Saham Kalbe Farma mencatat kinerja positif sejak bulan Juni 2022. PT Kalbe Farma TBK (KLBF) mencatat laba bersih saham Rp 1,63 triliun. Hanya saja untuk penutupan perdagangan pada tanggal 1 Agustus justru melemah 35 poin ke level Rp 1.585. Lantas bagaimana prospek saham tersebut hingga hari ini? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Saham Delta Dunia Meningkat Seiring Kenaikan Harga Batu Bara
Strategi Efisiensi Saham Kalbe Farma
Kinerja saham KLBF dibayangi dengan adanya kenaikan harga bahan baku akibat koreksi nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir. Perusahaan ini lebih memilih melakukan penekanan impor untuk membatasi tekanan tersebut.
KLBF masih terus dibayangi sentimen negatif dengan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Strategi yang digunakan perusahan mampu mendorong laba bersih.
Hal ini tampak dari opex lebih rendah dari pendapatan semester pertama tahun ini daripada periode satu tahun lalu. Keuntungan valas dan pendapatan lain lebih tinggi menghasilkan laba bersih pada semester kedua sebesar Rp 1,6 triliun dengan margin bersih 11,8%.
Sedangkan untuk laba bersih pada semester pertama 46,5% dan 47% dari konsensus. Dari sinilah dapat kesimpulan jika saham KLBF sedang berada di fase downtrend. Selama masih berada di atas support maka saham tersebut memiliki peluang menguat dalam jangka pendek.
Baca Juga: Hold Saham CPIN Direkomendasikan Analis, Ini Alasannya!
Saham KLBF Melejit di Tahun 2022
Ada beberapa saham yang mengalami penurunan tahun ini. Namun beda halnya dengan saham Kalbe Farma yang justru melejit pada level tinggi. Saham masih menghijau melejit hingga 11,76% menuju level 1.900.
Padahal sepekan sebelumnya masih tercatat pada level 1.700. Dari sinilah terlihat saham KLBF memiliki perkembangan cukup pesat. Pertumbuhan laba bersih perseroan sebesar 12,12% menjadi Rp 13,87 triliun .
Pendapatan saham KLBF pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,37 triliun. Seperti analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto pendapatan KLBF sudah berada di atas target tahun ini.
Pendapatan tahun ini datang dari segmen nutrisi, yang tumbuh 9,8% yoy, obat resep 8%, distribusi 6,4% dan kesehatan konsumen 8,3%. Sedangkan untuk akhir Juni 2022 segmen distribusi membukukan pendapatan terkuat sebesar 16,8%.
Baca Juga: Peluang Saham Waskita Menunjukkan Peningkatan Tahun 2022
KLBF Mencatat Margin Rendah
Selain angka laba bersih saham Kalbe Farma yang cukup baik, namun margin lebih rendah pada segmen nutrisi. Catatan margin kotor sebesar 41,8% pada semester pertama 2022.
Hal ini membuktikan catatan yang lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 43,6%. Kondisi ini juga menjadi hal wajar akibat seluruh segmen mengalami penurunan margin.
Margin lebih rendah akibat harga bahan baku lebih tinggi. Selain itu, bauran produk dengan harga terjangkau. Selain itu, akibat perubahan bauran produk mengakibatkan margin rendah. Downtrend saham KLBF nampak dari pergerakan MACD dan stochastic yang masih berada dalam kondisi negatif dan cenderung cukup dalam.
Dari kondisi ini MNC Sekuritas merekomendasikan spekulasi beliau dengan support di Rp 1.530 dan resistance pada level Rp 1.630. Untuk Natalia merekomendasikan karena kinerja sepanjang tahun mencapai target 11%-15% dengan harga Rp 1.500.
Peningkatan catatan laba bersih saham Kalbe Farma menunjukkan angka yang cukup menarik. Bahkan hal ini juga terlihat dari strategi efisiensi dari perseroan. (R10/HR-Online)