Kebijakan The Fed terhadap bursa saham telah diumumkan oleh pihak BEI. The Fed menurunkan tingkat suku bunga sehingga muncul kebijakan terhadap bursa saham. Investor pasar modal pun melihat keuntungan yang dihasilkan.
Adanya hal ini membuat bank sentral AS mengeluarkan kebijakan. Tingkat suku bunga the Fed menunjukkan free return investasi bebas risiko.
Baca Juga: Harga Saham ITMG Bergerak Menghijau di Sepanjang Tahun 2022
Dampak Kebijakan The Fed Terhadap Bursa Saham
The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral Amerika Serikat sering melakukan kenaikan suku bunga. Bahkan untuk tahun ini The Fed kembali menaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Meski demikian, ada juga dampak yang dirasakan oleh para pelaku pasar saham domestik. Dampak terjadinya kenaikan The Fed yaitu mengakibatkan kinerja rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS.
Jika terjadi kenaikan inflasi yang tidak dapat di imbangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, pertumbuhan perekonomian tersebut ditopang dengan rilisnya kinerja keuangan emiten lebih baik daripada kuartal sebelumnya.
Kondisi atas kebijakan The Fed terhadap bursa saham mampu mengurangi adanya tekanan dari kekhawatiran naiknya inflasi AS.
Baca Juga: Saham Charnic Capital Melakukan Penjualan Sepanjang Tahun
Perekonomi Negara yang Cukup Solid
Direktur pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan daya keuntungan dari investor pasar modal. Sehingga mengakibatkan bank central AS menjadi perhatian.
Tingkat suku bunga The Fed menunjukkan sebagai investasi yang bebas risiko. Jika sudah seperti ini tentu investor tidak akan melirik instrumen lain yang justru masih berisiko.
Sehingga investor juga akan melihat perekonomian negara yang cukup solid. Hal ini menjadi dampak kebijakan The Fed terhadap bursa saham.
Pemilihan saham yang berada dalam, LQ45 sebenarnya cocok untuk pelaku pasar modal. Ada beberapa saham lain yang cocok untuk investor pilih. Untuk itu, lebih cermatlah dalam memilih instrumen lainnya.
Baca Juga: Cara Beli Saham Sultan dengan Harga Murah, Ikuti Triknya
Dampak The Fed Terhadap IHSG
Dampak kebijakan yang The Fed memang cukup besar terhadap IHSG. Para pelaku pasar sudah price in terhadap sentimen tersebut.
Sentimen yang pasar cermat yaitu laporan keuangan untuk emiten periode pertama 2022. Laporan keuangan sebuah emiten akan mengalami kenaikan bahkan lebih bagus dari tahun lalu.
Hal ini akibat perekonomian yang kini sudah mulai pulih pasca pandemi. IHSG berada dalam fase sideway dengan kisaran yang cukup besar yaitu antara 6.500-7000 dengan garis tengah 6.750.
Hal ini menunjukkan jika IHSG bermain pada level 6.750-7.000. Kemungkinan besar IHSG akan terus naik mencapai 7.500 hingga akhir tahun ini. Kurs rupiah yang semakin tertekan masih aman hingga saat ini .
Apalagi mengingat kebutuhan akan dolar AS yang semakin berkurang. Ada beberapa rekomendasi perusahaan yang masih menarik untuk digerakkan.
Dengan adanya kebijakan The Fed terhadap bursa saham memberikan dampak serius. Bahkan tidak hanya pada emiten saja, namun terdapat pasar saham IHSG yang mampu memulihkan perekonomian negara. (R10/HR-Online)