harapanrakyat.com,- Bank Indonesia (BI) ikut membantu pemulihan ekonomi masyarakat di Pangandaran, Jabar, salah satunya dengan launching digitalisasi pariwisata di Alun-alun Parigi, tanggal 28-30 Oktober 2022 lalu.
Kegiatan itu disinergikan dengan pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran yang ke-10.
Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, Nurcipto mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk implementasi teknologi digital dalam pengembangan pariwisata.
“Acaranya digelar secara hybrid dihadiri Sandiaga Uno Menteri Parekraf, Kepala BI Tasikmalaya, Aswin Kosotali serta Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata,” ujarnya, Minggu (20/11/2022).
Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan talkshow Digitalisasi Pariwisata dan Layanan Transaksi Pemda dengan narasumber Marshal Sastra Host My Trip My Adventure, Vice President Public Policy Traveloka, Widyasari Listyowulan dan Deputi bidang ekonomi digital dan produk kreatif-Kemenparekraf, Muhammad Neil El Hilman.
Baca juga: Aplikasi Plastic Bank Indonesia Perkuat Ekosistem Pengelolaan Sampah
BI Gelar Kegiatan Pagelaran Kreasi Priangan Timur di Pangandaran
Menurutnya, rangkaian kegiatan Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT) 2022 yang dikolaborasikan dengan Hari jadi Kabupaten Pangandaran, sebagai bentuk upaya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi serta mendorong digitalisasi di sektor UMKM dan Pariwisata.
“Ini dilakukan untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021 pandemi Covid-19, perbaikan kinerja ekonomi di Priangan Timur secara agregat tumbuh sebesar 3,56%,” katanya.
Maka dari itu, pemulihan ekonomi tersebut perlu tetap dijaga di tengah ketidakpastian global dan risiko tekanan inflasi, melalui penguatan sinergi antar pemangku kepentingan baik dari pusat maupun daerah terutama di Priangan Timur.
Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT) yang dilaksanakan BI di Pangandaran ini, bertemakan “Mendorong Digitalisasi Pariwisata di Priangan Timur”.
“Mengingat sektor pariwisata di Priangan Timur yang unggul dan ekosistem digital mulai terbangun. Untuk itu diperlukan adanya langkah partisipatif dan kolaboratif antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata, untuk mengembangkan ekosistem digital di sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi yang berdampak multiplier effect di daerah,”ungkapnya
Dengan ekosistem digital tersebut lanjutnya, diharapkan mampu memberikan kemudahan aksesibilitas serta mendorong para pengusaha pariwisata untuk terus mengembangkan usahanya di berbagai bidang.
“Selanjutnya berdampak pada optimalisasi pendapatan pemerintah daerah melalui penyerapan pajak, terutama pajak hotel dan restoran serta retribusi yang berkaitan dengan pariwisata yang akan digunakan kembali untuk memajukan ekonomi daerah,”jelas Nurtjipto. (Madlani/R8/HR Online/Editor Jujang)