Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Banjar, Jawa Barat, menggencarkan sosialisasi upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS kepada pelajar dan sejumlah komunitas. Hal itu seiring dengan kasus ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang terus bertambah.
Kali ini sosialisasi upaya pencegahan HIV/AIDS tersebut dilakukan dengan cara safari keliling ke sekolah-sekolah. Targetnya para pelajar sekolah menengah atas (SMA).
Pelaksana Program KPA Kota Banjar, Syahid Burhani, mengatakan, sosialisasi pengenalan HIV/AIDS ke sekolah tersebut agar para pelajar memahami tentang HIV/AIDS. Termasuk juga bahaya dan cara penularan HIV/AIDS.
Selain itu, juga untuk mencegah dan menekan penyebaran HIV/AIDS yang dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. Sehingga perlu ada pemahaman agar jumlah penambahan kasusnya bisa diminimalisir.
“Materi yang kami sampaikan pemahaman tentang HIV/AIDS. Bagaimana cara penularan dan upaya pencegahan,” kata Syahid kepada HR Online, Rabu (14/9/2022).
Baca Juga: Mencegah Penularan HIV AIDS dengan Nikah dan Poligami? Ini Penjelasan Pakar Kesehatan
Lanjutnya menyebutkan, dari sosialisasi yang dilakukan ke sejumlah sekolah belum semua pelajar memahami tentang HIV/AIDS serta bahaya yang ditimbulkan. Meskipun, ada juga sebagian siswa yang sudah memiliki pengetahuan tentang itu.
Rencananya, kata Syahid, sosialisasi HIV/AIDS ke sekolah tersebut akan terus dilakukan sebagai upaya edukasi dan pencegahan. Juga untuk membentengi generasi muda pelajar dari bahaya HIV/AIDS.
“Untuk sosialisasi sementara kita ke sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK/MA. Kami juga melakukan upaya pencegahan di sejumlah komunitas,” katanya.
Kasus ODHA Bertambah 37
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Ika Rohantika, mengatakan, berdasarkan data akumulasi sejak tahun 2005 sampai 2022 jumlah orang dengan HIV/AIDS sebanyak 407 orang.
Sedangkan untuk jumlah penambahan kasus berdasarkan data tahun 2022 yang diterima Dinas Kesehatan dari pelayanan pemeriksaan per bulan Agustus bertambah sebanyak 37 kasus.
“Sampai bulan Agustus ada penambahan sebanyak 37 orang. Terdiri dari warga Banjar dan warga dari luar daerah namun berobatnya di Banjar,” kata Ika.
Lebih lanjut ia menyebutkan, dari jumlah penambahan kasus sebanyak 37 orang tersebut terdapat dua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang meninggal dunia yaitu seorang balita dan seorang perempuan.
Adapun faktor yang menjadi penyebab penularan dalam temuan kasus HIV/AIDS tersebut, kata dr. Ika, kebanyakan dari hubungan sesama jenis laki-laki suka sama lelaki atau LSL.
“Kebanyakan penularan itu dari hubungan sesama jenis. Sedangkan untuk yang meninggal berdasarkan data tahun ini sampai dengan bulan Agustus ada dua orang,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)