Asteroid Phaethon dekati Bumi 2028 menurut prediksinya. Pantheon mendekati Bumi 2028 ini cukup diwaspadai karena asteroid yang memiliki keanehan. Salah satu keanehan dari asteroid ini adalah putarannya yang berubah-ubah.
Planet minor atau asteroid adalah benda langit yang memiliki ukuran beragam, tetapi umumnya lebih besar daripada meteorit. Mereka seringkali melintas dekat Bumi.
Pada dasarnya keberadaan asteroid tidak membahayakan apabila berada di jarak aman dengan Bumi. Namun, apakah asteroid Phaethon yang akan mendekat ini aman?
Baca Juga: Pesawat NASA Tabrak Asteroid Dimorphos Jadi Misi Bersejarah
Asteroid Phaethon Dekati Bumi 2028, Ini yang Akan Terjadi!
Setelah beberapa waktu lalu para ilmuwan luar angkasa melakukan misi untuk menembakkan roket ke sebuah asteroid demi mengubah lintasannya yang mengancam Bumi, kini muncul prediksi baru.
Para ilmuwan menemukan keberadaan dari asteroid Phaethon yang tampaknya bergerak mendekat ke arah Bumi.
Melihat hal itu, Japan Aerospace Exploration Agency bermaksud untuk meluncurkan sebuah misi bernama DESTINY+ ke asteroid Phaethon tersebut. Rencananya mereka akan meluncurkan misi pada tahun 2024 mendatang.
Misi DESTINY+ Asteroid Phaethon
Japan Aerospace Exploration Agency akan meluncurkan misi DESTINY+ ini dengan tujuan untuk pengamatan asteroid Phaethon secara lebih dekat.
Pesawat antariksa dalam misi ini nantinya akan terbang mendekati batu luar angkasa tersebut untuk mempelajari secara intensif objek yang berpotensi membahayakan atau PHO.
Asteroid Phaethon sendiri terdeteksi memiliki keanehan. Hal itu karena asteroid ini terlihat memiliki perubahan periode. Untuk itu, para astronom sangat ingin mengetahui apa yang terjadi pada asteroid ini.
Prediksi asteroid Phaethon dekati Bumi 2028 ini akan menjadi asteroid yang ke-11 menunjukkan perubahan periode rotasinya.
Tidak hanya itu, asteroid Phaethon Ini bahkan menjadi yang paling besar dari batuan luar angkasa dengan rata-rata 5,4 kilometer.
Baca Juga: Misi Asteroid Psyche NASA Gagal Meluncur Tahun Ini, Apa yang Terjadi?
Apakah Berbahaya untuk Bumi?
Untuk saat ini memang asteroid Phaethon belum menunjukkan tanda-tanda membahayakan Bumi karena memang jaraknya yang masih cukup jauh.
Hanya saja, perubahan periode rotasi mereka bisa sangat membahayakan. Sebab, perubahan putaran asteroid sendiri merupakan suatu hal yang sangat jarang terjadi.
Asteroid ini memang termasuk ke dalam benda berbahaya, tetapi tidak saat ini tidak mengancam Bumi.
Salah seorang ilmuwan planet dari Observatorium Arecibo di Puerto Rico Sean Marshall menggunakan data dan bukti pengamatan dari 1989 hingga 2021 untuk menciptakan model bentuk Phaethon.
Ia melakukan hal tersebut untuk mempersiapkan misi DESTINY+. Marshall mengatakan bahwa prediksi dan model yang dirinya bentuk tidak sesuai dengan data.
Kemudian ia menambahkan bahwa bisa jadi Phaethon memiliki aktivitas yang mirip komet ketika objek berada dekat perihelion (titik dalam orbit yang jaraknya terdekat dengan Matahari) Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Misi Asteroid Psyche NASA Gagal Meluncur Tahun Ini, Apa yang Terjadi?
Dengan model yang paling selesai, ditemukan bahwa data ini mencakup percepatan rotasi konstan. Artinya, penurunan reguler di periode rotasi Phaethon, yakni sebesar 4 milidetik per tahun dan termasuk stabil.
Itu menjadi kabar baik untuk tim DESTINY+ karena perubahan yang stabil berarti orientasi Phaethon saat pesawat terbang di sekitarnya akan lebih akurat. Sehingga nantinya dapat mengetahui apakah asteroid Phaethon dekati Bumi 2028 akan mengancam atau tidak. (R10/HR-Online)