Fakta tumbuhan lumut menarik untuk dibahas. Sebab, banyak yang belum tahu fakta-fakta menarik tentang tumbuhan lumut. Lumut sendiri adalah tumbuhan kecil yang ada di permukaan lembab.
Sehingga, lumut terlihat seperti tanaman pengganggu. Tanaman lumut punya kira-kira 4.000 spesies yang 3.000 spesiesnya ada di Indonesia.
Beraneka ragam spesies lumut ternyata mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Contohnya, menyediakan oksigen.
Umumnya, tinggi lumut 1-2 centimeter. Sedangkan ukuran besarnya dapat mencapai 20 centimeter yang bisa Anda jumpai di hutan-hutan.
Riset di China mengungkapkan, mereka memakai beberapa jenis lumut sebagai ramuan obat tradisional.
Baca Juga: Perkembangbiakan Vegetatif Alami yang Ada pada Tumbuhan
Fakta Tumbuhan Lumut yang Menarik untuk Diketahui
Lumut tergolong ke dalam marga Bryophyta dari tumbuhan epifit. Tumbuhan lumut ini menyerupai beludru yang warnanya hijau lantaran punya kandungan klorofil. Lumut adalah tumbuhan terestrial (darat) yang pertama.
Tanaman ini tergolong tumbuhan peralihan, yaitu dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus yang punya daun, batang, dan akar sejati. Lumut belum punya daun, batang, dan akar sejati.
Akar tanaman lumut berupa akar semu atau rizoid. Fungsi rizoid yaitu sebagai alat untuk melekatkan diri di substrat (tempat melekat serta menyerap zat-zat hara dan air).
Lumut mengalami pergiliran keturunan antara generasi yang menghasilkan spora (sporofit) serta generasi yang menghasilkan gamet atau sel kelamin (gametofit).
Metagenesis adalah pergiliran keturunan yang dialami tumbuhan lumut. Adapun tumbuhan lumut yang kerap dijumpai yaitu lumut generasi gametofit.
Ciri Tumbuhan Lumut
Fakta tumbuhan lumut menarik pertama yaitu terkait ciri-cirinya. Lumut punya ciri spesifik yang tak ditemukan di tumbuhan lain. Ciri fisik lumut meliputi bentuknya yang kecil serta punya talus.
Talus tersebut adalah bagian dari tubuh lumut sebagai pengganti daun, batang, serta akar. Umumnya, ketinggian tumbuhan lumut kurang dari 15 cm.
Terdapat beberapa jenis lumut yang mengeluarkan bagian menyerupai daun pipih. Tetapi, ada pula beberapa jenis tumbuhan lumut yang memiliki akar rizoid.
Fungsi akar rizoid adalah untuk melekatkan diri pada benda. Rizoid sendiri tidak seperti akar pada umumnya. Sebab, rizoid hanya selebar 1 sel serta tidak memiliki pembuluh angkut, baik floem maupun xilem.
Habitat Lumut
Lumut mampu bertahan hidup di berbagai tempat. Tetapi, habitat khusus lumut yaitu berada di daerah yang minim mendapatkan cahaya.
Dedaunan, batu, pohon-pohonan, serta berada di tepi arus merupakan contoh media pertumbuhan lumut. Beberapa jenis tumbuhan lumut pun ada yang hidupnya di air serta penghuni rawa.
Baca Juga: Contoh Tumbuhan Invasif serta Karakteristiknya, Berbahaya?
Manfaat Tumbuhan Lumut untuk Kesehatan
Fakta tumbuhan lumut menarik lainnya adalah bermanfaat sebagai ragam obat bagi kesehatan. Banyak riset yang sudah mengungkap kegunaan lumut untuk kesehatan, salah satunya sebagai antiseptik.
Banyak masyarakat yang belum tahu tentang fakta bahwa ternyata tumbuhan lumut punya kandungan antibiotik. Dengan kandungan tersebut, tumbuhan lumut bisa dipergunakan sebagai:
1. Antibiotik
Antiseptik dari tumbuhan lumut ini mampu mencegah persebaran bakteri dan kuman. Contoh penggunaan lumut yaitu di dalam produksi sabun kesehatan antiseptik serta obat kumur. Frullania Tamarisci merupakan jenis lumut untuk bahan antiseptik.
2. Sebagai Antioksidan
Lumut punya kandungan antioksidan. Sehingga, tenaga medis memanfaatkan lumut ini sebagai obat penyembuh pada sakit mata.
Mata adalah organ rawan serta penting lantaran termasuk indera yang menerima rangsangan dari luar.
Seluruh informasi dari indera penglihatan ini bakal langsung dilanjutkan ke otak untuk diproses. Nah, proses tersebut akan mengalami masalah apabila mata Anda bermasalah. Untuk itu, kesehatan mata mesti Anda jaga sebaik mungkin.
3. Sebagai Obat Luka
Di negara Tionghoa, tumbuhan lumut terkenal sebagai ramuan tradisional yang bisa menyembuhkan cedera. Bahkan, masyarakat China kerapa memakai lumut untuk mengobati luka bakar.
Canocphalum adalah jenis lumut untuk mengobati luka. Sekarang ini, di dalam proses pengolahannya untuk obat luka maupun luka bakar secara steril.
4. Cegah Risiko Kanker
Fakta tumbuhan lumut lainnya adalah dapat membantu Anda meminimalisir risiko penyakit kanker. Sel kanker yang tengah berkembang diklaim bisa berhenti bertumbuh dengan cara konsumsi obat anti bakteri.
Dalam hal ini, lumut bermanfaat sebagai bahan baku untuk obat antibakteri. Obat antibakteri punya kandungan antiseptik dan antibiotik yang berasal dari tumbuhan lumut.
Baca Juga: Contoh Tumbuhan Higrofit, Bagaimana Ciri-Ciri Mereka?
5. Sebagai Media Dekorasi
Tumbuhan lumut dengan spesies Bryophyta bisa Anda jadikan sebagai dekorasi rumah. Segmen pasar substansial mengumpulkan tumbuhan lumut jenis ini supaya tetap utuh.
Lumut spesies ini dijual di florist trade guna mendekorasi hunian agar lebih cantik. Sementara itu, spesies lumut Sphagnum yang telah mengering dapat Anda pakai sebagai hiasan kamar.
Nah, itu tadi beberapa fakta tumbuhan lumut yang belum banyak diketahui. Lumut juga punya kemampuan untuk melunakkan batuan dan tanah. Sehingga, keberadaanya dapat menjadikan ketersediaan nutrisi yang cukup bagi tanaman lain agar bisa tumbuh dan berkembang. (R10/HR-Online)
