Contoh tumbuhan invasif sangat beragam. Bahkan untuk menemukan contoh dari tumbuhan invasif sangat mudah. Jenis tumbuhan ini juga terkenal dengan nama tumbuhan asing.
Hal itu karena tumbuhan yang tergolong invasif seringkali tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Sehingga, mereka menjadi ‘asing’ di habitat tersebut.
Di Indonesia yang memiliki keragaman flora dan kesuburan tanahnya, sudah pasti tanaman invasif ini akan lebih mudah untuk Anda temukan.
Baca Juga: Fungsi Sel Kersik yang Ada di Batang Tumbuhan, Apa Itu?
Arti dan Juga Contoh Tumbuhan Invasif
Menurut perkiraan yang ada, saat ini Indonesia terdapat lebih dari 1.809 makhluk hidup jenis asing. Jumlah tersebut meliputi tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Khusus tumbuhan sendiri, sudah ada total sekitar 300 jenis yang termasuk asing. Apabila nantinya jenis tumbuhan asing tersebut terus tumbuh di lingkungan baru, termasuk semua daerah di Indonesia dan bukan habitatnya, maka akan menyebabkan invasif.
Dengan kata lain, jenis tumbuhan asing atau invasif memiliki arti sebagai spesies flora yang dapat hidup dan berkembang di luar habitat aslinya.
Mereka dapat berkembang dan melakukan polinasi sendiri tanpa penyerbuk. Sehingga, mereka sangat mudah tumbuh di lingkungan yang bukan habitatnya.
Contoh dari jenis tanaman ini seperti jenis Cuscuta epithymum. Jenis tali putri Cuscuta indecora memiliki dominasi biji hingga 10 tahun.
Kemudian jenis paling umum ditemukan adalah eceng gondok atau Eichhornia crassipes. Awalnya tumbuhan ini diintroduksi dari Brazil pada tahun 1886 untuk memperindah Kebun Raya Bogor.
Namun hingga kini tanaman eceng gondok menjadi tumbuhan invasif di danau dan perairan Indonesia.
Selain itu, contoh tumbuhan invasif lainnya adalah Mikania micranta (sembung rambat), Acacia nilotica (akasia), Mimosa pigra (putri malu), dan juga Lantana Camara (bunga tahi ayam).
Baca Juga: Contoh Tumbuhan Higrofit, Bagaimana Ciri-Ciri Mereka?
Karakteristik Tumbuhan Invasif
Tentunya tumbuhan invasif juga memiliki karakteristik sendiri, yaitu sebagai berikut:
- Tumbuhan invasif akan melewati masa pembiakan dan pertumbuhan yang sangat cepat.
- Persebaran tumbuhan invasif cukup tinggi.
- Tumbuhan invasif cenderung lebih mudah beradaptasi karena dapat mempertahankan diri dengan kondisi lingkungan dan juga berbagai jenis makanan di sekitarnya.
Karakteristik tersebutlah yang kemudian membuat jenis tumbuhan ini dapat hadir dan tumbuh di mana saja dan tidak hanya di habitat asli mereka.
Baca Juga: Fakta Tumbuhan Lumut yang Menarik dan Belum Banyak Diketahui
Apakah Membahayakan?
Seperti yang ada di penjelasan sebelumnya, salah satu karakteristik utama dari tumbuhan invasif adalah mudah tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Hal itu membuat tumbuhan invasif memiliki kemampuan mendominasi vegetasi atau habitat yang baru. Alhasil, ini akan mengancam berbagai spesies tumbuhan lokal.
Tanaman asing yang berkembang biak sangat cepat akan mendominasi wilayah tertentu sehingga tumbuhan asli terancam keberadaannya. Selain itu, beberapa spesies tumbuhan invasif juga berbahaya untuk lingkungan tertentu.
Seperti salah satu contoh tumbuhan invasif eceng gondok misalnya. Eceng gondok termasuk ke dalam 100 gulma paling berbahaya di dunia karena pertumbuhannya sangat cepat dan dapat membuat perairan menjadi dangkal. (R10/HR-Online)