Ubay bin Kaab merupakan salah satu sahabat nabi yang memiliki kisah menginspirasi. Pernah mendengar nama Ubay bin Kaab tersebut? Kisah teladan sahabat nabi seperti apa yang ia miliki?
Sudahkah Anda mengenal nama sahabat nabi? Tidak sedikit dari kita yang ternyata belum begitu familiar dengan kisah dari nama sahabat nabi tersebut. Apakah Anda termasuk salah satunya?
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sahabat nabi itu tak hanya terdiri dari khulafaur rasyidin saja. Banyak nama lain sahabat nabi yang mempunyai kisah teladan serta menginspirasi untuk kehidupan saat ini.
Supaya kita mengetahui apa saja teladan yang dimiliki oleh sahabat nabi tersebut tentunya penting sekali hukumnya kita membaca mengenai kisah-kisahnya. Agar nantinya bisa membedakan ternyata terdapat kisah menginspirasi seperti ini. Kemudian sahabat nabi yang itu memiliki kisah teladan seperti itu.
Perlu Anda ketahui bahwa nama Ubay tersebut merupakan salah seorang sahabat nabi yang mulia. Ia merupakan seorang sahabat Anshar yang disebutkan jika menjadi Qori Rasulullah.
Ia datang ke Mekah bertemu Baginda Nabi kemudian mengatakan untuk Rasulullah berhijrah ke Kota Madinah karena merupakan negara yang aman.
Baca juga: Hudzaifah bin Al-Yaman Miliki Kebiasaan yang Unik, Dicintai Baginda Nabi
Mengenal Lebih Dekat Ubay bin Kaab
Mempunyai nama panjang Ubay bin Kaab bin Qais bin Ubaid bin Zaid bin Muawiyah bin Amr bin Malik bin Tai Mullah bin Tsalabah bin Al-khazraj, sahabat nabi tersebut juga terkenal dengan Abu Mundzir.
Lebih tepatnya merupakan sahabat Nabi Muhammad yang terkenal serta terpandang juga berasal dari suku khazraj keturunan Bani najjar atau Taimulah.
Seperti penjelasan sebelumnya yang mengatakan sahabat nabi tersebut seseorang dari kaum Anshar. Menerima Islam di Madinah serta melakukan baiat kepada Rasulullah SAW pada perjanjian aqabah.
Sebelum terjadinya hijrah, Ubay merupakan seorang yang pertama mencatatkan ayat Al Quran dalam bentuk tulisan. Ia juga memiliki mushaf khusus yang sudah ia susun sendiri.
Hal itulah yang menyebabkan ia termasuk sahabat yang menghafal Al Quran atau Hafiz. Dalam hidupnya sahabat nabi tersebut juga senantiasa berpegang kepada ketaqwaan serta zuhud terhadap dunia.
Menyebabkan ia tidak terpengaruh serta terpedaya. Bahwa sahabat nabi yang satu ini juga memandang bahwa hakikat sesuatu pada akhirnya hanya akan berakhir.
Seberapa jauh seseorang itu berenang di atas lautan kesenangan serta kemewahan, tetapi pada akhirnya akan menemui maut juga, yang mana segalanya itu akan berubah menjadi debu. Sedangkan yang ada di hadapannya tidak akan terlihat kecuali perbuatan baik serta buruknya.
Baca juga: Syurahbil bin Hasanah, Sahabat Nabi yang Meninggal Karena Wabah
Nasehat Tentang Dunia
Untuk perkara dunia Ubay bin Kaab itu menjelaskan, sungguh makanan manusia itu sendiri bisa kita ambil sebagai perumpamaan untuk dunia.
Ia mengatakan bukan ada pada enak atau tidaknya, melainkan akan menjadi apa nantinya makanan tersebut.
Ia membicarakan hal tersebut di depan banyak orang. Menyebabkan semua leher dan telinga terpasang karena terpaku serta terpikat dengan apa yang Ubay katakan.
Teladan lain yang bisa kita ambil dari kisah Ubay bin Kaab adalah Abdi, yaitu jika berbicara mengenai agama Allah tidak ada satu orang pun yang ia takuti. Ia itu menginginkan ketakwaan tidak ada maksud udang di balik Batu.
Suatu hari ia melihat wilayah Islam itu telah meluas tetapi justru kaum muslimin melakukan penyelewengan. Dengan gagah berani ia berkata, Demi Tuhan kau telah kalah. Mereka celaka dan mencelakakan.
Namun aku sama sekali tidak menyesal melihat nasib mereka, sayangnya mereka itu kaum muslimin yang celaka karena mereka sendiri.
Karena ketaqwaan serta kesalehan yang dimiliki oleh sahabat nabi tersebut. Ternyata setiap hari Ubay menangis. Terlebih saat ia mengingat Allah dan hari akhir.
Ketika merasa takut Ubay membaca ayat-ayat Al Quran. Para pendengarnya pun menggetarkan hati. Salah satu kecemasan dari sahabat nabi tersebut adalah jika nantinya datang generasi umat yang saling membantah sesama mereka.
Baca juga: Sifat Mulia Abu Bakar yang Bisa Jadi Teladan bagi Umat Islam
Percakapan dengan Baginda Nabi
Seperti penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa Ubay bin Kaab merupakan seorang hafidz. Suatu hari ia berbincang dengan Baginda Nabi.
Rasulullah mengatakan, Allah SWT sudah memerintahkan kepadaku agar membacakan semua isi Al Quran kepadamu. Lantas Ubay pun menjawab, wahai nabi Allah apakah Allah itu menyebutkan namaku?
Kembali Nabi Muhammad menjawab, benar, Allah telah menyebut namamu. Ternyata jawaban dari Baginda Nabi itu menyebabkan Ubay terharu.
Selain menjadi seseorang yang baik hafalannya ternyata Ubay merupakan anggota kelompok penasehat bentukan Abu Bakar. Allah yang sudah menunjuk Ubay agar Baginda Nabi membacakan Al Quran kepadanya.
Menjadi kehormatan terhadap usahanya untuk mempelajari ilmu Al Quran serta tekadnya untuk menyampaikan Al Quran kepada setiap orang.
Terdapat banyak teladan bukan dari sedikit kisah Ubay bin Kaab tersebut? Sahabat nabi yang tidak gila dengan dunia, selalu berusaha untuk menyebarkan serta belajar ilmu agama. (R10/HR-Online)