Massa galaksi Bima Sakti masih menjadi misteri. Dulu mungkin belum ada yang bisa mengukur massa dari galaksi Bima Sakti dengan tepat. Namun kini para ilmuwan sudah berhasil mengukur massa galaksi tersebut.
Dengan cara terbaru, para ilmuwan berhasil menghitung massa sebenarnya dari galaksi tempat Tata Surya ini berada. Ternyata, hasil pengukurannya pun sangat mencengangkan.
Galaksi Bima Sakti yang selama ini para ahli perkirakan memiliki massa fantastis, ternyata jauh lebih ramping.
Baca Juga: Galaksi di Sekitar Bima Sakti yang Paling Terkenal di Dunia!
Ilmuwan Ukur Massa Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bima Sakti adalah tempat keberadaan Tata Surya. Sebenarnya ini merupakan salah satu galaksi yang besar.
Bima Sakti dalam sejarahnya terlihat telah ‘menelan’ berbagai galaksi lain yang lebih kecil di sekitarnya. Hal itu membuat luas galaksi ini terus bertambah dari waktu ke waktu.
Salah satu hal yang menjadi pertanyaan besar pastinya berapa massa dari galaksi spiral ini. Pastinya pertanyaan ini sudah terjawab sejak lama, namun hanya dengan perkiraan saja.
Baru-baru ini, sekelompok tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan China dan asing telah berhasil mengukur massa dari Bima Sakti dengan lebih akurat.
Baca Juga: Evolusi Galaksi Bima Sakti Terungkap, Usianya Lebih Tua dari Perkiraan!
Jauh Lebih Lebih Ramping dari Perkiraan
Tim peneliti dari ilmuwan China dan asing tersebut pada akhirnya mengungkapkan hasil penelitian mengenai pengukuran massa Bima Sakti.
Menurut mereka massa galaksi ini jauh lebih ramping dari perkiraan yang ada sebelumnya. Mereka mengungkap bahwa massa galaksi ini sekitar 550 miliar kali lipat dari massa Matahari.
Estimasi terbaru ini hampir separuh dari nilai rata-rata dari hasil pengukuran oleh tim-tim peneliti lainnya. Sebelumnya banyak tim peneliti yang memperkirakan bahwa massa Bima Sakti mencapai 1 triliun kali lipat massa Matahari.
Xue XiangXiang, anggota utama tim sekaligus peneliti dari Observatorium Astronomi Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan China (NAOC) menyebut bahwa hasil penelitian ini menyatakan bahwa Bima Sakti jauh lebih ramping dari perkiraan sebelumnya.
Ia juga menambahkan bahwa hasil penelitian ini juga membuka fakta bahwa ada jauh lebih sedikit materi gelap, tetapi memiliki gaya gravitasi daripada perkiraan sebelumnya.
Xue juga mengatakan bahwa mengetahui massa galaksi Bima Sakti sangat penting untuk mempelajari dinamikanya.
Namun memang selama ini terdapat ketidakpastian yang tinggi di dalam estimasinya karena keterbatasan observasi.
Baca Juga: Bintang di Galaksi Bima Sakti Ini Ditendang Lubang Hitam dengan Laju 10x Lebih Cepat
Alat Pengukur dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, tim ilmuwan berhasil memperoleh kesimpulan dengan menggunakan data dari Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST) dan teleskop optik terkemuka di China.
Selain itu, mereka juga menggunakan data dari Gaia yang merupakan teleskop milik Badan Antariksa Eropa (European Space Agency).
Dengan begitu, besarnya sampel dari spektroskopi yang LAMOST sediakan menjadi salah satu keunggulan utama dari penelitian ini daripada studi-studi tim penelitian lainnya.
Bahkan tidak hanya memiliki data yang besar, penelitian massa galaksi Bima Sakti ini juga merekam posisi tiga dimensi, kecepatan 3D, dan juga berbagai logam dari setiap bintang. Tidak heran jika hasilnya jauh lebih akurat. (R10/HR-Online)