Tata cara adzan dan iqomah sebenarnya menjadi hal yang mudah. Akan tetapi, karena kita tidak memperhatikannya tata cara tersebut, maka menjadi asing. Bahkan tidak sedikit orang yang ternyata masih belum mengetahui terkait adzan dan iqomah.
Padahal seperti yang sudah kita ketahui adzan dan iqomah itu setiap harinya berkumandang sebanyak 5 kali.
Selain itu, adzan dan iqomah merupakan pertanda masuknya waktu sholat dan akan dimulainya sholat tersebut.
Antara adzan dan iqomah dua-duanya mempunyai bacaan yang berbeda. Bisa dikatakan lafadz antara adzan dan iqomah itu lebih mudah iqomah.
Karena pada kenyataannya juga masih banyak umat muslim yang tujuannya ingin mengumandangkan Adzan, tetapi malah keliru membaca lafadz iqomah.
Untuk itu, penting sekali kita mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan adzan dan iqomah tersebut.
Apakah adzan dan iqomah itu merupakan amal kebaikan? Tentu saja, kita akan mendapatkan pahala dari Allah karena telah mengumandangkan Adzan yang menjadi pertanda masuk waktu sholat wajib.
Bukankah adzan dan iqomah itu juga merupakan perkara yang sepele? Hal tersebut bisa saja benar, tapi jika kita menyepelekannya hal tersebut tidaklah benar.
Islam bukanlah agama yang rumit karena semua mempunyai aturan yang harus diperhatikan. Istilah tersebut bertujuan untuk menyempurnakan amalan kita agar bisa mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Baca juga: Cara Mengadzani Bayi Baru Lahir Sesuai Syariat Islam
Tata Cara Adzan dan Iqomah yang Mudah
Sebelum membahas mengenai bagaimana tata cara adzan dan iqomah, ketahuilah seorang muadzin itu juga mempunyai syarat dan ketentuan yang berlaku.
Beberapa di antaranya adalah muadzin tersebut harus beragama Islam, baligh, dan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil.
Selain itu, seorang muadzin itu harus laki-laki. Adzan tersebut juga harus diserukan setelah masuk waktu sholat.
Di samping itu kalimat adzan dan iqomah yang harus melafalkannya sesuai dengan contoh dari Baginda Nabi Muhammad SAW.
Itu saja tidak cukup, tetapi ia juga harus benar-benar suci dari hadas. Sunnah menyerukan adzan tersebut dengan suara yang nyaring dan merdu.
Tidak hanya itu saja hal penting yang harus kita ketahui, sebelum mengumandangkan adzan serta iqomah. Pasalnya terdapat syarat tertentu untuk mengumandangkan adzan dan iqomah.
Tahukah Anda seperti apa syarat-syaratnya? Mengenai hal ini nabi telah bersabda bahwa adzan dan iqomah itu harus berkumandang ketika sudah masuk waktu sholat.
Kemudian berniat lalu mengumandangkan dengan menggunakan bahasa Arab dan ada jamaah yang mendengarkan.
Kemudian wajib urut, juga cukup dikumandangkan oleh seorang muadzin saja.
Caranya
Kemudian mengenai tata cara adzan dan iqomah itu juga bukanlah suatu hal yang sulit untuk kita amalkan dan pahami.
Seorang muadzin yang akan mengumandangkan adzan harus benar-benar suci dari hadas, baik kecil maupun besar.
Kemudian ia juga harus berdiri dan menghadap kiblat dan memasukkan kedua jari tangan ke kedua lubang telinga.
Tak hanya itu saja tata caranya. Melainkan muadzin juga harus memperlambat bacaan adzannya serta memisahkan pada setiap dua kalimat juga harus berhenti sebentar.
Sedangkan untuk iqomah sendiri bacaan harus kita percepat.
Hal penting lain yang berkaitan dengan tata cara adzan dan iqomah serta harus kita perhatikan adalah antara adzan dan iqomah itu harus terdapat jeda waktu.
Tahukah Anda apa tujuannya? Untuk menjalankan sholat sunnah serta menunggu jamaah lain yang belum datang. Bukanlah suatu anjuran untuk kita berbicara sampai iqomah.
Apakah perempuan itu boleh adzan dan iqomah? Tentu saja boleh asalkan jamaahnya itu wanita dan imamnya juga wanita.
Mengenai hal tersebut mereka juga tidak boleh menggunakan pengeras untuk mengumandangkan adzan.
Berbeda dengan muadzin laki-laki yang lebih baik menggunakan pengeras dan dengan suara yang nyaring juga merdu.
Baca juga: Cara Menjawab Adzan Sesuai Ajaran Islam Merupakan Sunah Rasulullah
Lafadz Adzan
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa terdapat beberapa bacaan atau lafadz yang berbeda antara adzan dan iqomah itu.
Supaya kita tidak salah ataupun keliru dalam mengumandangkan, berikut ini lafadz adzan yang harus kita perhatikan dan hafalkan.
Membaca lafadz Allahu akbar sebanyak 4x, lalu lafadz asyhadu alla ilaha illallah sebanyak 2x, asyhadu anna muhammadar rasulullah 2x, Hayya ala Sholah 2x, Hayya Alal Falah 2x, Allahu Akbar 2x, lailahailallah.
Sedangkan untuk lafadz iqomah sendiri adalah Allahu Akbar 2x, asyhadu alla ilaha illallah, asyhadu anna muhammadar rasulullah, Hayya ala Sholah, Hayya Alal Falah, Qod qomatish Sholah 2x, Allahu Akbar 2x, lailahailallah.
Jadi, perbedaan lafadz adzan serta iqomah itu terletak pada bacaan “Qod qomatish Sholah”.
Selain harus mengetahui bagaimana lafadznya, apa saja syarat-syarat, dan ketentuan yang berlaku bagi seorang muadzin, kita juga harus mengetahui tata cara adzan dan iqomah yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam. (Muhafid/R6/HR-Online)