Minggu, Maret 30, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Said Effendi, Kelahiran Madura Penyanyi Lagu Melayu

Profil Said Effendi, Kelahiran Madura Penyanyi Lagu Melayu

Profil Said Effendi merupakan seorang pelantun lagu-lagu Melayu yang populer pada tahun 1950-an hingga 1970-an. Ia merupakan salah satu seniman musik Melayu yang tersohor di zamannya.

Selain menjadi seorang pelantun musik Melayu, Said Effendi juga merupakan aktor yang sempat membintangi beberapa film.

Salah satu lagu yang membawanya ke puncak kegemilangannya adalah lagu Seroja karya Husein Bawafie. Lagu ini bahkan membuatnya terkenal hingga ke negeri tetangga yaitu Malaysia.

Lagu Seroja memang merupakan salah satu lagu yang populer di tanah Melayu. Bahkan, di dalam salah satu cuplikan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata terdapat adegan para pemainnya yang membawakan lagu Seroja.

Baca Juga: Profil Bastian Tito: Penulis Wiro Sableng, Ayah Vino G Bastian

Berikut, kisah Said Effendi seorang pelantun lagu Melayu yang mempopulerkan Lagu Seroja hingga ke Malaysia.

Profil Pelantun Lagu Melayu Said Effendi

Menurut Nabiel A. Karim Hayaze dalam Mendendang Gambus Memeluk Indonesia: Legenda Seniman Musik Indonesia keturunan Arab (2021), Said Effendi lahir tepat pada 25 Agustus 1925.

Meskipun sering melantunkan bahkan menciptakan lagu-lagu yang bernuansa Melayu sebenarnya Said Effendi lahir di Besuki, Jawa Timur dan berasal dari Suku Madura.

Said Effendi lahir dari keluarga yang serba kekurangan. Ibunya meninggal ketika ia masih berusia 5 tahun, sedangkan ayahnya harus bekerja sebagai pedagang keliling.

Tepat pada usia 13 tahun ia pernah menjadi penyanyi keroncong yang dibayar 1 gulden per malam. Tampaknya inilah awal karir Said Effendi ketika menjadi seorang penyanyi.

Said Effendi juga pernah menjadi salah satu penyanyi untuk Orkes Studio Jakarta. Waktu itu RRI sedang mencari talent untuk menjadi salah satu penyanyi di orkes tersebut.

Nampaknya, karirnya sebagai seorang penyanyi keroncong menjadi bekal seorang Said Effendi menekuni dunia musik.

Penyair Melayu yang Tersohor

Pada tahun 1948 Said Effendi merilis sebuah lagu yang berjudul Asmara Dewi. Di bawah bimbingan gurunya yang bernama Sal Saulius ia mendapatkan bimbingan mengenai not lagu yang benar hingga berhasil menciptakan lagu.

Sal Saulius merupakan guru sekaligus sahabatnya ketika sama-sama berkarir di Orkes Studio Jakarta. Setahun kemudian selepas merilis lagunya yang pertama Said Effendi menciptakan lagu kedua yang berjudul Bahtera Laju.

Baca Juga: Sejarah Dewa 19, Pernah Berkonflik dengan Ormas Islam

Bakatnya dalam dunia musik membawa Said Effendi menjadi salah satu profil penyanyi yang populer di zamannya.

Dalam buku 100 Tahun Musik Indonesia (2015), Denny Sakrie menggambarkan popularitas Said Effendi yang  menyamai seorang sutradara keturunan Aceh yang terkenal di Malaysia bernama P. Ramlee atau Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh.

Ramlee sendiri selain menjadi seorang sutradara juga merupakan aktor yang populer pada era 1950-an. Ia juga terkenal karena melantunkan lagu “Anakku Zazali”, “Engkau Laksana Bulan”, “Madu Tiga”, dan “Azizah”. Bahkan ia pernah menjadi kiblat musik Melayu di Indonesia.

Bisa dibayangkan betapa Said Effendi cukup populer di zamannya. Sehingga disandingkan dengan seorang sutradara, penyanyi, sekaligus aktor Ramlee.

Beberapa lagu yang ikut  membawa Said Effendi pada puncak kesuksesannya adalah lagu hasil karangannya sendiri yang berjudul, “Bahtera Laju”, “Timang-timang”, dan “Fatwa Pujangga”.

Lagu lain yang juga membuat Said Effendi menjadi salah satu penyanyi tersohor adalah lagu Semalam di Malaysia karya Syaiful Bahri, di Ambang Sore karya Ismail Marzuki, dan Seroja karya Husein Bawafie.

Meskipun bukan lagu hasil ciptaannya, namun Said Effendi membawakan lagu-lagu tersebut dengan sangat lihai, padahal ia sama sekali bukan orang Melayu.

Populerkan Lagu Seroja hingga ke Malaysia

Lagu Seroja ciptaan Husein Bawafie merupakan salah satu lagu yang paling berpengaruh dalam karir bermusik Said Effendi.

Menurut Andrew N. Weintraub dalam Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia’s Most Popular Music (2010), lagu Seroja cukup mendapatkan hati di kalangan masyarakat waktu itu. Bahkan lagu ini menjadi salah satu lagu yang populer di tanah Malaysia.

Melalui lagu Seroja yang dibawakan oleh Said Effendi ini banyak yang mengira bahwa ia adalah penyanyi dari negeri Jiran karena logat melayunya yang medok.

Kualitas suara dan cengkoknya yang khas dengan gaya dendangnya membuat banyak para pendengar lagu-lagu Said Effendi tersihir.

Baca Juga: Raden Soediro Hardjodisastro: Gubernur Jakarta, Kakek Tora Sudiro

Jadi Bintang Film

Pada tahun 1959 lagu Seroja yang sempat dibawakan oleh Said Effendi ini diproduksi menjadi sebuah film yang diproduksi oleh Anom Pictures dan disutradarai oleh Nawi Ismail.

Beberapa aktor terkenal yang bermain dalam film ini antara lain Lies Indiyani, Rd Ismail, Sulastri, Wolly Sutinah, dan Said Effendi sendiri.

Film Musical Drama ini memang berbeda dengan film-film yang sudah ada sebelumnya. Karena di dalam film ini langsung dibintangi oleh penyanyi aslinya.

Di dalam film ini sendiri Said Effendi membawakan 8 lagu Melayu, 6 di antaranya adalah lagi ciptaannya sendiri.

Film Seroja merupakan debut pertama Said Effendi dalam dunia layar lebar. Meskipun ini menjadi pengalaman baru bagi Said Effendi, tapi kesuksesan dari film ini tidak bisa dipungkiri.

Kesuksesan Film Seroja membuatnya menjadi sebuah film box office tidak hanya di Indonesia melainkan juga di Malaysia. Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam kesuksesan film ini adalah keindahan suara dari Said Effendi ketika membawakan lagu.

Said Effendi meninggal di usia yang relatif  masih muda yaitu 57 tahun. Bahkan ia belum sempat menikmati buah hasil dari kerja kerasnya berkarir dalam dunia musik dan film.

Setelah meninggal dunia, Said Effendi masih mendapat sejumlah penghargaan, salah satunya penghargaan dari Anugerah Dangdut TPI tahun 1998. Penghargaan teranyar dari Parfi & Persatuan Seniman Malaysia pada tahun 2006. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Komisaris Bank BUMN

Komisaris Bank BUMN Gemuk, Prabowo Minta Rampingkan dengan Tim Profesional

harapanrakyat.com,- Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto menyoroti komisaris bank BUMN yang dianggap gemuk. Hal tersebut terungkap dari percakapan wartawan dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga...
Pemudik di Stasiun Kota Banjar

Puncak Arus Mudik, Ribuan Pemudik Masih Padati Stasiun Kota Banjar

harapanrakyat.com,- H-1 lebaran Idul Fitri 1446 H ribuan pemudik pengguna layanan jasa kereta api masih berdatangan di Stasiun Kota Banjar, Jawa Barat pada Minggu...
Pedagang bunga dadakan di Sumedang

Jelang Idul Fitri, Pedagang Bunga Dadakan di Sumedang Raih Omzet Jutaan Rupiah dalam Tiga Hari

harapanrakyat.com,- Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bunga dadakan khas lebaran, yang memenuhi Kawasan Taman Endog, Kecamatan Sumedang...
Jumlah penumpang di Bandara Nusawiru Pangandaran

Jelang Lebaran, Jumlah Penumpang di Bandara Nusawiru Pangandaran Meningkat

harapanrakyat.com - Menjelang hari raya lebaran jumlah penumpang pesawat di Bandara Nusawiru, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Minggu (30/3/2025). Akibatnya, maskapai...
Rumah Semi Permanen Ludes Dilalap Api di Ciamis, Kerugian Capai Rp225 Juta

Rumah Semi Permanen Ludes Dilalap Api di Ciamis, Kerugian Capai Rp225 Juta

Harapanrakyat.com – Sebuah rumah semi permanen di Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ludes dilalap si jago merah akibat korsleting listrik, Minggu...
H-1 Idulfitri 1446

H-1 Idulfitri 1446 H, Arus Mudik di Kota Banjar Terpantau Ramai Lancar

harapanrakyat.com,- Arus mudik di Kota Banjar, Jawa Barat, terpantau ramai lancar, tidak terjadi kepadatan yang berarti hingga H-1 Idulfitri 1446 H, Minggu (30/3/2025). Pantauan harapanrakyat.com...