Berita Ciamis (harapanrakyat.com) – Seorang bocah berusia 6 tahun di Ciamis, Jawa Barat, bernama Kaisyya Raudhotul Mawa, mengalami kelainan kulit yang menyerupai sisik.
Kaisyya yang merupakan anak dari pasangan suami istri Dani Ramdani dan Sida Fauziah ini, merupakan warga dari Desa Sukawening, Kecamatan Cipaku. Ia saat ini Kaisyya dirawat intensif di RSUD Ciamis.
Berdasarkan informasi, sebelumnya yaitu 3 bulan yang lalu, Kaisyya mengalami sakit kulit pada bagian perutnya.
Akan tetapi, sakit kulit yang awalnya biasa, lama kelamaan terus membesar bahkan sampai ke sekujur tubuhnya, hingga kulit tersebut seperti menyerupai sisik.
Pihak keluarga dan juga Desa setempat, juga sudah berusaha mengobati bocah tersebut dengan cara membawanya ke Puskesmas terdekat.
Karena tak kunjung sembuh, orang tua Kaisyya langsung membawa anaknya ke RSUD Ciamis untuk dilakukan perawatan pada Selasa (20/9/2022) lalu.
Penjelasan RSUD Ciamis Soal Kelainan Kulit yang Dialami Kaisyya
Bayu Yudiawan, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ciamis menjelaskan, apa yang dialami bocah tersebut, sebetulnya itu adalah proses penyakit kronis yang memang sudah diderita oleh pasien sejak sebelumnya.
“Ini termasuk penyakit autoimun,” ujar Bayu Jumat (23/9/2022).
Dari awalnya, pasien (Kaisyya) itu sudah ada riwayat pengobatan. Namun terhenti kontrol dan putus obat karena masalah finansial. Sehingga penyakit tersebut kambuh dengan eskalasi yang cukup berat.
Bayu menjelaskan, kondisi ini termasuk penyakit sistem kekebalan tubuh, yang menyerang jaringan kulitnya sendiri.
Jadi jaringan kulitnya itu mengelupas karena sistem imunnya bermasalah dalam lapisan epidermis.
“Sehingga itu nanti terbentuk cairan seperti luka bakar, kemudian mengering pecah dan timbul kusta dan menimbulkan plak bertumpuk yang lama-lama seperti sisik,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi pasien saat ini dari mulai hari Selasa kemarin masuk RSUD sampai hari ini Jumat sudah ada perbaikan. Melihat kondisi tersebut, pihaknya optimis pasien bisa tertangani dengan baik.
“Pasien saat ini sedang dilakukan perawatan intensif di ruang isolasi, karena bukan takut menularkan ke orang lain. Akan tetapi justru melindungi pasien dari faktor luar. Karena sistem imunnya kurang bagus, jadi kalau banyak terpapar dari luar takutnya ada sekunder infeksi yang memberatkan lagi nantinya,” tuturnya.
Baca juga: Diduga Ngantuk, Mobil Pikap Tabrak Pot di Depan Pendopo Ciamis
RSUD Ciamis Sempat Tangani Kasus Kelainan Kulit Serupa
Bayu menuturkan, sebetulnya RSUD Ciamis juga telah menangani beberapa kasus serupa. Bahkan yang terakhir sebelumnya oleh dokter spesialis kulit dari RSUD Ciamis itu hasilnya bagus.
“Kalau yang autoimun ini faktor pencetusnya sangat variatif kadang-kadang dari infeksi juga bisa menimbulkan kekambuhan yang meluas,” tuturnya.
Bayu menambahkan, karena ini prosesnya penyakit kronis jadi pengobatannya juga cukup panjang. Walaupun nanti pasiennya sudah dinyatakan stabil, sembuh tetap pengobatan harus berlanjut.
Karena, lanjut dia, sistem imunnya harus dikontrol terus. Takutnya nanti kambuh lagi, jadi harus ada pengobatan yang cukup panjang.
“Ini yang jadi masalahnya biasanya dari finansial karena ini membutuhkan biaya pengobatan yang lumayan besar,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya menyarankan agar keluarga pasien tersebut untuk ikut BPJS, karena penyakit seperti ini juga tercover oleh BPJS.
“Mengingat pengobatan untuk penyakit ini memerlukan biaya yang tidak sedikit,” pungkas Bayu. (Ferry/R8/HR Online/Editor Jujang)