Dinosaurus Tanystropheus leher panjang termasuk ke dalam jenis reptil. Leher panjang pada Tanystropheus membantunya bertahan hidup. Fosil dari dinosaurus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1852 lalu.
Para ahli paleontologi berusaha mencari tahu bagaimana dinosaurus ini bertahan hidup pada masanya. Sejauh ini fosil Tanystropheus merupakan hasil periode Trias Tengah.
Artinya, spesies dinosaurus reptil ini berasal dari sekitar 245 hingga 230 juta tahun lalu. Setelah menjadi misteri, akhirnya misteri Tanystropheus kini berhasil terungkap.
Baca Juga: Dinosaurus Bisticeratops Froeseorum, Spesies Baru dari Mexico
Cara Hidup Dinosaurus Tanystropheus Leher Panjang Terungkap
Tanystropheus merupakan dinosaurus yang masuk ke dalam jenis reptil. Spesimen yang terbesar dari Tanystropheus memiliki panjang hingga 5 meter dari ujung moncong hingga ekornya.
Fosil Tanystropheus yang pertama teridentifikasi berasal dari tahun 1852. Setelah itu peneliti fosil-fosil lain dengan berbagai ukuran berhasil para ahli temukan.
Mereka yakin bahwa fosil-fosil tersebut berasal dari spesimen Tanystropheus dengan usia dan tingkat kematangan yang bervariasi.
Baca Juga: Dinosaurus Meraxes Gigas Temuan Ilmuwan Mirip T-Rex, Ini Wujudnya
Mirip Buaya Modern Saat Ini
Jika melihat dari bentuknya, reptil ini adalah archosaur yang mirip seperti buaya dan aligator modern saat ini. Anggota tubuh mereka sangatlah mirip.
Namun, hal yang membedakan Tanystropheus dari buaya dan aligator modern adalah lehernya yang memanjang. Leher tersebut memisahkan kepala dengan bagian tubuh lainnya sejauh beberapa kaki atau bahkan hingga dua meter.
Meski lehernya lebih mirip seperti jerapah, tetapi tubuh Tanystropheus memiliki bentuk horizontal. Ini membuatnya menjadi anomali dan sangat membingungkan para ahli paleontologi.
Hal itu membuat mereka kebingungan, apakah dinosaurus Tanystropheus leher panjang hidup di darat atau di air. Namun, kini hal itu kini tidak menjadi misteri lagi setelah penelitian pada tahun 2020 lalu di jurnal Current Biology.
Baca Juga: Spesies Dinosaurus Australotitan Cooperensis, Terbesar di Australia
Leher Panjangnya Sebagai Sistem Adaptasi yang Baik
Tim ahli paleontologi dari Swiss, Amerika Serikat, Italia, dan Inggris menentukan bahwa sebenarnya ada dua spesies Tanystropheus yang terpisah selama hidup di periode Trias.
Untuk memecahkan misteri reptil ini, mereka menggunakan jenis CT mikrotomografi radiasi sinkrotron resolusi tinggi. Mereka melakukan pemindaian dari sampel fosil untuk membuat versi 3 dimensi dan sangat detail dengan ukuran berbeda.
Terlihat versi Tanystropheus yang lebih kecil bukan anak-anak atau remaja, melainkan sudah dewasa tetapi dengan spesies berbeda. Spesies tersebut kemudian diberi nama Tanystropheus hydroides dan Tanystropheus longobardicus.
Keduanya memiliki tampilan yang lebih serupa. Mereka memiliki lubang hidung di atas tengkoraknya sama seperti yang ada di buaya.
Hal itu memungkinkan Tanystropheus untuk berlabuh di garis pantai dangkal dengan tubuh yang tenggelam tetapi kepalanya mengambang di permukaan.
Dengan begitu, Tanystropheus dapat menangkap mangsanya dibawah air dengan mengandalkan kumpulan giginya yang runcing dan padat sebagai jebakan.
Meski dinosaurus Tanystropheus leher panjang memiliki proporsi tubuh yang aneh dengan 40% leher, tetapi nyatanya hal itu sangat berguna untuk mereka beradaptasi di lingkungannya. (R10/HR-Online)