skala perekonomian ini dimanfaatkan oleh saham semen Indonesia. Sehingga tetap menjaga pasokan batubara dengan harga Domestic Price Obligation (DPO).
Selain itu, juga mampu membantu mengontrol harga jual semen hingga saat ini. Samuel Sekuritas rekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 9.200.
Dari hal ini dapat kesimpulan jika harga tersebut masuk dalam price to earning (PE) sebesar 21,8 kali di tahun 2023 mendatang.
Baca Juga: Pengertian Lock Up Saham yang Perlu Anda Pahami
Aksi Korporasi Saham SMGR
Mengingat rekomendasi saham semen Indonesia cukup baik, hal ini juga tidak lepas dari beberapa faktor. Salah satunya yaitu adanya aksi korporasi yang akan perusahaan lakukan dalam waktu dekat ini.
Adapun aksi korporasi tersebut yang pertama yaitu penerbitan obligasi untuk memperkuat modal kerja dengan nilai hingga Rp 1 triliun. Sedangkan yang kedua yaitu semen Indonesia mengambil alih saham dari PT Semen Baturaja Tbk melalui right issue dari pemerintah.
Menurut analis Samuel Sekuritas jika kedua aksi korporasi saham SMGR ini mampu memperkuat kinerja perusahaan semakin baik dalam jangka panjang.
Suku bunga rendah dinilai cukup krusial untuk memperoleh suku bunga fixed rate agar terhindar dari kondisi tersebut. Ada sebanyak 91,0% dari total pinjaman menggunakan suku bunga mengambang, risiko, dan fluktuasi pun cukup tinggi.
Obligasi yang porsinya semakin besar membuat adanya cash saving. Penerbit obligasi hanya cukup membayar bunga tanpa membayar sebagian pokok pinjaman.
Baca Juga: Harga Saham BMRI Mengalami Peningkatan hingga Puncak
Struktur Permodalan SMGR Masih Kuat
Meski obligasi yang saham SMGR terbitkan untuk modal kerja, namun arus kas juga berfungsi membayar hutang. Uang tersebut dari kegiatan operasi perusahaan.
Indikasi kupon penawaran 6,25%-6,80% dengan tenor 3 tahun. Sedangkan untuk tenor 5 tahun yaitu 6,75%-7,0%. Hal ini dengan suku bunga fasilitas pinjaman jangka panjang yang SMGR telah terima saat ini tidak jauh berbeda.
Sekuritas sendiri juga memperkirakan jika struktur saham SMGR masih dalam kondisi kuat. Apalagi jika pasca penerbitan obligasi hutang perusahaan bertambah.
Kondisi ini dapat Anda lihat dari proyeksi ratio dan net debt SMGR di tahun 2023 cukup rendah, masing-masing pada level 0,4 dan 1,8 kali. Analis sekuritas tetap memberikan rekomendasi saham semen Indonesia untuk dibeli hingga tahun 2023 mendatang. (R10/HR-Online)