Asal mula cincin planet Saturnus pada akhirnya telah para ilmuwan ungkap. Cincin yang ada di planet Saturnus memiliki asal mula yang berhubungan dengan bulan mereka. Cincin pada planet Saturnus sendiri memang terlihat begitu nyata dan sangat indah.
Saturnus merupakan salah satu planet di Tata Surya yang memiliki cincin di sekelilingnya. Cincin tersebut terdiri dari debu dan material batuan luar angkasa lain.
Peneliti dari MIT atau Massachusetts Institute of Technology baru saja menghitung dan memetakan perubahan yang terjadi pada sumbu rotasi Saturnus dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejarah pembentukan cincin planet tersebut.
Baca Juga: Cincin Planet Saturnus Diprediksi Akan Runtuh, Apa Penyebabnya?
Asal Mula Cincin Planet Saturnus Terbentuk
Planet yang terkenal dengan cincinnya di Tata Surya adalah Saturnus. Ia merupakan planet tetangga Bumi yang berukuran lebih besar.
Sebagai anggota Tata Surya, tentu saja Saturnus sudah lama menjadi objek penelitian, terlebih mengenai cincin yang mereka miliki.
Seperti yang baru saja sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology lakukan. Mereka melakukan pemetaan perubahan rotasi planet tersebut untuk mengetahui bagaimana cincinnya terbentuk.
Baca Juga: Fakta Cincin Saturnus yang Wajib Anda Ketahui, Berikut Ini 3 Diantaranya!
Berasal dari Bulan Purba
Hasil pemetaan yang peneliti lakukan ternyata cukup mengejutkan. Terlihat bahwa pernah ada benda lain yang mengorbit pada planet Saturnus ini.
Benda tersebut adalah bulan kuno yang telah lama menghilang. Peneliti memperkirakan bulan tersebut mengorbit planet ada 1 miliar tahun lalu dan memiliki julukan Chrysalis.
Namun, pada 167 juta tahun lalu, bulan ini menjadi tidak stabil dan berayun terlalu dekat dengan saturnus sehingga bertabrakan dan menghancurkan bulan.
Hancurnya bulan tersebut tetap meninggalkan sebuah dampak yang besar hingga menjadi asal mula cincin planet Saturnus. Planet Saturnus menelan sekitar 99 persen bulan.
Sisanya tertahan di orbit mereka, kemudian pecah menjadi bongkahan es kecil yang pada akhirnya membentuk cincin planet.
Baca Juga: Ciri Planet Saturnus, Satu-Satunya Planet Bercincin di Tata Surya
Menyebabkan Kemiringan Planet
Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa cincin Saturnus bukanlah satu-satunya dampak dari kehancuran bulan Chrysalis tersebut.
Hancurnya bulan Chrysalis ternyata juga menjadi penyebab planet Saturnus mengalami kemiringan pada sudut 26,7 derajat dalam perputarannya.
Sejak awal 2000-an, para astronom percaya bahwa kemiringan dari Saturnus ini dapat berasal dari “resonansi orbit” planet dengan tetangganya, yaitu Neptunus.
Dua planet ini juga mempunyai resonansi bila periode orbit sinkron serta saling memberi pengaruh berupa gravitasi teratur.
Sedangkan goyangan yang terjadi selama planet berputar juga akibat dari bulan terbesarnya, yaitu Titan.
Bulan Titan harus bermigrasi jauh dari Saturnus dengan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Sehingga, tarikan gravitasi bulan menyebabkan kemiringan planet.
Para ilmuwan akhirnya menggunakan beberapa pengamatan dari Cassini untuk memetakan medan gravitasi Saturnus dalam penelitian tersebut.
Meski sudah memiliki total 82 bulan, ternyata salah satu bulan purba mereka yang telah hancur, yaitu Chrysalis masih meninggalkan dampak yang signifikan karena menjadi asal mula cincin planet Saturnus. (R10/HR-Online)