Harga saham BMRI mencapai angka Rp 10.225. Harga tersebut berhasil menembus angka tertinggi saham BMRI setelah sebelumnya rendah. Saham melesat dari angka 3,45% menuju Rp 10.225 per unit.
Meski pernah menyentuh harga angka tertinggi sepanjang sejarah kini saham semakin besar. Bahkan adanya hal ini mengakibatkan saham BMRI menjadi emiten terbesar ketiga di Indonesia.
Baca Juga: Saham PTBA Jadi Top Loser hingga Menurun Sebanyak 12,63%
Harga Saham BMRI Berhasil Mencapai Puncak
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Jumat, 21 Oktober 2022 menunjukan adanya pergerakan harga saham. Saham milik PT Bank Mandiri Tbk berhasil mencapai harga tertinggi.
Bahkan mampu menembus angka pada level all time high (ATH). Kenaikan saham tersebut sebesar 450 poin atau 4,55% dari harga perdagangan sebelumnya yang hanya menembus angka Rp 9.900.
Dengan keberhasilannya mencapai angka tertinggi tersebut membuat bank pelat merah berkode saham BMRI ini memiliki kapasitas pasar dengan catatan angka sebesar Rp 462 triliun.
Bahkan menjadi emiten ketiga terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Baca Juga: Prospek Saham Bank Digital Terus Menurun hingga Akhir Tahun
BI Kembali Meningkatkan Suku Bunga Acuan
Harapannya Bank Indonesia masih terus melakukan peningkatan suku bunga acuan hingga semester pertama di tahun 2023.
Kepala Ekonomi Bank Mandiri juga memperkirakan jika BI terus meningkat hingga akhir 2022 mendatang dan menjadi 5,25% pada tahun 2023.
The Fed sendiri memberikan pertanda jika hanya isyarat kenaikan menjadi 4,50% menjadi Rp 4,75% pada tahun 2023. Dengan adanya kenaikan FFR tersebut juga memicu aliran pasar modal yang terus berkembang.
Sehingga akan memberikan tekanan pada stabilitas nilai tukar rupiah. Tidak hanya itu saja, saham BMRI juga memperkirakan surplus perdagangan yang jauh lebih menyusut untuk ke depannya. Hal ini terus terjadi meski di tengah perlambatan ekonomi global.
Tidak hanya dari segi domestik saja, namun menurut perkiraan jika tingkat inflasi akan tetap tinggi yaitu sekitar 5-6% hingga semester pertama tahun 2023 mendatang.
Baca Juga: Modal Awal Trading Saham Ini Wajib Diketahui oleh Trader Pemula
Saham BMRI Menyentuh Harga Terendah
Pada awal perdagangan sebelumnya saham BMRI sempat mengalami harga terenda. Harga tersebut yaitu Rp 9.925 per saham meski harganya juga sempat menanjak tinggi sebesar Rp 10.450.
Saham tersebut ditutup naik Rp 450 dalam sehari. Pada saat penutupan harga saham tercatat permintaan tertinggi Rp 10.325 per saham.
Sedangkan pada sisi lainnya harga penawaran terendah di angka Rp 10.350 per saham.
BEI memberikan catatan total nilai transaksi saham sebesar Rp 945,30 miliar. Pada periode saat ini suku bunga belum juga mengalami kenaikan yang membuat saham BMRI masih menggunakan tingkat suku bunga pinjaman dan kredit.
Di mana sebelumnya masih menarik minat masyarakat untuk menggunakan layanan dari BMRI. Ketika melihat trend seperti ini kembali lagi ke pergerakan saham jika melihatnya secara umum.
Saham yang naik bukan berarti akan mengalami kenaikan secara terus-menerus. Harga saham BMRI bisa dilihat dari kinerja perusahaan. Setelah emiten merilis kinerjanya harga saham bisa saja turun. (R10/HR-Online)