Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita TerbaruSyu’bah Asa, Wartawan Pemeran DN Aidit dalam Film G30S/PKI

Syu’bah Asa, Wartawan Pemeran DN Aidit dalam Film G30S/PKI

Syu’bah Asa pernah menjadi seorang tokoh yang tenar di sepanjang tahun 1980-1990-an. Kepopuleran nama Syu’bah seiring dengan tersebarnya film kolosal bersejarah yakni Pengkhianatan G30S/PKI 1965 yang disutradarai oleh seniman kondang, Arifin C. Noer.

Pasca dirilisnya film Pengkhianatan G30S/PKI 1965 oleh PFN (Produksi Film Negara) pada tahun 1984, nama Syu’bah Asa semakin terangkat ketenarannya.

Selain terkenal karena memerankan Aidit dengan cara yang sangat mirip, Syu’bah semakin dapat panggung dalam dunia film, karena Ia juga merupakan seseorang yang hidup dalam dunia tulis menulis sebagai wartawan sekaligus staf redaksi senior di Tempo.

Baca Juga: Kisah Pencarian Pusara DN Aidit, Ditemukan di Tempat Sampah?

Wajah Syu’bah setiap akhir bulan September biasanya akan menghiasi layar kaca televisi Anda di rumah melalui film Pengkhianatan G30S/PKI 1965. Namun apakah Anda tahu, pemeran Aidit ini sebenarnya adalah seorang wartawan?

Profil Syu’bah Asa

Syu’bah Asa merupakan pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah tanggal 21 Desember 1941. Semenjak remaja Ia sudah tertarik dengan dunia sastra.

Oleh sebab itu menjelang umur masuk kuliah, Syu’bah memilih jurusan yang berkaitan erat dengan kesusasteraan dan Filsafat, sampai tamat Ia memperoleh gelar Sarjana Muda di Institut Agama Islam Negeri Yogyakarta, atau sekarang Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Latar belakang pendidikan yang Islamis adalah tujuan awal Syu’bah Asa dalam meraih cita-citanya yang ingin menjadi seorang Kyai.

Figur Kyai menurut Syu’bah merupakan “Jelmaan Manusia Hebat” yang bisa merebut dua kesuksesan sekaligus secara berturut-turut, yaitu mendapat kesuksesan di dunia dan juga mendapat kesuksesan di Akhirat.

Namun terlepas dari pernyataan di atas, figur menjadi Kyai di mata Syu’bah adalah pengaruh lingkungan di daerah Pekalongan, daerah yang juga terkenal dengan sebutan Kota Santri.

Oleh sebab itu peran lingkungan ikut mendominasi cita-cita Syu’bah Asa menjadi seorang Kyai dan memutuskan untuk sekolah di IAIN Yogyakarta.

Baca Juga: Kisah DN Aidit, Remaja Agamis yang Jadi Tokoh PKI

Menjadi Wartawan Tempo

Di sela-sela perkuliahannya pada tahun 1970-an, konsentrasi Syu’bah mulai terganggu untuk menuntaskan perkuliahan dengan singkat. Hal ini karena melambungnya karir Syu’bah dalam majalah EKSPRESS.

Saat nama Syu’bah Asa mendapatkan panggung dalam dunia kewartawanan majalah EKSPRESS, akhirnya Ia memilih pergi meninggalkan Yogyakarta ke Jakarta.

Kepopuleran nama Syu’bah Asa dalam dunia kewartawanan tidak hanya ada pada panggung Majalah EKSPRESS.

Akan tetapi setelah majalah EKSPRESS ini mengalami sengketa, nama Syu’bah semakin terkenal ketika Goenawan Mohammad, Salim Said, dan Syu’bah sendiri mendirikan media massa baru bernama TEMPO.

Dalam TEMPO, pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah itu menduduki jabatan mentereng yakni, Staff Redaksi Edisi Pertama TEMPO tahun 1971.

Mengenal Dunia Akting

Selain menjadi redaksi yang berpengaruh dalam dinamika TEMPO, Syu’bah Asa yang berjiwa seni tinggi ini mencoba menerima tawaran memerankan tokoh paling kontroversial DN. Aidit (PKI) oleh Sutradara kondang Arifin C. Noer.

Tawaran ini datang seiring dengan proyek yang sedang digarap oleh Arifin C. Noer yaitu, pembuatan film kolosal untuk memperingati peristiwa bersejarah, Hari Kesaktian Pancasila atau peristiwa pengkhianatan G30S/PKI 1965.

Baca Juga: Kebangkitan PKI setelah Musso Tewas dan Kudeta DN Aidit

Arifin C. Noer memilih Syu’bah untuk memerankan DN Aidit bukan hanya karena ada kemiripan secara fisik.

Akan tetapi Syu’bah Asa juga merupakan seniman teater yang profesional. Salah satu grup teater yang pernah disambanginya adalah Bengkel Teater milik WS. Rendra.

Selain pernah bergabung dengan Bengkel Teater, prestasi kesenimanan Syu’bah juga tercermin dari pengalamannya yang pernah terdaftar menjadi Anggota Dewan Kesenian Jakarta, (1978).

Selain itu, Ia juga pernah menjadi dosen keaktoran di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Kutipan menarik dari Syu’bah Asa dalam berkesenian yaitu, seni jangan kejar setoran.

Dalam bahasa sekarang “seni jangan dikejar deadline”. Hal ini sebagaimana mengutip Taufik Wijaya dalam Jurnal UNKRIS berjudul, “Syubah Asa”, (Wijaya, 2015: 14). (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Begini Awal Mula Pengungkapan Kasus Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar

Begini Awal Mula Pengungkapan Kasus Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Kejaksaan Negeri Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan awal mula pengungkapan kasus dugaan korupsi tunjangan rumah dinas dan tunjangan transportasi anggaran Sekretariat DPRD Kota Banjar...
Tumpukan Sampah di Perbatasan

Tumpukan Sampah di Perbatasan Cimalaka-Cisarua, Wabup Sumedang: Saya Bingung Kok Bisa Seperti Ini?

harapanrakyat.com,- Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila kaget saat menemukan tumpukan sampah di perbatasan Cimalaka-Cisarua. Tepatnya di wilayah Kecamatan Cimalaka, Dusun Sukamantri, RW 08,...
Uang Tunjangan Rumdin

Rp 3,5 Miliar Dinikmati Berjamaah, Kejari Minta Anggota DPRD Kota Banjar Kembalikan Uang Tunjangan Rumdin

harapanrakyat.com,- Kejaksaan Negeri Banjar, Jawa Barat, meminta kepada anggota DPRD Kota Banjar periode 2017-2021 yang turut menikmati uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan...
Pohon Ditanam di Bantaran Sungai

Upaya Menjaga Kelestarian Alam, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai Citanduy Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Jaga kelestarian alam, ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Citanduy wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, saat peringatan Hari Bumi tahun 2025, Selasa...
Eliano Reijnders

Sosok Eliano Reijnders, Gelandang Timnas Indonesia Diincar Klub Selangor FC Malaysia

Kabar mengejutkan datang dari Malaysia, tepatnya dari Selangor FC yang rumornya tengah membujuk Eliano Reijnders untuk bergabung. Bahkan sudah ada juru transfer klub Malaysia...
Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...