Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Tasik kelabu menggelar aksi demo tolak kenaikan harga BBM, di Jl KH Zaenal Mustofa, tepatnya di Batu Andesit depan Tamkot Tasikmalaya, Rabu (21/9/2022) malam.
Aksi ini digelar berbeda, lantaran biasanya demo dilakukan siang hari, namun kali ini digelar malam hari.
Massa aksi nampak menyalakan lilin sambil bershalawat dan menutup Jalan KH Zaenal Mustofa.
Mereka pun terlihat melakukan aksi teatrikal, dengan memperagakan beberapa orang yang ditindas dan di injak, sebagai gambaran masyarakat tak berdaya ketika berhadapan dengan penguasa.
Adapun puluhan lilin yang dinyalakan secara melingkar di tengah jalan, menggambarkan perlawanan masyarakat yang tidak akan pernah padam.
Baca juga: Kejari Tasikmalaya Periksa 30 Saksi Dugaan Kasus Korupsi PIP
Korlap aksi Sadid Farhan mengaku kecewa, lantaran aksi demo menolak kenaikan BBM itu tidak mendapat dukungan serius dari anggota DPRD Kota Tasikmalaya.
Dari 45 anggota dewan, yang hadir hanya 5 orang saja. “Ketidakhadiran dewan itu sebagai bentuk ketidakseriusan mereka untuk menghadapi kita sebagai masyarakat,” ujar Sadid Farhan.
Pihaknya sebenarnya ingin menagih janji anggota DPRD Kota Tasikmalaya, sebagaimana komitmen mereka serius untuk menyuarakan masyarakat dan bagaimana menyikapi nasib masyarakat atas kenaikan harga BBM.
Sadid pun mengancam, jika harga BBM tidak kunjung turun, pihaknya akan terus menerus melakukan aksi demo.
“Mahasiswa sedang menyusun pola – pola baru untuk menggelar aksi demo,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikan harga BBM dan menarik subsidi sangat mencekik masyarakat.
Maka dari itu, mahasiswa dan rakyat Kota Tasikmalaya menuntut pemerintah, agar kembali menurunkan harga BBM, karena menyiksa perekonomian masyarakat.
Kemudian, tuntaskan juga permasalahan kemiskinan di Kota Tasikmalaya yang sudah kronis, selesaikan tata ruang di Kota Tasikmalaya yang menyebabkan banyak bencana.
“Juga hentikan alih fungsi lahan yang mengkerdilkan para petani di Kota Tasikmalaya, selesaikan permasalahan sampah yang tidak ramah lingkungan,” pungkasnya. (Apip/R8/HR Online/Editor Jujang)