Berita Tasikmalaya (Harapanrakyat.com),- Siswa di tiga SD Negeri di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belajar di tenda darurat dan saung bambu. Pemkab Tasikmalaya berencana akan memperbaiki sekolah rusak pada tahun 2023.
Tiga sekolah tersebut yaitu SDN Bojongkapol Bojonggambir, SDN Banjarwangi Salopa dan SDN Sinagar Kecamatan Cikatomas.
Sekda Tasikmalaya Mohamad Zen mengatakan telah memanggil Disdikbud untuk mengetahui kebutuhan untuk memperbaiki SD yang rusak.
“Sudah kami bahas, untuk sekolah yang membutuhkan pembangunan kami siapkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU),” ujarnya, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Melihat dari Dekat Puluhan Siswa SD Tasikmalaya Belajar di Saung Bambu
Zen pun membenarkan pihaknya terkendala anggaran perbaikan sekolah yang rusak. Ada pun format Dapodik untuk penilaian sekolah rusak tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Seperti sekolah rusak berat, namun karena catnya masih bagus sehingga masuk rusak sedang atau ringan.
“Itu kesalahan kita, jadi saya pun sudah bilang ke PUPR, harus betul-betul melihat tingkat kerusakan itu oleh ahlinya supaya tidak terjadi seperti ini,” ucapnya.
Ia pun mengaku prihatin saat ini siswa di 3 SD selama 4 bulan belajar di tenda dan gubuk. Untuk itu, Pemkab Tasikmalaya pun akan segera memperbaiki sekolah tersebut secepatnya. Namun harus melalui tahapan dan penganggaran.
“Tetapi tahun 2023 kami meyakini itu bisa selesai semua. Pokoknya semua bangunan sekolah yang rusak yang masuk DAK sama DAK. DAK pendidikan yah yang untuk fisik. Yang tidak masuk DAU kami menyiapkan itu,” ucapnya.
Sekda menyebut untuk memperbaiki sekolah SD yang rusak membutuhkan anggaran Rp 10-Rp 20 miliar.
“Jadi insyaalloh 2023 semua sekolah yang rusak akan kami bangun lengkap dengan ruang kelas dan perlengkapannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan siswa SD dari tiga sekolah di Tasikmalaya harus belajar di tenda dan saung bambu. Ruang kelas tiga sekolah tersebut rusak berat dan nyaris ambruk. (Apip/R9/HR-Online/Editor-Dadang)