Saham pilihan Blackrock yang diburu yaitu saham besar di Indonesia. Pilihan Blackrock terhadap saham lokal seiring dengan kenaikan IHSG. Apalagi terpantau jika perusahaan magemen aset terbesar dunia ini rajin berinvestasi pada sejumlah emiten.
Mulai dari emiten batu bara dan perbankan di Indonesia. Hal ini terpantau pada periode perdagangan di kuartal kedua tahun ini.
Baca Juga: Saham Morgan Stanley Memberikan Rekomendasi Pembelian GOTO
Saham Pilihan Blackrock Menarik untuk Diikuti
Blackrock itu sendiri merupakan perusahaan manajemen aset terbesar di dunia dengan kantornya yaitu berada di Amerika Serikat. Perusahaan terpantau memborong saham lokal milik Indonesia pada semester 2 tahun 2022.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1988 sebagai emiten yang bergerak pada sektor manajemen aset institusional pendapatan tetap dan manajemen risiko. Namun kini perusahaan telah berkembang cukup pesat pada sektor manajemen aset di dunia.
Untuk awal tahun 2022 perusahaan telah mengelola aset USD 10 triliun. Kemudian aset tersebut telah mengakomodasi klien lebih dari 100 negara. Blackrock memiliki sekitar 70 kantor cabang terbesar di 30 negara.
Baca Juga: Saham Konstruksi Pelat Merah Diprediksi Terus Melesat Tahun Ini
Saham Perbankan Jadi Primadona
Incaran saham pilihan Blackrock kini cenderung pada sektor perbankan. Hal ini bukan tanpa alasan, saham perbankan memiliki pertumbuhan kinerja yang cukup stabil.
Tidak hanya itu saja, untuk kinerja saham tersebut masih menjadi emiten andalan untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi jika membandingkannya dengan deposito bank dengan imbal hasil lebih besar dalam investasi sahamnya.
Blackrock cenderung memilih saham sektor perbankan karena menjadi benchmark banyak fund lokal maupun asing. Saham perbankan memiliki prospek cukup bagus akibat perekonomian kini yang kembali normal.
Akhirnya permintaan kredit perbankan kembali naik. Kinerja saham perbankan masih memiliki peluang tumbuh hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Saham Kalbe Farma Mencatat Laba Bersih Sepanjang Tahun 2022
Saham Sektor Pertambangan
Sebenarnya untuk perusahaan Blackrock memilih saham pertambangan juga. Selain perbankan, saham pertambangan dinilai menjadi komoditas ekspor yang dapat diandalkan.
Hal inilah mengapa para investor semakin tertarik. Baik investor asing maupun lokal lebih tertarik dengan investasi sektor pertambangan. Meski harga batubara terkoreksi, namun permintaan semakin tinggi.
Hal ini mengingat musim dingin akhir tahun yang memungkinkan jika permintaan batubara kembali meningkat. Kondisi ini juga berpeluang kenaikan harga batu bara secara global.
Dari sini dapat kita ketahui jika kedua saham baik perbankan maupun pertambangan memiliki prospek positif di sepanjang tahun 2022. IHSG akan terkoreksi dan saham big caps berpeluang turun untuk jangka pendek.
Adapun pendapat jika melihat IHSG menyentuh level tertinggi mengakibatkan IHSG rentan terhadap aksi talking profit menjelang rilisnya interest area. Ada baiknya untuk memilih emiten saham terpercaya.
Mengingat Blackrock merupakan perusahaan besar, membuat beberapa saham mampu dibelinya. Namun untuk saham pilihan Blackrock sendiri jatuh pada sektor perbankan dan pertambangan. Adapun beberapa saham pilihn tersebut antara lain MDKA, ADRO, UNTR, INDY, BBNI, dan BMRI. (R10/HR-Online)