Minggu, Mei 11, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah AH Nasution Lulus Kadet Tahun 1940 saat Katup Jantung Bocor

Kisah AH Nasution Lulus Kadet Tahun 1940 saat Katup Jantung Bocor

Abdul Haris Nasution atau AH Nasution, jenderal yang lolos dari peristiwa G30S/PKI lulus kadet tahun 1940. Ada kisah menarik dari lulusnya AH Nasution saat penerimaan tentara 1940.

Saat itu, penerimaan tentara nampaknya begitu mudah. Pernyataan ini sebagaimana mengutip buku A.H. Nasution berjudul “Bisikan Nurani Seorang Jenderal: Kumpulan Wawancara dengan Media Massa”, (Nasution, 1997: 66).

Kemudahan proses penerimaan tentara pada zaman Nasution akibat situasi transisi pemerintah Kolonial Belanda, untuk menghadapi Perang Dunia II.

Baca Juga: Kasman Singodimedjo, Jaksa Agung Pertama RI yang Religius

Tidak banyak aturan yang diterapkan oleh panitia penerimaan Kadet (Calon Perwira Militer: Belanda).

Bahkan kalau bisa sebanyak mungkin mereka merekrut calon tentara agar mampu memberikan peluang kemenangan untuk menghadapi Perang Dunia II.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas sejarah penerimaan tentara pada zaman Hindia Belanda, sesuai dengan pengalaman A.H. Nasution saat mendaftar jadi tentara pada tahun 1940.

Pengalaman singkat ini akan kami bagikan untuk Anda berdasarkan data wawancara yang pernah diliput oleh Majalah Tiara pertengahan tahun 1991.

Penerimaan Tentara Tahun 1940 yang Sangat Mudah, AH Nasution Lulus Kadet

Mendiang Abdul Haris Nasution pernah bercerita dalam wawancara dengan Majalah Tiara pertengahan tahun 1991, jika ternyata kelulusannya menjadi tentara tahun 1940 itu sangat berisiko bagi kesehatan fisiknya.

Hal ini diketahui oleh Nasution pasca pendidikan militer akan segera dilakukan. Kala itu dokter yang bertugas merekrut calon kadet mengatakan bahwa fisiknya bermasalah.

Masalahnya ada di katup jantung yang bocor. Artinya ini serius, dan berisiko pada kesehatan fisik Nasution apabila Ia dirinya tetap kekeuh ingin menjadi tentara.

Meskipun demikian, dokter yang bersangkutan terus menyemangati Nasution agar tetap melanjutkan pendidikan tentara, apalagi AH Nasution sudah dinyatakan lulus sebagai kadet.

Dengan bujuk rayu Belanda yang butuh tenaga perang, dokter mengatakan “tidak apa-apa, latihan bisa dilakukan asal Anda berhati-hati”.

Akhirnya Nasution termotivasi untuk tetap melanjutkan pendidikan kadet. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak ini, akhirnya Nasution yang kelak menjadi Jenderal Bintang Lima ini berhasil lulus dari calon penerimaan perwira baru tahun 1940.

Berdasarkan wawancara yang diterbitkan dalam Majalah Tiara tahun 1991, Nasution sendiri menyebut bahwa dirinya diterima menjadi tentara Belanda untuk hanya untuk menimbun kekuatan dalam menghadapi Perang Dunia II.

Andai kata Belanda tidak menghadapi Perang Dunia II, karir militer Nasution dengan kondisi penyakit katup jantung yang bocor sudah pasti berhenti saat belum mulai.

Baca Juga: Abdul Haris Nasution, Jenderal TNI yang Pernah Jadi Guru

Bertugas Mengawal Perang

Sesaat Nasution selesai menjalani pendidikan militer di satuan Akademi Militer Belanda pada tahun 1940. Tahun berikutnya saat bertugas untuk mengawal Perang Dunia II, Ia justru disambut kedatangan Jepang (1942) yang menjadi masalah baru bagi Hindia Belanda.

Di tengah dua masalah yang saling melintang ini, Nasution menghadapinya dengan kondisi fisik yang beresiko “tumbang” akibat penyakit katup jantung yang bocor.

Akan tetapi menurut Nasution sendiri dalam wawancaranya menyebut bahwa kesakitan itu tertutupi oleh indoktrinasi militer Belanda yang berpedoman “pantang mundur sebelum menang”.

Meskipun Nasution dan kawan militer lainnya berjuang habis-habisan menghadapi Perang Dunia II melawan Jepang, negara matahari terbit ini justru menduduki Hindia Belanda pada tahun 1942.

Akibatnya seluruh struktur pemerintahan, sosial, ekonomi, dan militer berpindah tangan ke tangan Jepang. Imbasnya Nasution menjadi tentara yang digunakan Jepang untuk menjaga kedaulatan Asia dalam Perang Dunia II.

Latihan militer zaman Jepang yang dialami Nasution bertambah berat dari sebelumnya. Nasution pun sempat mengalami “Kwartierziek” (Kesakitan dalam Bahasa Belanda).

Penyakitnya katup jantung yang bocor mendadak kambuh. Akan tetapi karena semangatnya yang kuat, latihan militer Jepang pun perlahan-lahan menjadi ringan dan tertaklukan.

Keadaan fisik yang terlatih kuat saat jaman Jepang membuat kondisi badan Nasution tetap bugar hingga Indonesia merdeka. Karena senang melihat negara dan bangsanya merdeka, keadaan tubuh Nasution yang sempat divonis mengalami katup jantung yang bocor semakin membaik.

Penyakit AH Nasution Kambuh Tahun 1980

Sesudah Indonesia merdeka, dan Nasution mendapat jabatan yang tinggi dalam bidang militer. Hal itu membuat kesibukan sehari-harinya semakin menumpuk.

Adapun kondisi kesakitan tubuh Nasution bermula saat agenda kesibukannya sebagai pejabat militer yang romantis, harus mengantar sang Istri ke Belanda dalam rangka menghadiri penerimaan award sosial dari Helena di Montigny Stichting.

Saat tiba di Belanda, kondisi tubuh Nasution mulai terganggu, apalagi saat Ia mengeluhkan sesak di dada sebelah kiri pada sang Istri saat berada di pesawat.

Namun kesakitan itu mereda seiring beristriahat di hotel. Saat perjalanan dari penerimaan award itu selesai dan menuju Jerman, kondisi tubuh Nasution kembali kambuh.

Tubuhnya hampir terkapar lemas di pelataran Universitas Saarland di Saarburucken Jerman. AH Nasution segera dilarikan ke Rumah Sakit.

Namun karena jiwa yang merasa selalu muda, dan sehat selalu, sakitnya dinyatakan hilang satu malam oleh dokter. Hal ini kemudian dimanfaatkan Nasution untuk berkunjung ke kedutaan Indonesia di Den Haag Belanda.

Baca Juga: Asal-usul Nama Kanjuruhan yang Jadi Nama Stadion di Malang

Kondisi fisiknya semakin membaik sampai VISA yang diberikan habis. Tandanya Nasution, istri, dan rombongan keluarganya harus pulang kembali ke Indonesia.

Setelah tiba di Indonesia penyakit tersebut kambuh lagi. Akhirnya Nasution dirujuk untuk segera melakukan operasi jantung di Chicago Amerika Serikat.

Keluarga Nasution pun bergegas kembali untuk melakukan perjalanan luar negeri ke Amerika Serikat. Sesampainya di Amerika Nasution ditangani oleh dokter spesialis jantung dari anggota militer bernama, dr. Czarnecky.

Operasi pun segera ditangani. Menurut kesaksian sang istri, Nasution berada di kamar operasi menghabiskan waktu 6 sampai dengan 9 jam lamanya. Meskipun demikian, suami tercintanya itu selamat dan sehat kembali.

Hingga datang ke Indonesia, Nasution yang mantan kombatan Tentara ini bandel. Mendadak, AH Nasution meminta anak-anaknya bermain tenis bersama. Katanya untuk olahraga, dan menghibur kesehatan mentalnya yang terganggu selama di ruang operasi. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Berhaji ke Tanah Suci

Penantian Seorang Petani di Kota Banjar Berhaji ke Tanah Suci Akhirnya Terwujud Saat Usianya Memasuki 100 Tahun

harapanrakyat.com,- Penantian Rusdi (99), warga lingkungan Langen, RT 2, RW 2, Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, berhaji ke tanah suci akhirnya...
Terungkap, Begini Asal Usul Raja Dinosaurus Menurut Studi Terbaru

Terungkap, Begini Asal Usul Raja Dinosaurus Menurut Studi Terbaru

Baru-baru ini para ilmuwan berhasil mengungkap fakta terbaru melalui bukti-bukti terkait asal usul raja dinosaurus. Seperti yang kita ketahui selama ini bahwa Tyrannosaurus rex ...
Motorola Siap Merilis Moto G56, HP Terjangkau dengan Spesifikasi Mirip G45

Motorola Siap Merilis Moto G56, HP Terjangkau dengan Spesifikasi Mirip G45

Setelah berhasil menghadirkan Moto G55 tahun lalu, Motorola siap untuk merilis penerusnya yaitu Moto G56.  Baru-baru ini, telah muncul bocoran render perangkat dan spesifikasi...
Sejarah Masjid Pathok Negoro, Jejak Langkah Kraton

Sejarah Masjid Pathok Negoro, Jejak Langkah Kraton

Di tengah sibuknya Yogyakarta yang kini makin padat, ada jejak sejarah yang kerap terlupa. Bukan tentang benteng atau istana megah, tapi soal masjid. Bukan...
Pengabdian Fakultas Pendidikan MIPA UPI Bandung di Pangandaran, Dorong Guru Implementasikan Pembelajaran Mendalam dan Nyata dalam Kehidupan 

Pengabdian Fakultas Pendidikan MIPA UPI Bandung di Pangandaran, Dorong Guru Implementasikan Pembelajaran Mendalam dan Nyata dalam Kehidupan 

harapanrakyat.com,- Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA UPI Bandung melakukan pengabdian kepada Guru SMA yang ada di Pangandaran. Dalam pengabdian tersebut mereka menyampaikan soal tren...
Spesifikasi Asus ExpertBook BG1409CVA, Laptop Ringan Berkelas

Spesifikasi Asus ExpertBook BG1409CVA, Laptop Ringan Berkelas

Asus ExpertBook BG1409CVA jadi andalan para pekerja dengan mobilitas tinggi. Hal ini karena laptop Asus tersebut memiliki spesifikasi unggulan. Selain membantu penggunanya, spesifikasi laptop...