Struktur piringan protoplanet menjadi penanda dari kelahiran sebuah planet. Pengamatan terhadap 20 protoplanet di sekeliling bintang muda memperlihatkan kesamaan struktur mereka.
Adanya kemiripan struktur antar protoplanet tersebut tampaknya berhasil terbentuk karena keberadaan planet baru di sekitar mereka.
Para ilmuwan yang melakukan pengamatan ini bertujuan untuk mempelajari berbagai fitur yang ada di piringan protoplanet dan kecepatannya dalam membentuk sebuah planet baru.
Baca Juga: Planet Luke Skywalker Asli Ditemukan NASA, Punya Dua Matahari Juga!
Mengenal Struktur Piringan Protoplanet
Planet menjadi salah satu benda penting di alam semesta ini. Pada umumnya planet akan berputar terhadap bintang utamanya.
Dalam dunia astronomi, ada sebuah istilah yang bernama exoplanet. Istilah ini tertuju untuk para planet yang berada di luar tata surya Matahari.
Bagaimanapun juga, planet akan terbentuk dari takaran yang sangat beragam. Sebagai contoh, Bumi dan Jupiter memiliki materi pembentuk yang berbeda.
Pertanyaan yang sering muncul adalah ciri khusus untuk dapat mengenali ketika sebuah planet terbentuk dari bintang-bintang muda.
Berdasarkan teori yang ada, planet akan terbentuk dari akresi atau akumulasi debu dan juga gas di dalam piringan protoplanet.
Itu adalah kepingan yang terdiri dari gas dan debu yang ada di sekeliling bintang muda. Prosesnya pun bermula dengan koalisi atau penggabungan debu yang membentuk batuan lebih besar hingga akhirnya menjadi planet.
Tantangan terbesar proses pembentukan planet ini adalah planetesimal atau cikal bakal dari planet.
Pada saat planet yang terbentuk berupa batuan atau inti pada planet raksasa, maka aglomerasi partikel kecil akan bergabung menjadi planetesimal.
Baca Juga: Planet Proxima d Terdeteksi, Jadi Penemuan Exoplanet Teringan?
Protoplanet Termuda yang Pernah Terdeteksi
Sebuah tim peneliti internasional menemukan sebuah planet baru yang begitu muda. Bahkan, planet tersebut belum muncul dari rahim materi tempatnya terbentuk.
Menariknya, objek tersebut menjadi struktur piringan protoplanet termuda yang pernah ditemukan hingga saat ini.
Lokasi protoplanet dan pola materi di sekitarnya menunjukkan bahwa metode alternatif pembentukan planet mungkin saja sedang bekerja.
Temuan ini terbit di dalam jurnal Nature Astronomi pada 4 April 2022 lalu. Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA berhasil menangkap wujud dari planet tersebut.
Planet terbentuk dalam piringan protoplanet yang memiliki struktur spiral berbeda. Protoplanet tersebut juga terlihat berputar mengelilingi sebuah bintang muda yang berusia sekitar 2 juta tahun.
Para astronom kemudian memberikan planet tersebut nama resmi, yaitu AB Aurigae b. Planet ini memiliki ukuran sembilan kali lebih besar daripada Jupiter.
Baca Juga: Planet Tertua di Alam Semesta dan Tata Surya, Bumi Kalah Jauh!
Uniknya, AB Aurigae b mengorbit kepada bintang induknya di jarak 8,6 miliar mil, sehingga memakan waktu sangat lama. Para ilmuwan juga berpendapat bahwa planet ini terbentuk karena ketidakstabilan piringan.
Hal tersebut juga bertentangan dengan ekspektasi pembentukan planet oleh model akresi inti yang diterima secara luas.
Penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa planet raksasa dapat terbentuk dari ketidakstabilan struktur piringan protoplanet. (R10/HR-Online)