Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Ribuan pohon duku di Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terserang hama karat daun. Hal tersebut tentu membuat petani dan masyarakat resah.
Kasi Kesejahteraan Desa Karanganyar, Rinto Hermalin mengatakan, bahwa penyakit karat daun pada pohon Duku tersebut sudah ada kurang lebih sekitar 5 bulan. Jadi menurutnya baru tahun ini terserang penyakit tersebut.
“Kita sudah uji lab. Hasilnya katanya penyakit karat daun,” katanya, Jumat (2/9/2022).
Apa Ciri-ciri Hama Karat Daun yang Menyerang Pohon Duku di Cijeungjing Ciamis?
Rinto menjelaskan, bahwa ciri-ciri gejala penyakit karat daun ini warna daunnya itu coklat kemerahan, yang kemudian semakin lama semakin membesar.
“Selain itu juga penyakit daun ini menular,” jelasnya.
Sementara terkait penanganannya, menurut Rinto saat itu juga sudah pernah dari Dinas Pertanian. Akan tetapi hasilnya belum maksimal.
Menurutnya, untuk penanganannya sendiri itu dilakukan penyemprotan dengan tawas atau semacam kaporit ke daun yang terkena hama karat daun, tapi belum maksimal.
“Sedangkan untuk penanganannya sendiri sudah kami anjurkan kepada para petani. Selain itu, kami juga imbau agar tidak panik menyikapi hama karat daun tersebut,” tuturnya.
Baca Juga: Petani Purwadadi Ciamis Semprot Hama Padi Pakai Drone
Namun sampai saat ini, Rinto tidak mengetahui secara pasti penyebab penyakit karat daun ini menyerang pohon duku di Desa Karanganyar dan sekitarnya.
“Kami juga tidak tahu pasti penyebabnya apa. Untuk jumlah yang terserang penyakit itu ada ribuan pohon duku untuk di Desa Karanganyar saja,” ucapnya.
Hama Karat Daun Menyerang Desa Tetangga
Penyakit karat daun juga tidak hanya menyerang pohon duku warga Desa Karanganyar saja. Namun juga di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, dan juga Desa Karang Ampel, Kecamatan Baregbeg.
Mahpudin (71), salah satu warga Dusun Cililitan, Desa Karanganyar yang juga sebagai petani duku mengatakan, daun pohon duku ini sudah lama terkena penyakitnya.
“Sudah lama. Kondisi daunnya itu di dalamnya masih ada air getahnya jadi tidak kering. Tapi biasanya kalau daunnya sudah mulai kering pasti bakal rontok. Sudah rontok akan tumbuh daun baru lagi jadi seperti biasa lagi atau sembuh,” katanya.
Baca Juga: Hama Ulat Bulu Menyerang Rancah Ciamis, Warga Resah
Akan tetapi, sampai saat ini sudah sekitar 2 tahun belum juga rontok, karena belum memasuki musim kemarau.
“Coba kalau musim kemarau tiba, pasti daun akan kering. Nanti pas musim penghujan akan tumbuh lagi lalu berbunga dan panen. Tapi ini sudah 2 tahun tidak ada musim kemarau dan kita tidak bisa panen,” terangnya.
Mahpudin berharap untuk tahun ini ada musim kemarau. Sehingga daun-daun bisa rontok. Selain sembuh dari penyakit juga bisa panen buah duku.
“Sudah 2 tahun kami tidak panen, pemasukan juga tidak ada karena terkena hama karat daun. Masa panen itu biasanya bulan November, mudah-mudahan saja terjadi musim kemarau biar kami bisa panen,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor-Adi)