Pesawat NASA tabrak Asteroid Dimorphos sangat bersejarah. Asteroid yang pesawat NASA tabrak memang mengancam Bumi. NASA sudah merencanakan misi luar angkasa bersejarah ini sejak beberapa waktu lalu.
Wahana yang NASA gunakan adalah Double Asteroid Redirection Test atau DART. Pesawat luar angkasa ini memang sengaja menabrak asteroid tersebut.
Hal ini NASA lakukan demi melindungi Bumi dari ancaman asteroid berbahaya yang bisa saja memicu bahaya besar.
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa Capstone Hilang Kontak, Ini Penjelasan NASA!
Misi Pesawat NASA Tabrak Asteroid Dimorphos Berjalan Sukses
Bumi bukanlah objek satu-satunya di Tata Surya. Ada berbagai macam benda lain yang ada di sekitar Bumi dan beberapa di antara mereka berpotensi mengancam.
Seperti salah satunya adalah asteroid bernama Dimorphos. Asteroid ini sudah terdeteksi mendekat dengan Bumi sejak beberapa waktu lalu.
Sejak saat itu asteroid ini sudah menjadi objek ancaman besar untuk Bumi. Kemudian badan antariksa terbesar, NASA membuat misi meluncurkan pesawat luar angkasa untuk menabrak asteroid ini.
Dalam misinya, pesawat DART terus mengirimkan foto ke Bumi setiap detik. Foto tersebut memperlihatkan asteroid dari titik kecil hingga semakin besar.
Hingga akhirnya pada 17.14, DART berhenti untuk mengirimkan gambar setelah tabrakan terjadi sehingga kehilangan sinyal. Kemudian pesawat luar angkasa dengan berat 600 kg tersebut menabrak dengan kecepatan 22.500 km/jam.
Baca Juga: Wahana Antariksa Gaia Tampilkan Data Terbaru Pemetaan Bima Sakti
Tujuan Misi Penabrakan
Saat ini mungkin muncul di benak Anda pertanyaan, kenapa NASA melakukan hal ini? Jawaban yang paling tepat tentu saja adalah karena NASA ingin menyelamatkan Bumi dari kehancuran besar.
Pesawat luar angkasa mereka yang bernama Double Asteroid Redirection Tes atau DART sukses menabrak asteroid tersebut yang berjarak 7 juta kilometer dari Bumi pada hari Senin (26/9), tepatnya pukul 19.14 waktu untuk Amerika Serikat bagian Timur.
Misi pesawat NASA tabrak asteroid Dimorphos adalah untuk melindungi hantaman asteroid berbahaya yang membuat dinosaurus punah sekitar 66 juta tahun silam.
Dengan begitu, maka pesawat luar angkasa DART sudah berhasil mengubah orbit asteroid tersebut agar tidak membahayakan Bumi.
Baca Juga: Pesawat Kargo Cygnus Tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional
Misi Masih Belum Selesai
Menurut para ilmuwan NASA, sebenarnya objek ini bukanlah satu-satunya asteroid yang membahayakan Bumi. Akan tetapi mereka memilih asteroid ini sebagai target karena memiliki keunikan tersendiri.
Sebenarnya asteroid ini memiliki sistem biner. Asteroid memiliki ukuran 163 meter mengelilingi yang lebih besar.
NASA dengan ini menguji cara potensial menyesuaikan orbit asteroid yang mengancam Bumi. Meski sudah berhasil menabraknya, tetapi nyatanya misi belum selesai.
Tim DART dari NASA masih harus mengawasi asteroid dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini mereka lakukan untuk melihat dampak dari tabrakan.
Tim DART dari misi pesawat NASA tabrak asteroid Dimorphos akan sibuk untuk menganalisis semua data yang terkumpul oleh impactor dan juga kamera sebelum kematian pada wahana antariksa tersebut. Adapun ini merupakan misi bersejarah umat manusia. (R10/HR-Online)