Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah resmi naik sejak tanggal 3 September 2022. Kenaikan tersebut ternyata berimbas kepada beberapa sektor, salah satunya kebutuhan pokok.
Maka dari itu, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan pemantauan ke Pasar Manis Ciamis. Hal itu untuk memantau harga sejumlah kebutuhan pokok.
Kabid Perdagangan pada DKUKMP Ciamis, Asep Sulaeman mengatakan, berdasarkan hasil pantauan di Pasar Ciamis, harga bahan-bahan pokok memang ada beberapa komoditas yang naik.
Baca Juga: Harga Sejumlah Sayuran Naik di 4 Pasar Kabupaten Ciamis
“Jadi hasil pantauan tadi itu, yang mempunyai stok lama harganya masih stabil. Kecuali untuk sayuran seperti cabe, itu stoknya tidak bisa disimpan lama, sehingga tadi ada kenaikan harga,” katanya, Selasa (6/9/2022).
Kebutuhan Pokok di Pasar Manis Ciamis yang Terkena Imbas BBM Naik
Ia menuturkan, untuk harga cabe rawit saat ini Rp 70 ribu, dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogramnya. Hal sama juga terjadi pada cabe merah, yang tadinya Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogramnya.
Baca Juga: Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, DKUKMP Ciamis: Harga Grosir Masih Normal
“Sementara hasil dari pantauan di lapangan, cabe ada kenaikan sekitar 20 persen. Kenaikan ini akibat naiknya harga transportasi yang imbas dari BBM naik,” tuturnya.
Asep mengungkapkan, untuk harga kebutuhan pokok lainnya saat ini masih normal, seperti halnya beras dan daging sapi. Pasalnya, untuk beras masih mempunyai stok lama, jadi belum ada stok baru.
“Harga daging sapi masih stabil masih kisaran Rp 140 ribu per kilogramnya. Meski stabil, namun tidak ada pembeli,” ungkapnya.
Berbeda dengan daging sapi, harga daging ayam saat ini mengalami sedikit kenaikan dari harga sebelumnya Rp 35 ribu, kini menjadi Rp 38 ribu per kilogramnya.
“Kalau harga telur ayam itu malah turun, kini harganya Rp 28 ribu dari Rp 32 ribu per kilogramnya. Hal itu karena saat ini stoknya banyak,” ucap Kabid Perdagangan pada DKUKMP Ciamis.
Lanjut Asep menjelaskan, nantinya pemantauan harga ini dilaporkan ke berbagai sektor, sebagai bahan pertimbangan.
“Kita juga akan lakukan koordinasi dengan lintas sektor sebagai bahan tindak lanjut. Dan kita juga akan laporan kepada pemerintah provinsi serta pusat, terkait hasil pemantauan harga saat ini buntut dari imbas BBM naik,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor-Adi)