Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Djoko Pekik: Terlibat PKI 1965, Lukisannya Laku 1 Miliar

Profil Djoko Pekik: Terlibat PKI 1965, Lukisannya Laku 1 Miliar

Profil Djoko Pekik terkenal di kalangan seniman Indonesia bahkan dunia karena karya-karyanya yang boombastis.

Seniman besar asal Grobogan, Jawa Tengah ini selain terkenal pada akhir tahun 1990, Ia juga sudah eksis dan berkecimpung dalam dunia lukis sejak era Orde Lama (Presiden Sukarno).

Dari dulu nama Djoko Pekik sudah terkenal sebagai seniman yang produktif. Semangat memproduksi karya seni yang tinggi inilah kemudian mengantarkan Pekik menjadi seniman yang berprestasi.

Meskipun sudah eksis dan berprestasi sejak era Orde Lama, nama Djoko Pekik mulai melambung pada tahun 1999. Terutama setelah lukisan yang berjudul Berburu Celeng itu laku dengan harga tinggi yakni, Rp 1 Miliar.  

Baca Juga: Profil Bastian Tito: Penulis Wiro Sableng, Ayah Vino G Bastian

Profil Seniman Djoko Pekik

Djoko Pekik lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, pada tanggal 2 Januari 1937. Pekik lahir dari kalangan keluarga petani yang berkecukupan.

Sejak kecil, Djoko Pekik sudah menyukai dunia seni, terutama seni lukis. Karena merasa bakatnya ada pada seni lukis, Pekik yang berasal dari keluarga berkecukupan ini memberanikan diri untuk melanjutkan studi seni di ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) di Yogyakarta tahun 1957.

Karena memendam bakat berkesenian yang tinggi, berdampak pada produktivitas menciptakan sebuah karya oleh Djoko Pekik.

Ia banyak bergaul dengan seniman-seniman luar kampusnya, dan mulai merambah kesenian lain seperti patung untuk mengukur seberapa jauh kemampuan kreativitasnya dalam menciptakan sebuah karya seni.

Oleh sebab itu studinya di ASRI baru bisa selesai pada tahun 1957-1962. Selain akibat sibuk dengan produktivitas berkesenian, Pekik juga aktif dalam organisasi seni kiri bernama “Sanggar Bumi Tarung”.

Bergabungnya Djoko Pekik dengan Sanggar Bumi Tarung kemudian menimbulkan bakat seninya semakin terasah dengan sempurna. Bahkan gaya lukisan Pekik yang realis diperoleh dari pengalamannya saat aktif di organisasi kesenian milik Lekra ini.

Baca Juga: Sejarah Dewa 19, Pernah Berkonflik dengan Ormas Islam

Hubungan Djoko Pekik dengan Lekra

Dari Sanggar Bumi Tarung, profil Djoko Pekik kemudian terkenal sebagai salah satu seniman muda milik Lekra.

Kedekatan Djoko Pekik dengan Lekra terjadi pula akibat lukisan Pekik menang dalam pameran yang diadakan oleh organisasi kesenian PKI ini pada tahun 1964.

Pameran tersebut bertaraf Nasional. Oleh karena itu, Djoko Pekik merasa bangga sehingga namanya bisa terangkat sebagai seniman berprestasi karena Pameran Lekra tersebut.

Menurut Hapsari Fadilila dalam “Kajian Seni Lukis Karya Djoko Pekik dengan Tema Peristiwa September 1965” (2018), menyebut seniman Sanggar Bumi Tarung ini semakin berempati pada Lekra setelah mengetahui orientasi mereka dalam berkesenian.

Lekra memiliki tujuan seni untuk rakyat. Cara berkesenian mereka turba (turun ke bawah), artinya langsung melihat penderitaan rakyat jelata dan memvisualisasikannya dalam bentuk karya seni.

Orientasi berkesenian ini disambut baik oleh Djoko Pekik. Sebab menurutnya, hal ikhwal dari kesenian harus memberikan dampak kemanfaatan bagi seluruh golongan rakyat, termasuk rakyat jelata sekalipun.

Semangat inilah yang kemudian membuat Djoko Pekik semakin lengket dengan Lekra. Hingga pada peristiwa PKI 1965, nama Djoko Pekik terbawa arus Lekra yang mengakibatkan dirinya ditahan sebagai Tahanan Politik dari tahun 1965-1970.

Jadi Tahanan Politik

Djoko Pekik menjadi Tahanan Politik dari tahun 1965-1970. Hal itu membuat semua aktifitas berkeseniannya berhenti.

Lapas tidak mengizinkan Pekik melukis. Oleh karena itu Ia merasa hampa dan “kalah” menjadi seniman yang sebelumnya dikenal dengan pelukis berprestasi.

Baca Juga: Sejarah Trubus Soedarsono, Seniman Anggota DPRD DIY dari PKI

Adapun setelah tujuh tahun di penjara, dan keluar pada tahun 1970 Pekik masih belum berani mengekspresikan gagasan berkeseniannya pada canvas.

Barangkali Djoko Pekik masih mengalami traumatik yang mendalam. Sebab peristiwa pasca 1965 menumbalkan banyak temannya sesama seniman.

Namun seiring bertambahnya waktu dan usia, Djoko Pekik kembali berani berkesenian pada tahun 1999. Pada waktu itu Pekik berpameran di Edwin Galeri Jakarta.

Setelah Pameran itu rampung, salah satu lukisan yang menjadi koleksi acara tersebut laku senilai 1 Milyar. Lukisan mahal ini milik Djoko Pekik ini berjudul Berburu Celeng.

Lukisan yang penuh dengan makna. Tafsiran liar dari para pengamat seni mengakibatkan karya Djoko Pekik ini dihargai senilai Rp 1 Miliar.

Lukisan Berburu Celeng merupakan simbol dari keberakhiran Orde Baru (Presiden Suharto). Kendati pun banyak yang menafsirkannya seperti itu, Djoko Pekik hanya mengatakan lukisan ini sebagai simbol “Keserakahan”. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Pasar smartphone Android kembali digegerkan oleh keluarnya produk OPPO series terbaru yang muncul di TENAA. Produk ini diperkenalkan di Tiongkok bersama series lainnya seperti...
Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...
Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga Kota Banjar Dapat Nikmati 14 Layanan Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya!

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program layanan cek kesehatan gratis di masing-masing Puskesmas. Warga pun dapat menikmati 14...
Dapur Rumah Warga Lakbok

Diduga Lupa Matikan Tungku, Dapur Rumah Warga Lakbok Ciamis Terbakar

harapanrakyat.com,- Diduga lupa mematikan tungku usai memasak, dapur rumah warga di Dusun Sukamukti, RT 20/06, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar...
Perampasan Perhiasan Anak Sekolah

Perampasan Perhiasan Anak Sekolah Modus Ngaku Guru Baru Marak Terjadi di Pangandaran, Waspada!

harapanrakyat.com,- Perampasan perhiasan anak sekolah dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Korbannya tersebar di lima Sekolah...