Minggu, April 6, 2025
BerandaBerita NasionalMengenal Tradisi Tolak Bala di Bandung Barat, Apakah jika Dilewati Bisa Kesurupan?

Mengenal Tradisi Tolak Bala di Bandung Barat, Apakah jika Dilewati Bisa Kesurupan?

Tradisi tolak bala yang hampir semua suku miliki, merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa masyarakat meyakini, tradisi yang terbilang mistis ini bisa membuang atau mengusir sial.

Seperti kita ketahui, bahwa Indonesia memiliki beragam ritual. Salah satunya yang masyarakat Kampung Puncaksari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat lakukan.

Masyarakat adat setempat mempunyai keyakinan tentang ritual atau tradisi bernama Muka Tutungkusan Tumpeng ini, memiliki beberapa filosofi atau simbolis dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan Tradisi Tolak Bala Muka Tutungkusan Tumpeng di Bandung Barat

Masyarakat Kampung Puncaksari meyakini, bahwa tradisi tersebut bisa menjaga tatanan bumi. Selain itu, warga juga percaya bahwa dengan mempertahankan budaya maka bisa mengusir atau tolak bala dari gangguan makhluk halus.

Lantas bagaimana pelaksanaan ritual tolak bala Muka Tutungkusan Tumpeng, yang berlangsung di Kampung Puncaksari?

Akun media sosial Instagram bernama @indozone.id membagikan momen berlangsungnya tradisi tolak bala tersebut. Akun tersebut mengunggah videonya pada Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: Tradisi Nyangku di Panjalu Ciamis, Warga Berebut Air ‘Berkah’ Usai Pencucian Benda Pusaka

Dalam tayangan tersebut, memperlihatkan sekelompok masyarakat yang mengenakan pakaian adat sunda. Terlihat, mereka membawa makanan hasil bumi, seperti beras, buah-buahan, dan sayuran yang bersumber dari hasil panen.

Muka Tutungkusan sendiri berarti membuka sesuatu yang dibungkus. Dalam tradisi ini, terdapat nasi tumpeng dan dan makanan hasil bumi lainnya.

Kemudian sajian tersebut warga serahkan kepada pupuhu atau tamu undangan yang turut hadir dalam ritual. Setelah itu, acara selanjutnya adalah joget bersama sebagai simbolis kebahagiaan.

Ketua Padepokan Budi-daya, Jaka Sukarsa mengatakan, bahwa tradisi tolak bala Muka Tutungkusan adalah sebagai rasa bersyukur atas rejeki yang berlimpah.

Baca Juga: Tradisi Jamasan di Ciamis, Ajang Edukasi Masyarakat untuk Lestarikan Budaya

Selain itu, terdapat filosofi yang mesti diterapkan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari menjaga alam, melestarikan budaya, dan tolak bala.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika hal itu tidak mereka lakukan, maka bencana akan menimpa desa tempat mereka tinggal. Dan bahkan kerap kali terjadi kesurupan yang menimpa warga.

“Kita melaksanakan tradisi tolak bala ini secara sederhana. Tujuannya hanya untuk bersyukur atas rezeki yang diberi. Selain itu juga untuk menjauhkan hal-hal negatif. Karena di daerah ini masih kental suasana mistis atau magisnya,” katanya. (Revi/R5/HR-Online/Editor-Adi)

Hasyim bin Abdu Manaf, Leluhur Rasulullah SAW yang Berpengaruh

Hasyim bin Abdu Manaf, Leluhur Rasulullah SAW yang Berpengaruh

Nama Hasyim bin Abdu Manaf mungkin tidak sepopuler Nabi Muhammad SAW. Tapi perannya sangat besar dalam sejarah Islam. Ia adalah bagian penting dalam rantai...
Lenovo Yoga 9i 2-in-1 Aura Edition, Laptop Premium Bertenaga

Lenovo Yoga 9i 2-in-1 Aura Edition, Laptop Premium Bertenaga

Lenovo Yoga 9i 2-in-1 Aura Edition menjadi salah satu produk andalan Lenovo yang siap meluncur tahun ini. Laptop premium ini sudah mulai tersedia di...
Wisatawan Tewas di Kolam Renang Cipanas Garut

Wisatawan Tewas di Kolam Renang Cipanas Garut, Polisi Olah TKP

harapanrakyat.com,- Seorang wisatawan kolam renang di Cipanas Garut, Jawa Barat, ditemukan tewas tenggelam saat rekreasi, Minggu (6/4/2025). Petugas kepolisian dari Polsek Tarogong Kaler bersama...
Hujan Meteor Lyrid 2025, Fenomena Langit Spektakuler di Bulan April

Hujan Meteor Lyrid 2025, Fenomena Langit Spektakuler di Bulan April

Setiap tahun, langit malam bulan April dihiasi oleh salah satu fenomena alam yang paling dinanti, yaitu hujan meteor Lyrid 2025. Hujan meteor ini berasal...
gebrakan 100 hari kerja

Tokoh Masyarakat Tasikmalaya Menanti Gebrakan 100 Hari Kerja Viman-Dicky

harapanrakyat.com,- Tokoh masyarakat menanti gebrakan 100 hari kerja Viman Alfarizi Ramadah-Diky Chandra, Walikota - Wakil Wali Kota Tasikmalaya. Apalagi sejak dilantik sampai saat ini...
Objek wisata di Kota Banjar sepi pengunjung

Aktivis Prihatin Kota Banjar Sepi Wisatawan saat Libur Lebaran, Anggap Pemkot Gagal 

harapanrakyat.com,- Aktivis GMNI Kota Banjar, Jawa Barat, prihatin dengan kondisi sepinya wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Banjar saat momen libur lebaran...