Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Bastian Tito: Penulis Wiro Sableng, Ayah Vino G Bastian

Profil Bastian Tito: Penulis Wiro Sableng, Ayah Vino G Bastian

Profil Bastian Tito adalah penulis novel silat legendaris berjudul Wiro Sableng. Namanya terkenal melalui karya yang kebanyakan bergenre silat dan komedi.

Menurut Salman Farid dalam buku “50 Kisah tentang Buku, Cinta, dan Cerita di Antara Kita” (Bentang Pustaka: Yogyakarta: 2016), Bastian Tito adalah salah satu penerus tradisi cerita penuh laga tanding dan bertukar ilmu pukulan karya Kho Ping Hoo.

Bastian Tito memang sudah menyukai dunia kepenulisan sejak duduk di bangku sekolah, tepatnya di kelas 3 Sekolah Dasar.

Meskipun sudah memiliki bakat sejak dini, Bastian Tito baru mulai menulis buku ketika ia sudah berkeluarga dan memiliki beberapa orang anak.

Baca Juga: Profil Benyamin Sueb, Seniman Betawi Pernah Jadi Kondektur Bus

Melalui karyanya yang berjudul Wiro Sableng inilah Bastian Tito dikenal sebagai salah satu penulis novel silat legendaris di Indonesia. Berikut ini kisah hidup Bastian Tito, penulis novel silat legendaris Wiro Sableng:

Profil Bastian Tito, Ayah Aktor Vino G Bastian

Bastian Tito lahir tepat pada 23 Agustus 1945. Ia merupakan seorang yang berasal dari suku Minang. Ia kemudian hijrah menuju kota Jakarta.

Selain berprofesi sebagai penulis, sebenarnya Bastian Tito bekerja di sebuah perusahaan swasta di bagian purchasing. Selain itu, sebenernya Bastian Tito memang sudah mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).

Meskipun memiliki latar belakang pendidikan di bidang bisnis, tidak membuat Bastian Tito ragu dalam menulis tulisan-tulisan fiksi yang kental akan cerita sejarah dan kebudayaannya.

Di dalam perjalanan hidupnya Bastian Tito menikah dengan Herna Debby dan memiliki lima orang anak. Salah satu anaknya bernama Vino G. Bastian yang  turut mewarisi darah seninya dan berkiprah di dunia film Indonesia.

Vino G Bastian menuturkan bahwa ayahnya sangat serius ketika menggarap novel-novelnya. Bahkan tidak segan-segan untuk melakukan riset mendalam mengenai sebuah tempat baik dari sisi kebudayaan maupun sejarahnya.

Penulis Novel Silat

Profil Bastian Tito terkenal karena berbagai novel bertopik silat yang jadi andalannya. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah Novel Silat berjudul Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

Menurut penuturan Vino G Bastian novel ini ditulis ketika dia dan saudara-saudaranya sudah terlelap tidur di kamarnya.

Setiap malam suara ketikan akan terdengar dari ruangan tempat kerjanya. Pada waktu-waktu itulah, Bastian Tito akan mencurahkan hasil dari riset dan pemikirannya ke dalam kertas kosong.

Novel silat karya Bastian Tito cukup menarik perhatian masyarakat waktu itu. Sehingga menjadi salah satu novel yang cukup populer pada era 90-an.

Baca Juga: Profil Widayat, Maestro Lukis yang Pernah Masuk Militer

Menurut sebuah penelitian Muhammad Nur Apriyatna Syorif “Transformasi Novel Serial Wiro Sableng Empat Brewok Dari Goa Sanggreng Ke Dalam Komik Serial Silat’ (UPI: Bandung, 2016), bukti ketenaran serial novel Wiro Sableng membuat novel ini diadaptasi pula dalam bentuk komik yang rilis pada tahun 1986.

Bahkan pada tahun 1996 novel ini mulai diadaptasi menjadi bentuk serial yang rilis setiap hari minggu. Pemeran utama dalam serial Wiro Sableng adalah Herning Sukendro atau Ken Ken.

Serial Wiro Sableng ternyata memiliki banyak penggemar saat itu. Bahkan serial Wiro Sableng ini pun seringkali masuk ke dalam tiga film dengan rating terbaik dalam acara minggu.

Meskipun terkenal melalui novelnya yang berjudul Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, profil Bastian Tito juga sebenarnya sering menulis novel-novel silat lainnya seperti Kupu-kupu Giok Ngarai Sianok, Boma si Pendekar Cilik dan novel-novel silat lainnya.

Novel-novel Bastian Tito ini pun seringkali menyelipkan nuansa humor di setiap kisah novelnya. Sehingga novel yang dibuatnya tidak terkesan kaku.

Wiro Sableng, Karakter yang Sarat Ajaran Agama

Profil Bastian Tito terkenal salah satunya karena Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212. Novel ini bercerita tentang tokoh utamanya yang bernama Wiro Sableng atau Wira Saksana.

Sejak kecil Wiro Sableng mendapatkan didikan langsung dari sang guru yang bernama Sinto Gendeng. Meskipun mendapat julukan Gendeng (gila) gurunya merupakan salah satu tokoh yang terkenal dalam dunia persilatan.

Melalui didikan gurunya inilah Wiro Sableng tumbuh menjadi salah satu pesilat handal yang dikenal di seantero dunia persilatan.

Tidak jauh berbeda dengan gurunya yang mendapatkan gelar gendeng atau gila, Wiro pun mendapatkan julukan yang tak kalah unik yaitu Sableng (kurang waras).

Penamaan profil dari karakter ciptaan Bastian Tito memang selalu memiliki keunikan. Setiap karakternya tergambarkan dengan sangat kuat dan memiliki ciri khas. Bahkan tidak segan-segan Bastian Tito melakukan pengamatan yang mendalam untuk membuat karakter tersebut.

Wiro Sableng memiliki senjata andalan bernama Kapak Maut Naga Geni 212. Angka ini juga terukir di dada Wiro Sableng dengan tulisan 212.

Baca Juga: Sejarah Dewa 19, Pernah Berkonflik dengan Ormas Islam

Makna 212

Menurut Buku “An Integrated Marketing Communication Circle in 4.0 Era: Filosofi, Konsep, dan Implementasi”, karya Ellys Lestari Pambayun dan Tanty Dewi Permassanty (Penerbit Adab: Indramayu, 2021), angka 212 yang tertera pada dada Wiro Sableng penuh dengan makna dan filsafat hidup.

Angka 212 memiliki arti bahwa di luar tubuh manusia terdapat dua unsur yang saling bertentangan namun juga memiliki keterikatan yang terlihat dari angka 2. Semua unsur tersebut berasal dari yang 1, yaitu Tuhan yang Maha Esa.

Sedangkan Angka 2 juga berarti ciptaan Allah yang berpasang-pasangan. Sedangkan angka 1 menyiratkan bahwa hanya ada 1 Tuhan yang harus manusia sembah.

Menurut penuturan Vino G Bastian ayahnya juga mengartikan angka 212 sebagai gabungan menjadi angka 5 berarti rukun Islam dan Pancasila sebagai ideologi negara.

Di dalam perjalanan ceritanya pengembangan karakter Wiro Sableng pun cukup unik. Bastian Tito menggambarkan Wiro Sableng sebagai pemuda yang humoris dan kurang dewasa. Melalui pengembaraannya karakter Wiro Sableng tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dan dewasa.

Profil inilah yang berusaha diciptakan oleh Bastian Tito melalui Wiro Sableng. Karakter yang tidak hanya humoris, syarat makna, tetapi juga mengalami perkembangan dalam kehidupannya. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Arus mudik lebaran Banjar

Arus Mudik Lebaran 2025, Dishub Kota Banjar Catat 132.764 Kendaraan Melintas Menuju Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 132.764 kendaraan yang melintas dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah selama arus mudik lebaran...
Lalu lintas padat merayap

Macet di Cikoneng, Arus Lalu Lintas Ciamis-Tasikmalaya Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Arus Lalu lintas di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis padat merayap bahkan macet di Cikoneng, Selasa (1/4/2025) malam. Polisi...
Balita kejang-kejang

Aksi Heroik Polisi Selamatkan Balita Kejang-kejang Saat Terjebak Macet di Sumedang

harapanrakyat.com,- Aksi heroik dilakukan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Sumedang, yang mengevakuasi seorang balita perempuan (4) yang mengalami kejang-kejang. Saat kejadian sedang kemacetan di...
hari kedua lebaran

Hari Kedua Lebaran, Objek Wisata Situwangi di Kawali Ciamis Masih Sepi, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki libur panjang sampai hari kedua libur lebaran idul fitri tahun 2025, objek wisata Situwangi di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat...
wisatawan terseret arus

Baru Sehari Liburan, Sudah Ada Dua Wisatawan Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

harapanrakyat.com,- Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pangandaran, bersama TNI Angkatan Laut dan juga Balawista Kabupaten Pangandaran, berhasil menyelamatkan dua wisatawan yang terseret arus...
Volume kendaraan

Volume Kendaraan Meningkat, Kemacetan Panjang Terjadi di Pintu Keluar Tol Sumedang Kota

harapanrakyat.com,- Peningkatan volume kendaraan terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon atau tepatnya di depan Gate Tol Cisumdawu Sumedang Kota, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada H+1...