Fenomena Cloud Iridescence sangat mengagumkan. Cloud Iridescence menjadi fenomena alam yang sangat indah. Siapapun yang melihat fenomena alam ini akan berdecak kagum.
Awan merupakan salah satu komponen alam yang ada di Bumi. Ternyata awan seringkali berada di kondisi yang tidak biasa.
Mereka bisa memiliki formasi yang terkadang membuat siapapun berdecak dengan kagum. Misalnya seperti Cloud Iridescence ini.
Baca Juga: Proses Terjadinya Pelangi, Lengkap dengan Penyebab dan Jenisnya
Menguak Apa Itu Fenomena Cloud Iridescence
Pelangi di awan merupakan hal yang sudah cukup biasa terjadi. Umumnya pelangi akan muncul di awan setelah terjadi hujan.
Namun, berbeda dengan pelangi yang muncul pada Cloud Iridescence ini. Ketika fenomena ini terjadi, maka akan muncul sebagai awan pelangi.
Ini merupakan fenomena optik yang kemunculannya akan memikat siapa saja, karena memang memberikan penampakan yang sangat indah.
Asal Nama Cloud Iridescence
Di luar negeri, cloud iridescence juga memiliki nama lain, seperti fire rainbow atau rainbow cloud. Sebenarnya kata Iridescence itu berasal dari bahasa Yunani yang merupakan seorang dewi bernama Iris.
Dalam mitologi setempat, Iris merupakan seorang dewi yang mempunyai tugas untuk menyampaikan sebuah pesan melalui perantara pelangi.
Kata Iridescence biasanya berguna untuk menggambarkan cara zat tertentu dalam menampilkan warna bervariasi saat sudut berubah, kemudian sesuai jugadengan cara proses kemunculan awan.
Fenomena ini memiliki keunikan dari bentuknya. Banyak yang menyebut bahwa Cloud Iridescence memiliki bentuk yang mirip seperti topi di atas awan.
Baca Juga: Petir Picu Kehidupan Awal di Bumi, Jumlah Sambaran Petir yang Jutaan
Berbeda dengan Pelangi Biasanya
Meski sama-sama menghasilkan pelangi, namun fenomena Cloud Iridescence ini berbeda. Fenomena ini muncul akibat adanya difraksi dari sinar Matahari.
Pantulan sinar tersebut mengenai kristal es atau tetes air yang sangat kecil dan juga bentuknya seragam dalam sistem awan.
Cloud Iridescence memiliki pola warna yang beruang mulai dari biru, hijau, merah, ungu, dan kemudian akan kembali ke biru.
Pada umumnya, fenomena alam ini akan terjadi pada tipe awan pileus dan akibat dari adanya badai petir yang mendorong udara ke atas atmosfer, yakni melalui lapisan uap air.
Meski memang warnanya mirip dengan pelangi, kenyataannya keduanya berbeda. Cloud Iridescence terbentuk akibat fenomena optik difraksi, sedangkan pelangi dari fenomena optik refraksi.
Namun begitu, sebenarnya kemunculan Cloud Iridescence juga tetap identik dengan waktu hujan, tepatnya saat terjadi badai petir, baik saat terjadi atau sesudahnya.
Biasanya fenomena ini akan muncul pada hari yang sangat panas dan lembab. Karena waktu tersebut banyak terdapat awan kumulus yang berbentuk seperti bola kapas halus.
Baca Juga: Hujan Meteor Alpha Monocerotid Fenomena Langka, Catat Tanggalnya!
Di langit Sisilia, Cloud Iridescence juga pernah terjadi saat malam hari. Tentunya ini masih berkaitan dengan kondisi awan dan cahaya yang pas. Adapun Cloud Iridescence bukan termasuk fenomena langka.
Beberapa wilayah di Amerika Serikat biasa menjumpai ini saat musim panas. Meski demikian, fenomena Cloud Iridescence termasuk sulit terjadi di Indonesia. (R10/HR-Online)