Selama pandemi Covid-19, penanganan HIV AIDS di dunia turun. Akibatnya angka kasus infeksi HIV meningkat. Jutaan nyawa pasien HIV AIDS seluruh dunia pun terancam.
Dikutip HR Online dari suara.com, Selasa (30/08/2022), berdasarkan data terbaru per 28 Juli 2022, UNAIDS mencatat jumlah infeksi baru untuk kasus HIV secara global hanya mengalami penurunan sebesar 3,6 persen selama periode 2020 hingga 2021.
Penurunan jumlah angka kasus tahunan untuk infeksi HIV sebesar itu menjadi paling sedikit sejak tahun 2016. Penurunan angka tersebut baru tercatat di Karibia, Afrika Barat dan Afrika Tengah,
Namun, respon terhadap penanganan kasus HIV AIDS ketiga negara itu terancam oleh adanya krisis sumber daya, sehingga membuat keadaan makin sulit.
Penanganan HIV AIDS di Dunia Turun Selama Pandemi Covid-19
Sedangkan, jumlah kasus infeksi HIV tahunan untuk wilayah Afrika Utara, Eropa Timur, Amerika Latin, Asia Tengah, dan Timur Tengah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Baca Juga : RI Siap Masuk Endemi, Diperkirakan 3 Bulan Lagi
Asia Pasifik yang merupakan kawasan dengan populasi terpadat dunia, tercatat jumlah kasus HIV AIDS mengalami peningkatan. Padahal sebelumnya angka kasus tersebut konsisten turun.
Dalam rilis tertulisnya, Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima menyebutkan, peningkatan infeksi pada wilayah itu sudah mengkhawatirkan.
Penanganan Kasus HIV AIDS di Indonesia Mengkhawatirkan
Sementara di Indonesia, angka kasus HIV baru sebetulnya sudah turun sampai 3,6 persen selama periode 2020 hingga 2021. Terdata pada tahun 2020 dari jumlah 28 ribu kasus menjadi 27 ribu kasus HIV baru pada tahun 2021.
Meski begitu, cakupan untuk akses pengobatan ARV masih terbilang sangat rendah, yaitu hanya 28 persen. Itu artinya, masih ada 390 ribuan orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang belum punya akses ke layanan pengobatan.
Baca Juga : Kasus HIV/AIDS di Kota Banjar Meningkat, Satu Balita Meninggal
Winnie mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa respon AIDS Global kini sedang dalam bahaya yang mengkhawatirkan. Hal itu akibat menurunnya penanganan terhadap kasus HIV AIDS.
Kasus HIV Berkembang Pesat di Tengah Pandemi Covid-19
Jika Indonesia tidak segera membuat kemajuan, maka akan kehilangan pijakan. Lantaran, kasus HIV AIDS berkembang pesat di tengah pandemi Covid-19, dan perpindahan massal serta krisis lainnya.
Ia juga menyebutkan, total jumlah secara global sampai terdata ada 1,5 juta infeksi HIV baru yang terjadi pada tahun lalu. Jika melihat dari target global, jumlah tersebut naik lebih tinggi tiga kali lipat.
Menurut Winnie, telah terjadi ketimpangan yang sangat jelas respon terhadap penanganan HIV AIDS di dunia. Hal itulah yang menghambat kemajuan dalam upaya pencegahan infeksi baru. Akibatnya jumlah infeksi HIV masih terus bertambah dan makin memperbesar ketimpangan. (R3/HR-Online/Editor-Eva)