Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga Dusun Sukanegara, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Sunarti mengubah belimbing madu jadi minuman kemasan siap saji.
Sunarti mengatakan, inovasi produk tersebut upaya memanfaatkan buah belimbing madu yang selama ini dikembangkan oleh warga di kawasan agrowisata.
Produksi olahan minuman kemasan botol hasil fermentasi buah belimbing madu sudah berlangsung sejak dua tahun yang lalu.
“Sudah ada dua tahun. Sekarang juga masih jalan, cuma produksinya belum begitu banyak. Menyesuaikan permintaan,” kata Sunarti kepada HR Online, Minggu (14/8/2022).
Baca Juga: Merdeka! Warga Kota Banjar Bentangkan Bendera Merah Putih 50 Meter
Sunarti mengatakan, hasil produksi olahan minuman kemudian dipasarkan langsung ke konsumen dan beberapa toko ataupun warung penyedia makanan dan minuman.
Adapun harga per botol kemasan untuk produk minuman sari buah belimbing madu, kata Sunarti, dijual dengan harga Rp 10 ribu per botol. Satu botol kemasan berisi 250 miligram.
“Produksi setiap bulan tidak menentu karena menyesuaikan permintaan konsumen. Satu bulan paling sekitar 200 botol,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, adapun proses pembuatan olahan minuman sari buah belimbing madu cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Buah belimbing madu yang akan diolah hanya dikupas dan dikukus. Setelah itu diperas untuk diambil airnya. Air hasil perasan kemudian direbus dan ditambahkan pemanis.
“Prosesnya paling cuma satu jam. Setelah itu bisa langsung dimasukkan ke dalam botol kemasan untuk dipasarkan,” kata Sunarti.
Lanjutnya menambahkan, terkait inovasi buah belimbing madu ke dalam bentuk olahan makanan seperti dodol ataupun produk yang lain belum dilakukan. Hal itu mengingat mangsa pasar produk tersebut belum banyak peminatnya.
Saat ini, kata Sunarti, ingin fokus mengembangkan produk olahan minuman sari buah belimbing tersebut dan bermaksud membuat produksi olahan minuman sari buah belimbing madu dalam bentuk serbuk.
“Sebenarnya pingin jual juga dalam bentuk olahan mentah serbuk kemasan seperti produk Marimas. Sudah pernah pelatihan juga cuma kendala peralatannya mahal,” tandasnya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)