Anda terlalu sering membagikan informasi pribadi? Berikut bahaya oversharing di media sosial yang perlu Anda tahu!
Seperti kita ketahui, bahwa media sosial memang dapat memberikan banyak dampak positif untuk karir dan eksistensi Anda apabila digunakan secara bijak. Anda bisa menerapkan personal branding, membagikan kegiatan positif hingga mendatangkan keuntungan untuk diri ataupun perusahaan.
Masalahnya, saat ini banyak sekali orang yang kurang bijak dalam menggunakan media sosial. Salah satunya adalah oversharing. Oversharing merupakan kebiasaan atau aktivitas dimana seseorang terlalu banyak memberikan informasi pribadi dan rincian tentang kehidupan pribadi pada ruang publik, terutama di media sosial.
Beberapa orang mungkin melakukan hal ini tanpa sadar, tetapi ada juga yang memang sengaja membagikannya untuk tujuan tertentu. Padahal oversharing ini sangat berbahaya untuk Anda dan keluarga. Apa saja? Berikut bahaya oversharing di media sosial yang perlu diketahui!
Bahaya Oversharing di Media Sosial
Orang yang oversharing biasanya membagikan terlalu banyak informasi pribadi soal diri dan keluarganya. Aktivitas tersebut tentu menimbulkan risiko, berikut bahaya oversharing di media sosial!
1. Rawan terkena kejahatan dan penipuan
Salah satu bahaya oversharing adalah meningkatnya risiko terkena kejahatan dan penipuan. Maraknya penggunaan media sosial secara tidak bijak dan hati-hati ternyata menjadi celah bagi orang yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan hingga penipuan.
Saat ini banyak sekali bentuk kejahatan yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial yang kurang bijak, seperti pencurian, penculikan hingga penjualan data pribadi. Oleh karena itu, penting sekali Anda mengedukasi orang-orang terdekat supaya bisa mengetahui apa saja informasi pribadi yang perlu dijaga dan hal-hal apa yang boleh dibagikan di ruang publik yaitu media sosial.
Hal ini penting sebab pelaku kejahatan bisa dengan mudah melacak posisi, mengidentifikasi pola perilaku dan aktivitas Anda serta mengumpulkan data pribadi dari setiap postingan yang Anda bagikan karena oversharing.
2. Risiko penyalahgunaan identitas
Bahaya terlalu banyak memberikan informasi pribadi adalah risiko penyalahgunaan identitas. Membagikan data diri seperti nama lengkap, alamat, tempat tinggal, umur, dan data lainnya meningkatkan penyalahgunaan identitas.
Orang lain bisa jadi menggunakan identitas Anda untuk mendaftar pekerjaan, membuat akun pinjaman online, ataupun mendaftarkan identitas untuk judi online. Pelaku kejahatan bisa mengaku-ngaku dan mencitrakan dirinya sebagai Anda.
3. Berpengaruh terhadap karir
Aktivitas kurang bijak di media sosial ternyata berpengaruh terhadap perkembangan karir Anda. Pengusaha atau perekrut dapat mencari informasi tentang kandidat potensial melalui media sosial. Jika postingan Anda tidak mencerminkan citra profesional atau menimbulkan keraguan tentang kepribadian atau etika Anda, ini dapat mempengaruhi penilaian mereka terhadap Anda sebagai calon karyawan.
Selain itu, postingan yang mencakup materi kontroversial, seperti pandangan politik, agama, atau isu-isu sosial, dapat memicu perdebatan atau kontroversi. Ini dapat mempengaruhi bagaimana Anda dipandang oleh atasan, kolega, atau klien.
Tentu untuk hal ini Anda harus ekstra hati-hati, sebab saat ini mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Sehingga jangan sampai etika kecil semacam ini menghalangi kesuksesan Anda.
4. Pengaruh pada kesehatan mental
Aktivitas terlalu banyak membagikan data pribadi dan rincian kehidupan ternyata bisa berdampak pada kesehatan mental. Ketika seseorang terlalu sering membagikan kegiatan atau rincian kehidupannya, maka biasanya ada rasa tertekan untuk terus terlihat bahagia.
Tak hanya itu saja, sebagaimana pada dunia nyata, ada orang yang berhati baik dan ada juga yang senang memberi komentar secara negatif. Ketika Anda oversharing di media sosial bisa jadi banyak komentar negatif yang Anda dapatkan, bahayanya dapat mempengaruhi kesehatan mental.
5. Kehilangan privasi
Terakhir, bahaya oversharing adalah kehilangan privasi. Semua hal dalam hidup sudah Anda tampilkan dalam layar kecil melalui media sosial. Artinya semua orang mengetahui kegiatan apa saja yang Anda lakukan. Padahal ada beberapa hal dalam hidup yang memang sebaiknya hanya dikonsumsi secara pribadi, bukan dibagikan ke publik.
Cara Mencegah Oversharing di Media Sosial
Setelah Anda mengetahui bahaya oversharing, kini Anda pasti harus berpikir bagaimana cara untuk mencegahnya. Sebab oversharing ini bisa tanpa sadar dilakukan. Berikut cara mencegah oversharing di media sosial.
1. Selalu pertimbangkan konsekuensi yang ada
Salah satu cara mencegah terlalu banyak membagikan identitas di media sosial adalah selalu mempertimbangkan konsekuensi yang ada. Misalnya, Anda hendak memposting foto selfie di halaman rumah, Anda perlu memperhatikan untuk tidak mengekspos secara penuh rumah Anda apalagi jika terlihat informasi seperti nomor rumah, atau barang berharga apa yang ada di kediaman Anda.
Pikirkan konsekuensi apa yang mungkin muncul dari postingan yang hendak Anda buat. Apakah hal tersebut dapat menimbulkan kejahatan atau tidak. Hal ini mencegah Anda dari bahaya oversharing di media sosial.
2. Atur orang yang melihat postingan Anda
Saat Anda berada di dunia maya, pengikut akun Anda bisa sangat beragam. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, apalagi jika Anda merupakan seorang public figure atau selebgram.
Tetapi pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah mengatur orang yang bisa melihat postingan Anda. Jadi tidak semua orang bisa melihat semua aktivitas dan rincian hidup secara keseluruhan.
3. Hindari posting dalam keadaan emosi
Hindari memposting secara impulsif ketika Anda sedang emosional, terutama jika emosi negatif sedang mendominasi. Hal ini dapat mencegah Anda dari membagikan terlalu banyak informasi pribadi atau mengeluarkan sesuatu yang mungkin Anda sesali nantinya. Misalnya, Anda sedang ada konflik dengan anggota keluarga besar. Bukanlah sesuatu yang bijak apabila Anda membagikannya di media sosial sebab hal tersebut akan mengundang banyak reaksi yang sangat beragam.
Selain itu, hindari untuk membagikan hal-hal yang bersifat negatif dan sensitif. Seperti pornografi, ujaran kebencian, menyerang partai politik dan lain sebagainya. Sebab akan menjadi jejak digital yang sulit dihilangkan.
4. Batasi konsumsi publik dan pribadi
Cara mencegah dari bahaya oversharing di media sosial selain ketiga langkah sebelumnya, adalah membatasi konsumsi publik dan pribadi. Anda harus tahu, mana hal yang bisa dibagikan pada pengikut serta penggemar Anda dan mana hal yang harus disimpan dan bukan untuk konsumsi publik.
Hanya diri anda sendiri yang bisa memilahnya. Anda lah yang tahu bagaimana sebaiknya harus bersikap di sosial media. Selalu waspada dan hati-hati ketika hendak membagikan konten apapun di media sosial Anda.
Nah, berikut di atas merupakan bahaya oversharing di media sosial dan cara pencegahannya untuk Anda ketahui. Sekalipun Anda merupakan selebgram ataupun public figure tetap selalu bijak, waspada dan hati-hati dalam bermedia sosial.
Sebab sekali lagi, jejak digital yang ditorehkan melalui platform ini sulit sekali hilang. Jangan sampai hal-hal kecil ini membahayakan, mengancam keselamatan dan juga menghambat keberlangsungan karir Anda hingga maju dan sukses. Mulai sekarang, yuk lebih bijak lagi dalam bermedia sosial!