Kamis, April 24, 2025
BerandaBerita BisnisSaham PTBA Jadi Top Loser hingga Menurun Sebanyak 12,63%

Saham PTBA Jadi Top Loser hingga Menurun Sebanyak 12,63%

Saham PTBA jadi Top Loser pada penutupan perdagangan Rabu kemarin. PTBA jadi Top Loser dengan dibuka langsung penurunan harga saham Rp 3.720 per lembar. Kondisi saham seperti ini cukup menarik perhatian ketika sudah terjadi selama 2 hari berturut-turut.

Hal ini tampak dari anjloknya harga saat penutupan hingga terkena Auto Reject Bawah atau ARB. Lantas bagaimana prospek ke depan untuk saham tersebut? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Prospek Saham Bank Digital Terus Menurun hingga Akhir Tahun

Saham PTBA Jadi Top Loser 2 Hari Berturut-turut

Saat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat, justru beberapa perusahaan mengalami penurunan. Salah satunya yaitu saham emiten batu bara pelat merah milik PT Bukit Asam Tbk.

Harga saham batu bara perusahan tersebut terus menurun hingga pada level Rp 3.730 per lembar yang jatuh sebanyak 5,81%. Padahal saat bersamaan IHSG justru menguat 0,38% pada penutupan perdagangan Rabu, 19 Oktober 2022.

Saham PTBA dibuka dengan mengalami penurunan yang cukup serius. Bahkan hal ini terjadi berturut turut selama 2 hari.

Harga saham tersebut anjlok 6,82% akibat terjadinya penurunan yang membuat nilai kapasitas pasar PTBA turun ke angka Rp 43,66 triliun.

Baca Juga: Speculative Buy Saham, Definisi, Keuntungan dan Kerugiannya

Total Penurunan Saham PTBA Pekan Ini

Saham PTBA jadi top loser selama 2 hari berturut-turut. Hal ini menandakan jika emiten mengalami penurunan pasca pengambilalihan Pembangkit Listrik Tenaga Uap milik PLN.

Harga batubara terus melanda seiring dengan memudarnya persoalan gas di Eropa. Dalam 2 hari terakhir ini total penurunan saham mencapai 12,63%.

Harga batu bara tertutup di pasar ICE Newcastle di angka US$ 386,8 per ton.

Harga tersebut turun 1,49 % daripada hari sebelumnya. Kemudian harga batubara menyusut 2,69%.

Jika melihat dari data sepekan, batubara justru mengalami top loser 0,44% secara point to point.

Dipicu Karena Harga Gas di Eropa Ambruk

Keberadaan batu bara memang dipengaruhi oleh gas di Eropa. Harga gas yang turun mengakibatkan harga batubara pun ikut melemah. Hal ini mengingat jika batubara adalah sumber energi alternatif pada gas tersebut.

Hal ini membuktikan jika gas menjadi penentu harga pasir hitam. Melemahnya saham ini semakin memperpanjang trend negatif pasir hitam yang mengalami kondisi menurun sejak awal pekan.

Seperti yang terlihat sebelumnya jika dalam 2 hari saja saham PTBA mengalami penurunan 2,69% dan menurut perkiraan untuk sepekan saham menurun 0,44 secara point to point.

Harga pasir hitam pun sama, mengalami penurunan 9,6% dalam sebulan. Mengalami kenaikan 64,6% selama satu tahun. Kondisi ini terpengaruh oleh beberapa faktor.

Baca Juga: Saham Emiten Tambang Logam Menunjukkan Harga Solid di 2022

Sebuah saham emiten bisa mengalami naik turun harga dalam kondisi tertentu. Untuk itu, sebagai investor perlu tahu dan menganalisa untuk mengetahui kondisi harga saham setiap saat.

Seperti halnya saham batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang kini mengalami penurunan 2 hari beruntun. Saham PTBA jadi top loser akibat permasalahan gas di Eropa yang masih pelik. (R10/HR-Online)

Dugaan Korupsi Tunjangan Rumah

Eksponen FPSKB Tanggapi Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumah Dinas DPRD Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Eksponen Forum Peningkatan Status Kota Banjar (FPSKB) Kota Banjar, Jawa Barat, menanggapi kasus hukum yang menjerat DRK, Ketua DPRD Kota Banjar dalam dugaan...
Pohon Tumbang di Sumedang

Pohon Tumbang di Sumedang Tutup Sebagian Badan Jalan, Arus Lalin Sempat Tersendat

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon tumbang di Sumedang, Jawa Barat, menutup sebagian badan jalan jalur nasional Bandung-Cirebon. Pohon tersebut tumbang akibat hujan deras dan angin kencang...
Dirumorkan Jadi Calon Pelatih di SEA Games 2025, Nova Arianto Pilih Fokus ke Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Dirumorkan Jadi Calon Pelatih di SEA Games 2025, Nova Pilih Fokus ke Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Belakangan beredar kabar bahwa Nova Arianto akan menjadi calon pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk ajang SEA Games 2025. Sebagai informasi, SEA Games akan berlangsung...
Yamaha Cygnus Griffith 2025, Skutik Premium dengan Gaya Futuristik dan Performa Irit

Yamaha Cygnus Griffith 2025, Skutik Premium dengan Gaya Futuristik dan Performa Irit

Siapa sangka, Yamaha kembali menggebrak pasar dengan "masterpiece" terbarunya!. Ya, Yamaha Cygnus Griffith 2025 resmi meluncur dan langsung menarik perhatian publik baru-baru ini, terutama...
Pertarungan David Vs Goliath, Pelatih Persib Tidak Anggap Remeh PSS Sleman

Pertarungan David Vs Goliath, Pelatih Persib Tidak Anggap Remeh PSS Sleman

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, tidak akan menganggap remeh PSS Sleman, lawannya nanti di pekan ke-30 Liga 1. Laga Persib vs PSS Sleman sendiri...
DPKP Sumedang akan Bangun Rumah Pengering Tembakau, Ini Lokasinya

DPKP Sumedang akan Bangun Rumah Pengering Tembakau, Ini Lokasinya

harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sumedang, Jawa Barat, terus berupaya memaksimalkan hasil pertanian tembakau. Salah satunya di tahun 2025 ini, adalah dengan...