Letusan vulkanik di satelit Jupiter baru saja terjadi. Satelit Jupiter tempat terjadinya letusan vulkanik ini bernama Io. Perkiraan mencatat bahwa fenomena luar angkasa ini menyebabkan keluarnya magma pada satelit tersebut.
Kalau di planet Bumi, letusan vulkanik merupakan suatu hal yang biasa. Letusan vulkanik dapat terjadi kapan saja karena terdapat berbagai gunung aktif.
Namun, ternyata hal itu tidak hanya terjadi di Bumi. Kenyataannya, letusan vulkanik juga terjadi di salah satu planet Jupiter yang bernama Io.
Baca Juga: Gas Vulkanik di Bulan Jupiter, Diprediksi Gunung Berapi Meletus
Terdeteksinya Letusan Vulkanik di Satelit Jupiter
Para peneliti luar angkasa baru saja mendeteksi aktivitas yang tidak biasa dari salah satu planet Jupiter. Telah terjadi sebuah letusan vulkanik di satelit bernama Io tersebut.
Para peneliti menarik kesimpulan ini setelah berhasil menganalisis pengamatan atmosfer Io. Mereka melakukan pengamatan dengan menggunakan Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array atau ALMA.
ALMA adalah kumpulan dari teleskop radio yang dioperasikan oleh European Southern Observatory di gurun Atacama Chile.
Baca Juga: Batu Vulkanik Tertua di Tata Surya Ditemukan, Usianya 4,6 Miliar Tahun
Satelit Io Jupiter
Letusan tipe vulkanik ini terjadi pada salah satu satelit planet Jupiter yang bernama Io. Satelit ini terletak di bagian yang sulit, salah satunya mengorbit dengan Jupiter.
Hal itu membuat mereka memiliki gravitasi yang curam. Akan tetapi, Io juga berada di dalam resonansi orbit dengan satelit Jupiter yang lain, yaitu Europa dan Ganymede.
Tarikan gravitasi yang kuat membuat Io menjadi satelit yang menyimpan bola magma panas. Seorang peneliti dalam makalah yang terbit di ArXiv.org mengatakan bahwa Io menjadi salah satu benda yang aktif secara vulkanik pada Tata Surya.
Di dalamnya terdapat sekitar 400 gunung berapi, semuanya terdeteksi melepaskan jejak campuran gas dan aliran sulfur dioksida.
Sehingga letusan vulkanik di satelit Jupiter satu ini sebenarnya sudah bukan suatu hal yang aneh lagi.
Baca Juga: Bukti Mars Bukan Planet Mati, Terlihat Aktivitas Vulkanik
Hasil Letusan Vulkanik
Letusan vulkanik ini menyebabkan keluarnya magma. Melalui pengukuran suhu atmosfer, peneliti mengatakan bahwa panas magma tersebut bisa mencapai lebih dari 1.000 derajat Celcius.
Namun demikian, suhu ruang magma pasti jauh lebih panas. Kesimpulan tersebut peneliti hasilkan melalui studi yang mengukur kelimpahan gas kalium klorida dan juga natrium klorida di atmosfer satelit Io.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa rasio kalium terhadap natrium lebih tinggi di gumpalan vulkanik daripada yang ada di meteorit. Sehingga hal ini menunjukkan kalium klorida yang dilepaskan gunung berapi lebih banyak.
Jani Radebaugh dari Universitas Brigham Young menjelaskan bahwa studi ini menjelaskan berdasarkan pada suhunya, lava dari Io kemungkinan besar berada pada komposisi basaltik.
Artinya, erupsi lava punya banyak kesamaan di dasar laut yang ada di Bumi serta bebatuan yang ada di planet Venus serta Mars.
Data ALMA juga menunjukkan bahwa sinar Matahari tidak berpengaruh langsung terhadap gas-gas ini. Dengan begitu, maka letusan vulkanik di satelit Jupiter benar-benar membantu peneliti dalam mengungkap fakta baru. (R10/HR-Online)