Kisah Qabil dan Habil menjadi cerita yang menarik untuk diulas. Dalam sejarah Islam, Qabil dan Habil menceritakan kisah terjadinya pembunuhan pertama kali di muka bumi ini. Qabil dan Habil merupakan putra dari Nabi Adam dan Hawa.
Meskipun lahir dari ayah dan ibu yang sama, keduanya memiliki perbedaan sikap dan perilaku. Terutama tentang masalah ketaqwaannya terhadap Allah SWT.
Habil merupakan putra Nabi Adam yang memiliki akhlak yang baik. Sedangkan, Qabil memiliki sifat yang buruk.
Kisah Qabil dan Habil, Ini Awal Mula Pertengkarannya!
Kisah Qabil dan Habil sudah tertulis dalam Al-Quran. Nabi Adam dan Hawa memiliki banyak keturunan setelah diturunkan dari surga.
Baca juga: Keteladanan Nabi Adam As, Ada Beberapa Hikmah Dibalik Segalanya
Setiap melahirkan, Hawa selalu melahirkan anak kembar dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Perjodohan Qabil dan Habil
Kisah perseteruan antara saudara kandung Qabil dan Habil ini bermula dari perjodohan. Allah telah memerintahkan kepada Nabi Adam untuk menikahkan putra-putrinya yang sudah dewasa dengan saudara kandungnya.
Pernikahan Qabil dan Habil akan berlangsung secara bersilang. Qabil akan menikah dengan Labuda yang merupakan saudari kembar dari Habil. Sedangkan, Habil akan menikahi saudari kembarnya Habil yang bernama Iqlima.
Akan tetapi, Qabil tidak bisa menerima perjodohan ini. Sebab, dia lebih memilih menikah dengan Iqlima yang cantik. Meskipun Iqlima merupakan saudari kembarnya sendiri.
Parahnya, Qabil berani membantah Nabi Adam dan mengatakan bahwa perjodohan ini bukan dari Allah.
Baca juga: Kisah Semut dan Nabi Ibrahim Tentang Usaha Tak Akan Sia-sia
Akan tetapi, hanya akal-akalan Nabi Adam saja yang tidak adil. Hingga pada akhirnya, Nabi Adam memerintahkan kedua anaknya tersebut untuk berkorban.
Qurban Qabil dan Habil
Saat Nabi Adam memerintahkan Qabil dan Habil untuk berkurban, mereka menyetujuinya. Hingga pada suatu hari yang ditentukan, Qabil dan Habil pun masing-masing telah mempersiapkan persembahan harta mereka untuk berkurban.
Qabil merupakan seorang petani, sehingga dirinya memilih untuk mempersembahkan hasil buminya.
Adapun Habil merupakan seorang penggembala kambing. Dengan begitu, Habil memilih untuk mengurbankan seekor anak kambing.
Meski demikian, nilai qurban yang mereka persembahan memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Dari sinilah, kita bisa menilai mana yang lebih baik antara Qabil dan Habil.
Baca juga: Putra Nabi Nuh yang Durhaka, Kan’an Tak Mau Ikuti Ajaran Ayahnya
Habil sang penggembala kambing mengurbankan anak hewan ternak dengan pilihan terbaiknya. Bahkan, ia memilih mana anak kambing yang terbaik dari yang terbaik. Bahkan, Habil masih khawatir jika korbannya masih kurang baik.
Qabil yang merupakan seorang petani memilih untuk mengorbankan seikat gandum dengan kualitas yang paling buruk. Dia tidak menggunakan hasil tani terbaiknya untuk berkurban.
Sesudah kurban dari Qabil dan Habil dipersembahkan, pada akhirnya Nabi Adam memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk memilih pengorbanan siapa yang nantinya akan Allah terima. Allah akan menerima qurban mereka dengan melalui sambaran petir.
Dari persembahan yang ada, petir dari langit pada akhirnya memilih untuk menyambar kurban anak kambing yang merupakan persembahan qurban dari Habil.
Adapun alasan qurban Habil lebih Allah terima yaitu karena Allah menilai jika Habil telah melaksanakan praktik kurban dengan hati yang ikhlas dan penuh ketaqwaan.
Berbeda dengan Qabil yang mempersembahkan hasil pertanian terburuknya untuk berkurban. Meski demikian, Qabil tetap merasa iri dan tidak terima dengan keputusan Allah yang menerima persembahan qurban dari Habil.
Qabil Membunuh Habil
Di sinilah kisah Qabil dan Habil yang melakukan pembunuhan. Karena merasa selalu kalah saing, Qabil punya keinginan untuk membunuh Habil yang merupakan saudaranya sendiri.
Suatu hari, Habil tertidur pulas pada saat Habil sedang menggembala kambingnya. Kemudian, tiba-tiba datanglah saudaranya, Qabil dengan membawa batu.
Kemudian, dengan kemarahan dan benci, Qabil memukul kepala Habil dengan batu hingga pada akhirnya Habil meninggal dunia.
Pembunuhan ini adalah pembunuhan pertama yang terjadi di muka bumi ini. Jadi, Habil merupakan jenazah pertama yang ada. Saat itu, Qabil tidak tahu harus melakukan apa untuk jenazah saudaranya. Hingga pada akhirnya dia pergi meninggalkan jenazah Habil Sendiri.
Selanjutnya Allah SWT mendatangkan dua burung gagak yang bertarung, hingga salah satunya mati. Gagak tersebut mengais-ngais tanah dengan paruhnya lalu mengubur burung gagak yang mati. Dari situlah, Qabil meniru gagak dan menguburkan jenazah Habil.
Kisah Qabil dan Habil ini menjadi kisah pembunuhan pertama dalam peradaban manusia. Dalam sejarah Islam ini menjadi pembelajaran penting agar kita tidak menirunya. (R10/HR-Online)