harapanrakyat.com,- Kepala SMAN 2 Cibinong, Elis Nurhayati sangat paham bahwa siapa pun tak bisa menolak datangnya era digitalisasi. Termasuk sektor pendidikan yang bakal menerima disrupsi digital. Yakni tantangan yang mengharuskan semua sektor terbiasa sekaligus memanfaatkan kecanggihan teknologi secara maksimal.
Elis yang menjabat kepala sekolah di lingkungan Cadisdik (Cabang Dinas Pendidikan) Wilayah I Jabar, mempunyai semangat tinggi untuk mewujudkan SMAN 2 Cibinong sebagai sekolah ramah anak lewat pendekatan digital.
Untuk mewujudkannya, sejak 2021 Elis telah menggulirkan 10 layanan Digital School dengan konsep SMAVO (Smart, Millennials, Awesome, Visioner, Outstanding).
Layanan SMAVO Digital School SMAN 2 Cibinong
10 Layanan SMAVO Digital School ini sudah menjadi bagian dari aktivitas siswa SMAN 2 Cibinong yang meliputi e-book (buku elektronik), e-library (perpustakaan elektronik).
Kemudian, e-attendance (absensi elektronik), e-guest book (buku tamu elektronik), e-wall magazine (mading elektronik). Lalu, e-canteen (kantin elektronik), e-health service (layananan kesehatan), e-counseling, e-document dan e-asset.
Elis juga saat ini sedang melakukan pengembangan smart card SMAVO, yakni kartu identitas elektronik guru, peserta didik, guru, serta tenaga administrasi sekolah.
Baca Juga: SMKN 2 Kota Tasikmalaya Salurkan Siswa Bekerja di Jepang hingga Korea
Smart card SMAVO ini menjadi media kehadiran atau presensi dari pengembangan absensi face recognition. Termasuk untuk mempermudah warga sekolah dalam mengakses e-library dan merekam catatan aktivitas warga sekolah.
“Selain itu, berfungsi juga sebagai kartu elektronik untuk pelayanan kesehatan di UKS, cashless payment atau pembayaran non tunai pada kantin digital SMAVO. Serta top up saldo e-money,” terang Elis.
Kadisdik Jabar sangat mengapresiasi layanan Kantin Digital SMAVO. Layanan ini pertama di Provinsi Jabar. Disdik Jabar mendorong semua sekolah di Jawa Barat untuk memiliki kantin kekinian seperti di SMA Negeri 2 Cibinong.
Beragam Inovasi Lainnya
Inovasi lainnya yaitu, asesmen berbasis digital untuk membangun integritas para siswa SMAN 2 Cibinong pasca pandemi. Serta learning loss lewat penilaian berbasis digital.
“Inovasi lainnya yang kita kembangkan tahun 2022 ini adalah sarana podcast. Tujuannya mengembangkan life skill siswa dalam bidang impromtu speaking dan broadcasting untuk melatih kemampuan siswa berbicara secara spontan di depan umum,” ujarnya.
Tak hanya sisi kemanfaatannya saja, berbagai capaian dari hasil pengembangan layanan tersebut merupakan implementasi sebagaimana PSP (Program Sekolah Penggerak). Salah satunya mempercepat digitalisasi sekolah.
Baca Juga: Cadisdik Wilayah XI Jabar Komitmen Penuhi Hak Dasar Siswa, Distribusikan Ijazah Massal
“Alhamdulillah, semua layanan tersebut sudah ternotifikasi kepada para orang tua siswa melalui aplikasi mobile, serta kantin SMAN 2 Cibinong lewat Google Playstore,” kata Elis.
Selain keinginannya memberi yang terbaik untuk sekolah yang ia pimpin, ada satu semboyan yang jadi pegangannya, yaitu Ingarso Sung Tulodo.
Ini tentang bagaimana seorang pemimpin bisa menjadi teladan, sekaligus juga sebagai role model buat para guru dan tenaga kependidikan, serta warga sekolah.
Sederet Prestasi
Bahkan, Elis Nurhayati pun sudah banyak menorehkan prestasi, baik prestasi sekolah yang ia pimpin maupun prestasi pribadinya.
Prestasi tersebut meliputi Kepala Sekolah dengan Kinerja Terbaik se-Cadisdik Wilayah I Jabar periode 2019 sampai 2021. Bahkan, tahun 2019 ia meraih juara pertama sebagai Kepala Sekolah Berprestasi, serta Penilaian Prestasi Kinerja Terbaik tahun 2018.
Kemudian tahun 2022, Elis juga telah mengantarkan SMAN 2 Cibinong meraih penghargaan sebagai Sekolah dengan Inovasi Terbanyak. Serta juara 1 dan 2 untuk Inovasi Pelajar.
Baca juga: SMK Maarif NU Banjar Jadi Sekolah CoE Kemendikbud RI
Masih tahun ini, ia juga mengikuti Training of HOTS (Higher Order Thinking Skill) mewakili Kepsek Penggerak pada tahap 1-3 jenjang PAUD, SD, SMP, SMA se-Indonesia. Pelatihan tersebut digelar Kemendikbud Ristek bekerjasama dengan KBB China dan UNESCO.
Pelatihan ini memberikan manfaat untuk sharing dengan kepala sekolah/guru dari 10 negara, mengenai bagaimana mengajarkan Higher Order Thinking Skill. Serta mendapatkan peluang kerjasama negara-negara ASEAN.
“Kami berharap sekali Bapak Gubernur Jabar melalui Kadisdik Provinsi Jabar menjembatani sekolah melalui MoU Government to Government. Supaya kesempatan ini benar-benar bisa terwujud,” ungkap Elis.
Tantangan Pasca Pandemi dan Kebijakan Merdeka Belajar
Sejak tahun 2020 menjabat Kepala SMAN 2 Cibinong, Elis mengaku tertantang membangun sekolah yang berkualitas saat berbagai tantangan menghadang. Dari mulai pandemi Covid-19 serta era kebijakan Merdeka Belajar yang Kemendikbud Ristek gaungkan.
Upaya untuk membangun sekolah berkualitas, terlebih dahulu Elis menetapkan instrumennya. Mulai dari mengimplementasikan instructional leadership (kepemimpinan pembelajaran) dengan menitikberatkan kualitas belajar siswa.
Kemudian, kualitas guru dalam mengajar, kualitas sekolahnya secara holistik agar tujuan utama dalam meningkatkan hasil belajar siswa tercapai. Sehingga mampu melahirkan generasi emas yang mempunyai profil pelajar Pancasila.
Baca Juga: SMKN 1 Kota Cirebon Berhasil Buat Perangkat Smart Home Berteknologi IoT
Instrumen kedua yakni sekolah bergerak dinamis dalam pengembangan SDM, perencanaan berbasis data, pembelajaran menggunakan paradigma baru. Serta percepatan digital school (digitalisasi sekolah) sesuai dengan tuntutan zaman).
Menurut Elis, instrumen utama bagi sekolah berkualitas adalah memiliki kualitas dari mulai proses belajar hingga kondisi lingkungannya yang aman, nyaman juga menyenangkan.
Sekolah berkualitas memberikan kemerdekaan dalam belajar melalui pengembangan kreativitas serta kolaborasi antara siswa dan guru.
Termasuk kualitas kepemimpinan dari kepala sekolahnya, kualitas pengajaran, asesmen guru dan kurikulum. Perencanaan sekolah serta kemitraan sekolah, baik dengan orang tua murid maupun warga sekolah. Termasuk dengan pemangku kepentingan (institusi eksternal).
Selanjutnya, instrumen keempat yaitu sekolah yang punya komitmen dan motto kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja tangkas serta kerja tuntas. Semua instrumen itu menjadi pijakan SMAN 2 Cibinong.
Dukung Percepatan APK
Sebagai Sekolah Penggerak, ia memastikan bahwa SMAN 2 Cibinong terus bergerak kolaboratif dan dinamis mengembangkan 4 instrumen penting tersebut.
“Kamu juga mendukung Pemprov Jawa Barat dalam percepatan APK. Caranya dengan mendorong semua siswa lulusan SMAN 2 Cibinong melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan lebih tinggi,” ujarnya.
Elis juga sangat mengapresiasi dukungan dari Disdik Prov. Jabar, dan Cadisdik Wilayah I Jabar yang selama ini sangat mendukung program-program di SMAN 2 Cibinong. Termasuk pula dukungan dari berbagai pihak.
Elis menambahkan, menguasai IT serta bahasa asing, khususnya bahasa Inggris saat ini menjadi suatu keniscayaan. Karena itu, kepala sekolah harus betul-betul visioner, inovatif, kreatif, dan kolaboratif.
Mempersiapkan para siswanya menjadi penerus bangsa yang berkarakter dan cerdas, birrul walidain, qurrota a’yun.
Mempunyai profil pelajar Pancasila sehingga kelak siap menjadi startup muda yang bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Bukan jadi lulusan yang malah mencari lapangan kerja. (R3/HR-Online/Editor-Eva)