Investasi valas saat dolar naik harus diperhatikan secara tepat. Meski dolar sedang naik, ada beberapa pilihan investasi valas yang menjanjikan. Apalagi akhir-akhir ini dolar Amerika Serikat telah mendominasi seluruh mata uang dunia.
Bahkan termasuk menghantam rupiah yang menyentuh pada level Rp 15.000 meski akhirnya turun. Karena alasan inilah tentu ada banyak pilihan instrumen investasi yang seharusnya bisa dijadikan pilihan tepat. Berikut ini ada beberapa pilihan instrumennya.
Baca Juga: Investasi Industri Semikonduktor Bersama Investor Luar Negeri
Investasi Valas saat Dolar Naik, Ini Rekomendasinya
Investasi valuta asing atau valas bisa dijadikan pilihan yang menarik. Apalagi bagi mereka yang gemar datang dan pergi ke luar negeri. Di Indonesia sendiri sudah banyak bank yang menawarkan layanan tabungan valas pada masyarakat.
Mulai dari dolar AS, yuan China, yen Jepang, dan euro. Investasi valas cukup agresif di tengah kebijakan The Fed dalam menggerak suku bunga yang terkadang menjadi bumerang tersendiri. Kuatnya mata uang menjadi bumerang ekonomi AS.
Barang ekspor akan menjadi lebih mahal yang mengakibatkan industri negara melemah. Hal ini mengakibatkan suatu negara memiliki pendapatan yang lesu, ekonomi makro pun loyo, dan mengakibatkan nilai tukar ikut melemah.
Meski mata uang rupiah berada dalam tekanan dolar, namun bukan berarti tidak ada peluang untuk berinvestasi. Berikut ini ada beberapa peluang investasi yang tepat saat dolar melejit sekalipun. Berikut ini daftar instrumen investasinya yang bisa Anda jadikan pilihan.
Baca Juga: Net Profit Margin, Pengertian Lengkap dengan Fungsinya
Emas
Salah satu investasi valas saat dolar naik yaitu emas. Instrumen investasi yang satu ini menjadi pilihan tepat untuk jangka panjang.
Apalagi emas bisa Anda andalkan kapan saja. Meski kurs rupiah melemah, harga emas pun tetap stabil.
Harga emas tidak dapat diprediksi, bisa saat rupiah melemah emas naik atau sebaliknya. Meski demikian, harganya tetap stabil daripada saham.
Karena masuk dalam investasi jangka panjang, ada baiknya jika Anda menjualnya ketika sudah lebih dari 5 tahun.
Baca Juga: Bentuk Investasi Asing Tidak Langsung, Pengertian dan Manfaatnya
Saham dan Reksadana
Pilihan investasi valas saat dolar naik yang selanjutnya yaitu saham atau reksadana. Instrumen tersebut secara tidak langsung mendapatkan kesempatan untuk dijadikan pilihan investasi.
Dampak negatif naiknya valas yaitu peningkatan harga di pasar terutama untuk produk impor.
Anda bisa memulai investasi saham atau reksadana. Ketika kurs melemah dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di pasar modal, maka momen tepat untuk berinvestasi.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena instrumen investasi juga akan turun. Investor bisa memulai investasi dengan membeli saham dan reksadana ketika harganya turun. Sehingga dapat menjualnya ketika nilai tukar rupiah dan IHSG menguat.
Sebenarnya masih banyak investasi valas saat dolar naik yang tetap bisa Anda jalankan. Hal ini bukan sebuah alasan bagi Anda untuk takut menjalankan investasi karena Rupiah tertekan melemah. (R10/HR-Online)