Brahma Vihara Arama Buleleng merupakan vihara terbesar sekaligus menjadi ikon toleransi di Pulau Dewata Bali.
Objek wisata ini menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat Bali sangat menjunjung tinggi kedamaian serta keberagaman.
Vihara yang penuh dengan stupa dan patung ciri khas Budha ini memiliki desain arsitektur khas Bali yang mengagumkan.
Di sekitar Vihara juga terdapat kolam bundar, air mancur dan bunga teratai.
Tak hanya menjadi objek wisata, tempat ini juga merupakan tempat beribadah umat Budhha.
Meski demikian, tempat wisata di Kabupaten Buleleng Bali ini tidak membatasi siapapun yang ingin berkunjung dan menikmati keindahan vihara.
Informasi Seputar Objek Wisata Brahma Vihara Arama Buleleng Bali
Nama Vihara ini terdiri dari tiga kata yaitu Brahma, Vihara serta Arama.
Brahma memiliki arti mulia, luhur, teruji dan agung.
Vihara memiliki arti cara hidup sedangkan Arama memiliki arti tempat.
Jadi secara keseluruhan vihara ini memiliki arti sebuah tempat untuk melatih diri serta menempa perilaku mulia dan luhur.
Secara garis besar, vihara terbagi menjadi 5 kompleks, yaitu Uposatha Gara di sebelah barat, ruang belajar di bagian timur.
Stupa yang ada di barat laut, pohon bodhi di sebelah barat daya yang merupakan simbol kemenangan budha, serta bangunan Kuti yang merupakan tempat tinggal para biksu.
Lokasi
Brahma Vihara Arama sendiri terletak di atas perbukitan yang dikelilingi oleh sawah, laut dan pegunungan.
Vihara ini tepatnya berada di Gang Sahadewa, Banjar Tegehe, Banjar, Buleleng, Pulau Bali.
Tarif dan Jam Operasional
Objek wisata ini mulai beroperasi pada pukul 08.00 – 18.00 WITA.
Sebagai objek wisata yang juga tempat peribadatan, objek wisata ini tidak memiliki tarif tiket masuk khusus.
Meski demikian Anda dapat melakukan donasi sukarela.
Pengunjung yang datang dapat merasakan udara segar dan menyaksikan keindahan alam.
Rute
Untuk mencapai Brahma Vihara Arama, Anda dapat menempuh perjalanan mulai dari Jalan Denpasar – Singaraja menuju Gang 1 ke Jalan Diponegoro.
Selanjutnya Anda akan sampai di Jalan Cokroaminoto terus ke jalan Sempidi.
Dari sini Anda dapat mengambil jalan ke arah jalan Raya Denpasar Gilimanuk.
Dari sana terus, hingga menuju Jalan Raya Munduk Waban, Anda dapat mengambil jalan ke arah Gang Sahadewa di Banjar Tegeha, kemudian sampai di lokasi.
Vihara ini pertama di bangun oleh Bante Rakhinto Mahatera.
Karena lokasinya di banjar, vihara ini juga terkenal dengan nama Vihara Buddha Banjar.
Di bangun pertama kali sejak tahun 1970, vihara ini kemudian diresmikan 3 tahun berikutnya sebagai tempat ibadah dan vihara.
Bangunan vihara sempat mengalami perluasan dan saat ini memiliki luas sekitar 4 hektare.
Saat ini vihara dikelola oleh yayasan Girirakkhito Mahathera.
Daya Tarik
Pengunjung juga dapat melakukan meditasi di objek wisata yang satu ini.
Tenang, terdapat juga bantalan duduk yang dapat Anda bawa keluar untuk bermeditasi.
Pengunjung juga dapat menjelajahi perkebunan mangga dan sawo yang berada di sekitar vihara.
Tak lupa, ada kolam bundar dengan air mancur dan bunga teratai.
Objek wisata ini menawarkan ketenangan dan sangat ideal bagi Anda yang ingin bermeditasi.
Anda dapat menemukan salah satu replika Borobudur mini.
Itulah sekilas informasi seputar objek wisata Brahma Vihara Arama di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. (Deni/R4/HR-Online)