Apa itu Khodam? Benarkan sosok yang dianggap pendamping ini bisa membantu meraih kesuksesan hingga jabatan yang diinginkan?
Istilah khodam akhir-akhir ini ramai jadi perbincangan. Salah satu fenomena yang berkaitan dengan dunia mistis ini dipercaya sebagai upaya untuk memenuhi keinginan tertentu.
Baca Juga: Malam 1 Suro Penuh Mistis, Sederet Ritual Ini Dilakukan Masyarakat
Fenomena ini tidak luput dari unsur budaya dan kepercayaan turun temurun dari leluhur atau nenek moyang. Tidak sedikit masyarakat yang mempercayai akan adanya hal ini.
Apa Itu Khodam? Berikut Ini Pengertiannya
Khodam menurut Islam, berasal dari kata Khodim yang artinya pembantu atau sering disebut jin pembantu atau jin khodam.
Secara umum, khodam bermakna makhluk halus yang didapat dari ilmu kebatinan, benda-benda pusaka ataupun sengaja dipanggil untuk tujuan tertentu.
Menurut kepercayaan sosok ini adalah sosok gaib yang mendampingi manusia yang mempunyai tujuan sebagai pelindung, perisai, atau penjaga.
Terkadang orang menggunakannya sebagai upaya untuk meraih kesuksesan, jabatan dan keselamatan.
Khodam dan Kesuksesan
Khodam pendamping dapat membantu untuk mewujudkan keinginan namun tidak dengan instan, melainkan melalui proses.
Ketika ingin menjadi kaya atau mencapai kesuksesan, kita tetap harus berusaha, bekerja keras, dan berdoa.
Karena sifat dari Khodam pendamping hanyalah memberikan bisikan atau petunjuk, untuk kita dapat berpikir jernih, kreatif, inovatif dalam mewujudkan usaha. Serta dapat menemukan solusi yang tepat ketika berhadapan dengan sebuah masalah.
Khodam dan Jabatan
Orang yang memiliki khodam, konon aura dan wibawanya akan meningkat, kharismanya akan sangat kuat.
Sehingga lebih disegani, dihormati dan dihargai oleh lingkungan sekitar. Dalam lingkungan pekerjaan akan sangat didengar ketika memberikan solusi dan tentunya memudahkan untuk naik jabatan. Karena dianggap memiliki kinerja yang bagus.
Khodam dan keselamatan
Sensitif terhadap alam dan makhluk hidup adalah karakternya. Maka dari itu orang yang memiliki Khodam mempunyai firasat dan intuisi yang sangat kuat.
Sehingga ia akan sangat peka terhadap marabahaya dan niat buruk seseorang yang ditujukan kepadanya.
Contoh ketika ada orang yang berniat mencelakai Anda, sosok pendamping Anda akan merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi dan akan melindungi serta menangkal energi negatif yang datang kepada Anda.
Cara Memiliki Khodam
Tidak sedikit orang yang penasaran bagaimana cara untuk mendapatkan Khodam, sebagian besar orang mendapatkannya dengan mendatangi guru atau sesepuh.
Mereka meyakini, sesepuh tersebut dapat mengajarkan ilmu kebatinan. Selain itu, mereka juga mendapat petunjuk dengan melaksanakan tirakat dan mendapatkan benda pusaka.
Mempunyai Ilmu Spiritual Tinggi
Seseorang yang ingin memiliki Khodam hendaklah mempunyai ilmu Spiritual Tinggi, harus mampu menguasai dirinya sendiri, mengetahui nilai yang ada dalam hidupnya serta memiliki kesadaran diri.
Pada dasarnya orang yang memiliki ilmu Spiritual Tinggi akan terhindar dari sifat angkuh, karena jiwanya yang sangat dekat dengan Sang Pencipta dan Semesta.
Orang yang memiliki ilmu spiritual tinggi maka kebatinannya akan meningkat, dan akan selaras dengan Khodam yang dimiliki. Sehingga lebih peka pada hal gaib.
Sambang Leluhur
Sambang leluhur atau berziarah adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk napak tilas sebagai bentuk terima kasih dan prosesi penghormatan kepada leluhur.
Sebagian orang meyakini bahwa sambang leluhur menjadi salah satu upaya untuk mendapatkan khodam.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Tolak Bala di Bandung Barat, Apakah jika Dilewati Bisa Kesurupan?
Merawat Budaya dan Pusaka
Merawat budaya dan pusaka merupakan salah satu cara untuk mendapatkan khodam pendamping. Diantaranya seperti melakukan beberapa ritual adat dan merawat pusaka peninggalan leluhur.
Pusaka peninggalan leluhur seperti tombak, keris, pedang, dan pusaka lainnya. Pusaka tersebut adalah benda yang memiliki khodam atau dikenal dengan istilah pusaka bertuah.
Tirakat
Tirakat dalam kamus bahasa Indonesia berarti menahan hawa nafsu, seperti berpuasa dan menjauhi beberapa pantangan.
Tujuan tirakat dalam supranatural adalah mengasah. Analogi yang tepat untuk mengibaratkan tirakat, doa, mantra dan amalan adalah sebuah pisau. Jika pisau terus diasah maka akan tajam jika digunakan.
Bertapa atau Bersemedi
Bertapa atau bersemedi adalah menjauhkan diri dari keramaian atau mengasingkan diri dari dunia luar dengan menahan hawa nafsu (makan, minum, tidur, birahi).
Aktivitas ini dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan penuh konsentrasi. Mereka yang menjalani ritual ini memiliki tujuan yaitu untuk meraih budi yang besar, indah dan suci, yang diperoleh dari ketulusan. (Witri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)